Berita Viral

Kisah Horor Villa Pertamina Plaju Palembang, Putri Kandung Helmy Yahya Dengar Suara Tangisan Wanita

Seperti cerita atau kisah horor yang ditulis oleh putri keempat Helmi Yahya, yakni Saskia Rachelly Yahya atau Rachel Yahya yang menuturkan pengalaman

Penulis: Euis Ratna Sari | Editor: Moch Krisna
Twitter/@raechuuu
Kisah horor Rachell Yahya, putri keempat Helmy Yahya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Cerita atau kisah horor sampai saat ini memang seolah masih nyata adanya.

Meski sulit untuk diketahui kebenarannya, namun sampai kini masih banyak orang-orang yang mengalami hal-hal aneh di luar nalar.

Seperti cerita atau kisah horor yang ditulis oleh putri keempat Helmi Yahya, yakni Saskia Rachelly Yahya atau Rachel Yahya yang menuturkan pengalaman horornya.

Saat ia, Ayahnya, Helmy Yahya dan keluarganya menginap di sebuah villa yang diduga di daerah Pertamina Plaju Palembang.

Rachell Yahya menuturkan kisah horor itu di akun twitternya @raechuuu.

Kala itu Rachell Yahya menceritakan pengalamannya mistisnya saat ia berusia 11 tahun.

Di saat sang Ayah, Helmy Yahya menjadi bagian dari Event Organizer pada sebuah acara Visit Musi di tahun 2008 silam.

Tak hanya keluarganya, Rachell Yahya pergi ke Palembang dari Jakarta bersama keluarga kerabat Helmy Yahya.

"Pada tahun 2008, bokap dapet kerjaan menjadi EO acara “VISIT MUSI”, yaitu sebuah konser besar yang tujuannya meningkatkan pariwisata di Palembang.

Karena waktunya bersamaan dengan libur sekolah, jadi satu keluarga gue ikut nemenin bokap ke Palembang selama kurang lebih 2 minggu.

Selain dari keluarga gue, bokap juga ngajak keluarga sahabatnya. Yang udah gue anggap saudara sendiri juga.

Jadi total orang dalam trip ini adalah sekitar 14 orang: 2 keluarga + 2 ART" tulisnya.

Saat tiba di Palembang, sang Ayah mendapat sebuah villa atau penginapan yang cukup besar untuk dua keluarganya itu.

Sebagai anak berusia 11 tahun kala itu, Rachell Yahya bersama anak seusianya merasa sangat senang dan tak pernah menduga akan mengalami kejadian mistis tersebut.

Ia pun mengunggah foto villa yang pernah ia tempati itu melalui pencarian mesin Google.

Kisah horor Rachell Yahya
Kisah horor Rachell Yahya (Twitter/@raechuuu)

"Karena kita disana lumayan lama, dan anggota yang ikut cukup banyak. Bokap akhirnya mencari sebuah villa/cottage yang besar dan harga murah.

Dapet lah kita rumah besar banget di sebuah komplek P, foto2 kompleknya yang gue cari di google ada di bawah ini.

Rumah ini rumah tua, satu lantai doang seinget gue. Rumahnya besar banget, ada ruang tamu besar, ada dapur bersih dan kotor, ada kamar service di belakang, ada taman besar di sebelah rumah dengan pohon pisang di tengah2nya dan rumput yang tinggi banget

Kami anak2 tuh seneng banget bisa nginep di rumah sebesar itu, with nothing to do but play for the next few weeks!

Hari2 pertama di rumah itu seru banget, kita anak2 main uno, nonton tv, main bola, dll",  sambungnya.

Kejadian aneh pertama dimulai saat Rachell dan keluarganya pergi untuk makan malam di luar.

Dua orang Asisten Rumah Tangga dan adiknya tinggal di villa tersebut pada malam itu.

Namun setelah Rachell dan keluarganya pulang dari makan malam, nampak dua orang pembantunya tersebut menunggu di luar villa lantaran merasa takut untuk masuk ke dalam villa itu.

"Kejadian aneh pertama terjadi setelah beberapa hari nginep di rumah itu. Malam itu kita dua keluarga sedang dinner di luar, lalu pulang ke rumah larut malam Waktu itu 1 ART (emba A), suster adik gue (emba B) yang waktu itu masih bayi, dan adik gue di tinggal dirumah.

Pas kita balik ke rumah itu, mereka bertiga nungguin kita di depan rumah Tertawa berguling di lantai ga berani masuk ke dalam rumah.

Ternyata pas kita pergi terjadi sesuatu. Keadaannya adik gue dan emba B lagi di master bedroom. Emba A ada di kamar service dibelakang", tuturya lewat tulisan.

Ternyata saat itu salah satu ART nya mendengar suara tangisan wanita yang semula mengira rekan ART lainnya.

Namun setelah dicek rekan ART nya itu malah menonton TV sambil tertawa.

"Lalu tbtb emba B denger suara perempuan nangis, kenceng banget katanya. Mengira itu emba A, dia lari kebelakang.

Ternyata si emba A lagi nonton tv sambil ketawa2. Emba B yakin banget denger perempuan nangis..

Karena ketakutan mereka akhirnya nunggu kami pulang di depan rumah"

Mendengar aduan dari ART nya itu, Rachell beserta para saudara seusianya pun berinisiatif untuk tidur bersama karena tak ingin merasa ketakutan.

Namun malam itu salah satu saudaranya pun mengalami hal yang sama.

"Setelah dengar cerita ini, kita anak2 dari dua keluarga akhirnya memilih untuk tidur ramai2 di ruang tamu. Semua sofa kita dorong ke pinggir ruangan, kasur dari dalam setiap kamar kita jejerin di ruang tamu.

Pada malem itu gue masih fine2 aja, seneng ngerasa seperti sleep over rame2 sama temen2. Jadi malem itu gue tidur dengan nyenyakz

Pagi nya anaknya temen bokap yang paling tua (kak V), bangun2 pucet. Dia blg tadi malem gabisa tidur, dia denger suara perempuan nangis semaleman.

Hal yang pertama gue tanyain adalah “jam berapa kak?” Karena logika gue saat itu adalah, kalau gue udah tertidur sebelum jam segitu, gue ga akan di gangguin. Logika anak umur 11 tahun emang aneh.

Tapi si Kak V ga bisa jawab, pikiran dia malam itu udah terlalu kemana2 untuk liat jam berapa. Keadaan rumah saat itu tambah engga nyaman.

Malam harinya gue maksain diri untuk tidur cepat. Kalau bisa tidur sebelum orang2 lain"

Malam berikutnya lantaran tak ingin merasakan kejadian aneh itu, Rachell memilih untuk tidur lebih cepat.

Namun tampaknya rencana Rachell justru membawa dirinya juga merasakan kejadian mistis tersebut.

"Gue tidur jam 10an, lalu tiba2 malam hari gue kebangun. Gue terduduk dan liat kanan kiri.

Semua kakak2, teman gue, dan emba gue semua tertidur lelap. Lampu nya saat itu nyala semua, begitu juga TV dinyalakan dengan volume yang samar2 kecil.

Lalu di saat gue setengah bangun itu, tiba2 ada tangisan perempuan dari ujung ruangan. Di tempat emba gue tidur. Suaranya jelas banget, kaya sedang terisak2 menangis gitu. Bukan kaya lagi kesakitan tapi kaya karena kehilangan seseorang. Tangisan perempuan yang kaya di rumah duka.

Disaat denger suara itu gue mencoba mencari asalnya, gue pertama liat emba gue yang sedang tertidur. Lalu gue liat sekeliling ruangan, ga ada yang bangun.

Gue liat tv, wktu itu lagi nampilin sinetron tapi ga ada yang lagi nangis. Lalu gue liat emba gue lagi..dia masih lagi tidur

Lalu tiba2 setelah 15 detik nyari sumber suara itu gue baru tersadar suara itu adalah suara yang di denger orang2 kemarin. Tangisan itu bukan suara manusia.

Detik itu juga suaranya berhenti. Gue langsung ngumpet di bawah selimut, dan melihat jam. Jamnya jam 3:00 pas.

Gue mencoba bangunin orang2 tapi ga ada yang bangun.

Malam itu gue gabisa tidur sampai denger adzan subuh.

Keesokannya gue bangun siang, sekitar jam 11. Gue inget pas gue bangun gue langsung nangis sejadi2nya karena ketakutan malam sebelumnya.

Setelah hari itu setiap anggota yang tinggal di villa itu di gangguin satu per satu, semakin hari gangguan semakin parah.

Gue mungkin gabisa ceritain satu2, karena selain panjang banget, gue juga ga inget saking banyaknya kejadian.

Jadi mungkin gue ceritain beberapa aja" tulisnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved