Breaking News

Berita Lubuklinggau

Sering Mati Lampu, PLN Lubuklinggau Beberkan Gangguan Non Teknis, Banyak Pohon Durian Pinggir Jalan

Di Lubuklinggau yang paling sering terjadi gangguan itu di wilayah Air Kati karena di wilayah itu sepanjang jalan banyak pohon durian.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Manager PLN ULP Lubuklinggau Dairobi mengungkapkan gangguan non teknis penyebab listrik padam di Lubuklinggau, di antaranya tanam tumbuh pohon durian. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sebagian daerah di Lubuklinggau sering mengalami kendala mati lampu.

Di antara penyebab padamnya lampu adalah ganguan non teknis. Termasuk di antaranya banyaknya tanam tumbuh pohon durian sepanjang jalan. 

Ratusan pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara menunggak pembayaran iuran listrik mencapai ratusan juta.

Sejak Januari hingga Januari 2021 ini tunggakan pelanggan pembayaran iuran listrik di Bumi Silampari ini mencapai Rp 800 juta.

Manager PLN ULP Lubuklinggau Dairobi mengatakan bila PLN sangat membutuhkan pembayaran dari para pelanggan demi lancarnya operasional dan kinerja PLN bisa maksimal.

"Untuk tungakan ULP Lubuklinggau ini 40 persen dari Lubuklinggau, 40 Muratara dan 20 persen Musirawas. Kurang lebih tunggakan tiga wilayah ini bila dikonversi angka di kisaran 800 juta," kata Dairobi, Jumat (8/1/2021).

Ia mengaku bersyukur meski situasi pandemi tunggakan listrik menipis bila dibanding tahun sebelumnya, bahkan untuk wilayah Lubuklinggau dan Muratara sempat mencapai angka miliaran rupiah.

"Sekarang hanya ratusan juta, khusus untuk Lubuklinggau belum kita petakan secara pasti karena kondisinya selalu berubah, misal hari ini 1.000 pelanggan bayar dan besoknya 1.000 lagi akan langsung berubah," ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini jaringan ULP PLN di Lubuklinggau sudah cukup handal.

Mereka sudah membebaskan tanam tumbuh beberapa tahun lalu yang tidak banyak bisa ditebang, di tahun ini bisa diselesaikan.

"Selain karena bencana alam sejauh ini gangguan nonteknis sudah berkurang. Di Lubuklinggau yang paling sering terjadi gangguan itu di wilayah Air Kati karena di wilayah itu sepanjang jalan banyak pohon durian," ungkapnya.

Ia menyampaikan meskipun sebagian pohon sudah ada dipangkas. Namun karena banyaknya pohon di wilayah itu
sedangkan kondisi jaringan listrik di bawah bohon, ketika ada dahan jatuh jaringan langsung mati.

"Untuk wilayah Lubuklinggau ini untuk sementara hanya Air Kati sedangkan yang lainnya Alhamdulillah sejauh ini aman," ujarnya.

Sementara untuk wilayah sepanjang menuju Muratara sudah dilakukan pemangkasan dan untuk kehandalannya disuplai menggunakan dua penyulang dari gardu induk Lubuklinggau.

"Kita minta kepada pelanggan untuk direlakan tanam tumbuhnya yang sekiranya mendekati jaringan, karena sangat mengganggu efektivitas penyaluran pasokan listrik kepada masyarakat," ungkapnya. 

Ikuti Kami di Google

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved