Istana Bocorkan 2 Faktor Utama Jokowi Pilih Calon Kapolri, Sosok yang Pas di Hati Presiden

"Karena kapolri baru akan mengemban tugas berat ke depan. Apalagi, dalam tiga tahun mendatang presiden akan fokus ke pemulihan ekonomi," lanjut Donny.

Editor: Weni Wahyuny
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi Polisi 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Istana Kepresidenan RI melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menyebutkan bahwa dalam mencari sosok calon kapolri yang akan diajukan ke DPR, Presiden Jokowi mempertimbangkan faktor objektif dan faktor subjektif.

"Ada faktor-faktor objektif yang menjadi pertimbangan presiden.Tapi ada juga faktor subjektif," kata Donny dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, Rabu (6/1/2021).

Salah satu faktor subjektif adalah mencari sosok yang pas di hati presiden.

"Karena kapolri baru akan mengemban tugas berat ke depan. Apalagi, dalam tiga tahun mendatang presiden akan fokus ke pemulihan ekonomi," lanjut Donny.

Menurut Donny, pemulihan ekonomi tidak akan berjalan bila tidak diikuti dengan stabilitas dan keamanan.

Karena itu, kata Donny, presiden sering mengambil keputusan yang tidak biasa. Jadi, siapa yang pas dengan pilihan presiden?

"Ya itu rahasia presiden," jawab Donny.

Baca juga: Allah Ridhoi Saya Menjemput Hidayah, Kisah Mantan Anak Punk dengan Wajah Penuh Tato Jadi Muazin

Baca juga: Demo di Capitol Rusuh, Donald Trump Disebut Mengerikan : Dia Harus Diberhentikan dan Disingkirkan

Hingga detik ini, Presiden Jokowi belum mengirimkan nama calon pengganti Jenderal Polisi Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Pebruari mendatang.

Sementara menurut Menkopolhukam yang juga ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mahfud MD, dari sejumlah nama calon yang beredar semua masih spekulasi. Bursa calon kapolri pun bakal menarik.

"Semua nama yang beredar adalah spekulasi. Finalnya diputuskan oleh Kompolnas untuk kemudian diserahkan kepada Presiden," kata Mahfud MD, Kamis (7/1/2021).

Kemudian Presiden meminta pertimbangan ke DPR.

"Sebagai Ketua Kompolnas saya pastikan bahwa semua nama yang beredar itu masih spekulasi, lempar-lempar bola," ujarnya.

Nama Diserahkan 11 Januari

Tenggat waktu surat rekomendasi nama calon Kapolri yang akan mulai diberikan presiden Joko Widodo (Jokowi) dibocorkan oleh Ketua Kompolnas Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan pihaknya akan menyerahkan surat rekomendasi tersebut sebelum Jokowi menyerahkan nama calon Kapolri pada Senin (11/1/2021).

"Dari Presiden ke DPR mungkin tanggal (11/1/2021) sudah diserahkan.

Tapi dari Kompolnas atau ke Kompolnas kan kapan-kapan; bisa besok, bisa tanggal (10/1/2021), bisa tanggal (11/1/2021) pagi," kata Mahfud dalam keterangannya, Kamis (7/1/2021).

Ia menyampaikan nama-nama yang beredar di media dan media sosial masih berupa spekulasi.

Menurutnya, nama calon Kapolri final nantinya akan mulai serahkan kepada presiden tidak lama lagi.

"Semua nama yang beredar adalah spekulasi.

Finalnya diputuskan oleh Kompolnas untuk kemudian diserahkan kepada Presiden.

Kemudian Presiden meminta pertimbangan ke DPR.

Sebagai Ketua Kompolnas saya pastikan bahwa semua nama yang beredar itu masih spekulasi, lempar-lempar bola," pungkasnya.

Sosok Calon

Soal calon Kapolri, anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman menyebut ada beberapa sosok kuat untuk menjadi orang nomor satu di institusi Polri.

Ia membeberkan sosok calon Kapolri yang menguasai beraneka bidang.

Mulai dari bidang humas hingga reserse.

