Berita Prabumulih
Sekolah Tatap Muka di Prabumulih, Ridho : Tidak Akan Swab Bagi Pelajar dan Guru
"Kita tidak akan melakukan swab itu, makanya kita terapkan orang tua siswa dulu yang sekolah agar mereka percaya anaknya sekolah," kata Ridho
Penulis: Edison | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menegaskan kota Prabumulih tidak akan melakukan swab terhadap para pelajar dan guru lantaran sekolah tatap muka dipersilahkan bagi pelajar yang mendapat izin orang tua.
Pernyataan itu diungkapkan orang nomor satu di kota Prabumulih tersebut menanggapi pernyataaan Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriawan yang meminta pemerintah menanggung swab bagi murid dan guru agar virus corona tidak menyebar masif ketika sekolah tatap muka dibuka.
"Kita tidak akan melakukan swab itu, makanya kita terapkan orang tua siswa dulu yang sekolah agar mereka percaya anaknya sekolah. Namun kita tidak memaksakan, kalau kata wali murid tidak bagus protokol kesehatannya maka kita perbaiki, kita tidak memaksa orang tua agar anaknya harus sekolah," ungkap Ridho kepada wartawan.
Walikota Prabumulih dua periode itu juga menuturkan jika para orang tua murid sudah datang ke sekolah maka akan mengetahui apakah layak atau tidak dan apakah dengan anak disekolahkan membuat penyebaran corona atau tidak.
"Tentu orang tua yang telah melihat sekolah bisa melihat penerapan protokol kesehatan di sekolah anaknya, jika tidak bagus lapor ke sekolah atau kita sehingga bisa langsung ditindaklanjuti," jelasnya seraya menuturkan tanggal 28 desember nanti para orang tua diundang ke sekolah anaknya.
Mengenai swab seperti yang banyak dikeluhkan, Ridho menuturkan beluk ada intruksi dan meminta agar jangan berandai-andai.
"Belum ada (intruksi-red), jangan berandai-andailah, sementara ini ada terkait tatap muka 4 Januari 2021 nanti dan untuk SD hanya batas kelas 6," tuturnya.
Sementara itu, Fitri yang merupakan satu diantara wali murid menuturkan jika pihaknya setuju-setuju saja jika pihak sekolah atau pemerintah daerah mau melakukan uji swab ke pelajar.
"Kalau kita orang tua ini setuju saja, hanya saja apakah anak mau karena swab kan sakit dan tentu pemerintah perlu dana besar untuk swab seluruh anak sekolah," ungkapnya.
Seperti diketahui, Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriawan menyebut setiap pemerintah daerah perlu melakukan test swab massal kepada guru dan siswa yang sekolahnya akan dibuka pada Januari 2021.
Ia juga menuntut agar biaya swab test ini bisa ditanggung oleh pemerintah daerah setempat yang akan membuka kembali sekolah, bukan guru atau siswa yang bersangkutan.
Selain itu, Satriawan juga mengingatkan agar penyebaran virus corona tidak masif ketika sekolah tatap muka berlangsung, diharapkan agar staf guru, siswa, orangtua tidak bepergian selama libur akhir tahun 2020.