Berita Palembang
Bebaskan Lahan Flyover Simpang Sekip Angkatan 66, Pemkot Palembang Siap Dana Rp 25 Miliar
Pemerintah Kota Palembang sudah menyiapkan dana sekira Rp 24-25 miliar untuk membebaskan lahan proyek pembangunan flyover Simpang Sekip.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Pembangunan Infrastruktur di Kota Palembang, yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) dipastikan akan tetap berjalan sesuai rencana.
Di antaranya pembangunan underpass Simpang Charitas dan flyover Simpang Sekip.
Pemerintah Kota Palembang sudah menyiapkan dana sekira Rp 24-25 miliar untuk membebaskan lahan proyek pembangunan flyover Simpang Sekip.
Kepala Bappeda-Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi mengatakan, meski saat ini pandemi masih terjadi namun pelaksanaan rencana pembangunan infrastruktur PSN di Palembang tetap on the track.
Untuk underpass Charitas, kata Harrey, masih dilakukan kajian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) terkait nilai jual lahan dan bangunan yang terimbas dari pembangunan underpass Simpang Charitas.
"Sekarang masih tahap perhitungan KJPP, karena berdasarkan informasi ada 42 Persil yang harus dibebaskan. Untuk proses pendanaan pembebasan lahan juga kemungkinan akan sharing, sebab tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBD Kota Palembang," katanya, Jumat (8/1/2021).
Hal ini terkait perkiraan dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sepanjang kawasan Jenderal Sudirman, yang terbilang besar sehingga perlu dukungan pendanaan lebih.
"Harga pasarnya cukup tinggi untuk sepanjang Sudirman, sudah pasti tak cukup jika hanya APBD Kota," katanya.
Seperti halnya, proses pembebasan lahan di flyover Simpang Sekip yang menggunakan skema sharing dana. Antara Pemerintah Kota dan Provinsi Sumatera Selatan.
"Untuk pembebasan lahan disana Pemkot sudah anggarkan sekitar Rp 24-25 miliar dan sisanya provinsi," ujarnya.
Sementara itu, Kasubid Bina Marga PSDA Bappeda Kota Palembang, Puput menambahkan, saat ini selain masih diproses oleh KJPP, untuk rencana pembangunan khususnya untuk Underpass masih dalam persiapan Detail Engineering Desain (DED) dan LARP
Untuk Simpang Charitas tidak ada relokasi Namun demikian dilakukan perhitungan aset untuk lahan dan bangunan, tanaman tumbuhan milik warga yang terdampak.
hasil observasi awal terhadap warga terdampak di lokasi rencana pembangunan dekat Simpang Charitas, mencangkup Kelurahan Sei pangeran dan kelurahan 20 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1.
Mulai dari STA 0 sampai dengan STA 650, diperoleh gambaran, dengan jumlah lahan terdampak seluas 1.436 M2, pagar yang terbongkar 360 M2, jumlah pohon 53 batang. Sedangkan untuk sarana dan prasarana sebanyak 81 unit (rambu-rambu, tiang listrik, yang telepon dan baligho)
Di Kelurahan 20 Ilir jumlah bangunan terdampak 42 unit dengan luas lahan 631 M2, pagar 292 M2, Taman 730 M2, tanaman 66 pohon dan sarpras 171 unit sesuai dengan desain underpass Simpang Charitas.
"Untuk kebutuhan lahan yang harus dibebaskan secara Riel masih menunggu final DED yang masih dalam proses," tutupnya.
Perubahan Desain Panjang Jadi 400 Meter
Pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Kota Palembang yakni Flyover Angkatan 66 dipastikan akan dimulai tahun Anggaran 2021.
Hal ini setelah nantinya merampungkan proses pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari mengatakan, setelah pembebasan lahan selesai maka tahun depan progres pembangunan fisik akan bisa mulai dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah V, menggunakan dana APBN.
"Kita hanya ditugaskan untuk pembebasan lahan saja. Dengan total anggaran keseluruhan Rp 80 miliar.
Namun, ini kita sharing dengan Pemprov Sumsel. Pemkot sudah anggarkan Rp 24 miliar untuk pembebasan lahan," katanya, Rabu (4/11/2020).
Bastari mengatakan, untuk berapa banyak Persil yang dibebaskan dan berapa nilai pembebasan ganti rugi pihaknya tidak mengetahui detil pasti karena sepenuhnya dilakukan oleh KJPP.
"Saya lupa, tapi itu sudah ada itungannya berapa Persil dan luasannya semua KJPP yang handel," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel, Darma Budhy mengatakan proses pembebasan lahan FO Simpang Sekip membutuhkan anggaran sekitar Rp80 miliar.
Sementara Pemprov sendiri akan menganggarkan Rp54 miliar melalui Bantuan Gubernur (Bangun).
"Hanya saja, kami telah membicarakannya dengan pihak Balai Besar agar bisa mereview ulang rencana pembangunannya," ujarnya.
Perencanaan ulang tersebut dimaksudkan agar lahan yang digunakan untuk pembangunan tersebut tidak terlampau besar.
"Khususnya untuk jalan pendekat itu kalau bisa dikurangi.
Sehingga lahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dan bisa mengurangi anggaran yang ada," katanya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu perhitungan ulang yang dilakukan BBPJN Wilayah Sumsel. Sehingga kami bisa mengetahui besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan. "Tetapi, rencana penganggaran dana sudah kami ajukan ke DPRD Sumsel untuk disetujui. Mudah-mudahan bisa terealisasi," ujarnya.
Berdasarkan informasi, terjadi perubahan desain panjang dari sebelumnya direncanakan 750 meter menjadi 400 meter.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Flyover Angkatan 66 Mulai Dibangun Tahun Depan, Pemkot Butuh Dana 80 Miliar untuk Pembebasan Lahan,