"Ada beberapa sosok pati senior yang saat ini santer isunya jadi kandidat," katanya.

"Ada yang jago di bidang serse, ada yang jago di Humas, ada juga yang lama di bidang pemeliharaan kamtibmas," jelas Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: KEMARIN Kapolri Jenderal Idham Azis Kirim Surat Permohonan Penunjukan Penggantinya ke Jokowi

Adapun beberapa sosok mencuat menjadi kandidat calon Kapolri, terdiri dari perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) atau berpangkat tiga bintang.

Tiga Komjen ini pun termasuk dalam kriteria yang idisebut Habiburokhman di atas. Siapa mereka?

Ini rangkumannya seperti diberitakan Tribunnews.com:

Saat ini setidaknya, ada tiga nama Komisaris Jenderal (Komjen) yang diunggulkan dari percaturan argumen.

Baca juga: Dulu Ajudan Jokowi, Profil Komjen Listyo Sigit Prabowo Disebut Calon Wakapolri Gantikan Gatot Eddy

Mereka berasal dari angkatan 1988.

Yakni, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono selaku Wakapolri dan Komjen Pol Boy Rafli Amar selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT); serta Komjen Pol Agus Andrianto selaku Kabaharkam angkatan 1989.

Gatot Eddy Pramono

Komjen Pol Gatot Eddy Pramono
Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (RAMADHANI/KOMPAS.com)

Sepanjang masa pandemi Covid-19, Wakapolri Gatot Eddy Pramono kerapkali muncul di publik.

Pasalnya, ia ditugaskan Jokowi sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).

Gatot Eddy Pramono hingga saat ini disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Aziz.

Polisi kelahiran Solok, Sumatra Barat, 28 Juni 1965 berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi Wakapolri ia menjabat Kapolda Metro Jaya.

Baca juga: Terbaru, IPW Sebut Ada Gagasan Sepaket di Istana, Gatot Eddy Calon Kuat Kapolri, Ini Calon Wakil

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin mengatakan, Gatot Eddy merupakan satu dari tiga nama yang paling direkomendasikan untuk menjadi Kapolri.

Sementara itu, Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta memberikan gambaran keuntungan Komjen Pol Gatot menjadi Kapolri dengan masa kerja masih tiga tahun dan sudah cukup senior.

"Pengalaman Komjen Pol Gatot Eddy perlu perhitungkan, pernah jabat Kapolda Metro Jaya sehingga paham soal situasi lapangan," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/12).

Boy Rafli Amar

Komjen Pol Boy Rafli Amar
Komjen Pol Boy Rafli Amar (ig boy rafli)

Karir Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat Kapolda Papua.

Hal yang sama juga, Boy juga saat ini menduduki jabatan Kepala BNPT. Perbedaannya, Boy banyak dikenal sebagai Humas Polri.

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari pasangan Minangkabau.

Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar

Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo. Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.

Staf Pengajar Universitas Tarumanagara, Dr Urbanisasi memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk menjadi Kapolri.

Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.

"Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri," kata Urbanisasi di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Lebih lanjut, Urbanisasi mengatakan, salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

"Kasus Terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali," ujar Urbanisasi.

Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.

Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.

"Loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ungkapnya.

"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme," lanjutnya.

Agus Andrianto

Komjen Pol Agus Andrianto yang Diunggulkan di Bursa Calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Ini profil dan biodatanya
Komjen Pol Agus Andrianto yang Diunggulkan di Bursa Calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Ini profil dan biodatanya (youtube)

Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum jadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri, yang menjadi Ketua KPK.

Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Dia selama ini sangat gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.

Ia pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.

Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Lantas, siapa perkiraan kandidat yang akan jadi calon Kapolri?

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa mengatakan, sejauh ini belum ada kandidat yang secara resmi dikirimkan Presiden ke DPR.

Melalui pesan WhatsApp, dia menyatakan, hasilnya baru akan bisa disimpulkan dari hasil fit and proper test oleh DPR.

Sebagian Sumber: Kompas TV

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Istana Sebut 2 Faktor Utama yang Jadi Pertimbangan Presiden Memilih Calon Kapolri

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved