Dari 7 Daerah yang menggelar Pilkada di Sumsel, Tiga Daerah Saling Klaim Kemenangan
Dari 7 Kabupaten, terdapat tiga daerah yang sudah menyatakan kandidatnya saling mengklaim kemenangan.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Pilkada serentak yang digelar di 7 daerah di Sumsel berlangsung, Rabu (09/12/2020).
Daerah yang di Sumsel yang menggelar pilkada itu diantaranya Ogan ILir, OKU Selatan, OKU Timur, OKU, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muratara, Musirawas.
13 Pasangan calon kepala daerah (Paslonkada). Diantaranya terdapat dua daerah yang bertarung melawan Kotak Kosong (Koko).
Mayoritas tim pemenangan dari belasan paslon itu menggelar hitung cepat.
Hasil itu kemudian menjadi dasar untuk saling klaim kemenangan.
Dari 7 Kabupaten, terdapat tiga daerah yang sudah menyatakan kandidatnya saling mengklaim kemenangan.
Diantaranya ada OKU Timur, Pali dan Muratara.
1. Pilkada OKUT
Saling klaim kemenagan dilakukan dua kandidat yang bertarung.
Paslon 1 Lanosin Hamzah-Adi Nugraha Purna Yudha dan Paslon 2, Kol. Inf. (Purn) Ruslan-dr. Herly Sunawan.
Klaim kemenangan pertama muncul dari Paslon No 1.
Baca juga: Lanosin -Yudha dan Ruslan-Herly Saling Klaim Menang Pilkada OKU Timur
Sekitar pukul 17.30 WIB, Lanosin-Yudha berkumpul bersama pendukungnya, melakukan shalawatan dan konfrensi pers terkait kemenangan menurut versi mereka.
"Alhamdulillah data sementara saat ini kita berhasil unggul dengan 61 persen suara, berdasarkan hasil rekap C1 dari saksi TPS," ujar Enos saat di kediamannya di Kecamatan Belitang.
Selanjutnya, Paslon nomor urut 2, Kol. Inf. (Purn) Ruslan-dr. Herly Sunawan juga mengklaim unggul sementara pula.
Mereka yang maju melalui jalur independen ini, mengklaim telah unggul dari pesaingnya dengan margin sebesar 8,89 persen.
Sekjen Tim Pemenangan, Hendri Darlis didampingi Ketua Tim Agusmara mengatakan bahwa hasil sementara dari rekapitulasi data penghitungan yang masuk ke tim pemenangan lebih unggul. Dimana mereka mengklaim telah unggul dari lawannya, dengan selisih 8,89 persen.
"Saat ini data yang masuk 54.188 suara," ujarnya saat dikonfirmasi.
Dimana suara yang masuk untuk Paslon 01 sebesar 24.683 suara. Sedangkan untuk Paslon 02, yakni sebesar 29.499. Dan surat suara tidak sah, 6 lembar.
2. Pilkada Pali
Saling klaim kemenangan juga terjadi di Pilkada PALI.
Terdapat dua kandidat yang bertarung.
Mereka, Paslon 1 Devi Harianto - Darmadi Suhaimi (DHDS) dan Paslon no urut 2, Heri Amalindo - Soemarjono (HERO).
Saling klaim dilakukan oleh paslon nomor urut 2, HERO.
Klaim itu didasari Tim hitung cepat atau Real Count yang dilakukan PDI Perjuangan, hingga pukul 17.00 Wib, Rabu (9/12/2020).
Paslon no urut 2, Heri Amalindo - Soemarjono (HERO) berhasil unggul 52 persen dari paslon 1 Devi Harianto - Darmadi Suhaimi (DHDS) meraih 48 persen suara.
Baca juga: Berdasar Hitung Cepat Tim Pemenangan Masing-Masing, DHDS dan HERO Saling Klaim Kemenangan
Data yang masuk baru 80 persen yakni dari 408 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah masuk sebanyak 322 TPS.
Sementara itu, hasil quick count yang digelar oleh IPO Institute terhadap Pilkada PALI, Paslon nomor 2 HERO didapati hasil untuk kemenangan Paslon HERO dengan persentase 51,34 %, sementara paslon nomor urut 1 DH-DS meraih hasil 48,66%.
Klaim kemenangan juga dilakukan DHDS, melalui seorang tim pemenangan Paslon 1 DHDS, Mairil Aprianto mengatakan, berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan pihaknya paslon 1 DHDS memperoleh kemenangan dari paslon 2 HERO.
"Kalau dari penghitungan yang kami lakukan, paslon 1 DHDS saat ini memimpin dengan selisih 2 persen. Penghitungan itu sudah masuk hampir 80 persen." ujarnya.
Sedangkan untuk data yang belum masuk didominasi dari Kecamatan Talang Ubi.
3. Pilkada Muratara
Di pilkada muratara terdapat tiga pasangan calon (Paslon) yang bertarung.
Paslon No Urut 1 H Devi Suhartoni dan H Innayatullah, paslon No Urut 2 H. Akisropi Ayub dan H. Baikuni Anwar
dan paslon No Urut 3, H Syarif Hidayat-H Suryan Sofian.
Saling Klaim dilakukan pasangan Nomor Urut 1 dan 3.
Klaim pertama dilakukan paslon No urut 1, H Devi Suhartoni dan H Innayatullah.
Berdasarkan real count tim pemenangan pasangan calon Devi-Inayatullah mengguli Akisropi-Baikuni dan Syarif-Surian.
Baca juga: Perhitungan Suara Tim Pemenangan, Devi-Inayatullah Klaim Unggul Sementara
Selanjutnya baru paslon No Urut 3, H Syarif Hidayat-H Suryan Sofian yang juga mengklaim menang.
Ketua tim keluarga paslon Syarif-Surian, Afrizal didampingi ketua tim partai koalisi Syarif-Surian, Efriyansyah dalam konferensi pers di posko pemenangannya di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Rabu (9/12/2020) malam.
Mereka optimis bisa memenangkan pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muratara tahun 2020 ini.
Baca juga: Usai Devi-Inayatullah, Kini Syarif-Surian Klaim Unggul di Pilkada Muratara 2020
"Untuk sementara ini kita masih unggul, kepada seluruh tim tetap semangat mengawal kemenangan ini," kata Afrizal.
Ia mengatakan keunggulan tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi suara atau real count oleh tim pemenangan Syarif-Surian.
Resminya KPU
Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Adryan Saftawan mengungkapkan, secara umum pelaksanaan Pilkada 7 Kabupaten di Sumsel berjalan lancar dan bagus tidak ada gangguan yang berarti.
Meski H-1 pencoblosan terjadi dugaan pelanggaran money politik yang terjadi dilapangan dan tertangkap, namun daerah lain relatif aman, dan mudah- mudahan masyarakat juga milihnya dengan pertimbangan yang matang, dan tidak dalam tekanan yang kuat yang mempengaruhi pilihan.
"Kalau dilihat dari hasil hitung cepat, sudah cukup bayangan dari antusisme masyarakat yang memilih, ketika kampanye dilakukan hingga massa minggu tenang siapa yang dipilih," katanya, Rabu (9/12/2020).
Soal saling klaim kemenangan sendiri, Adryan menklai itu wajar untuk memberikan semangat kepada tim yang bertugas, namun hasil resmi tetap ada di rekap resmi berjenjang oleh KPU.
"Itukan perhitungan sementara (klaim), tetap resminya ditetapkan oleh keputusan KPU.
Jadi saling klaim itu silahkan saja, dari satu pihak yang data- data dilapangan yang belum tentu juga konferensif datanya, nah inikan KPU konperensif akan dilihat," tuturnya.
Ditambahkan Adryan, mengenai angka partisipasi pemilih di 7 Kabupaten itu sendiri, ia mengaku belum mendapatkan data yang resmi,
namun kalau partisipasi pemilih nanti bisa mencapai 70 persen keatas maka itu cukup bagus, meski ditengah pandemi Covid-19.
"Meski ditahun- tahun sebelumnya agak kurang, karena mencapai sekitar 72 persen partisipasi.
Namun tetap saja itu sudah cukup tinggi, karena ini faktanya suka tidak suka, pandemi Covid 19 ini sangat mempengaruhi.
Kalau kita lihat tadi masyarakat itu sudah tertib dan penyelenggaran baik, hal ini ditunjukkan karena belum adanya keluhan yang berarti atas kinerja KPPS.
"Meski begitu, tim paslon tetap harus mengawal data yang ada jika memang menang, agar tidak terjadi lerubahan catatan kedepan.
Sebab setelah ada putusan KPU itulah yang resmi, dan peserta nanti mempunyai batas waktu 3 hari untuk digugat ke MK (Mahkamah Konstitusi)," tandasnya.
Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto mengimbau pendukung pasangan calon yang merasa mendapatkan kemenangan sementara dari hitung cepat pada pemilihan serentak 9 Desember 2020, untuk tidak terlalu bereuforia, apalagi membuat perayaan dengan membuat kerumunan.
Sebab, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Bawaslu sumsel mengingatkan agar semua pihak, terutama pendukung pasangan calon untuk tetap menaati protokol Kesehatan Covid-19 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
Kami mengimbau agar tidak ada perayaan yang mengumpulkan banyak orang atau kerumuman.
Selain itu kami harap tidak ada iring-iringan atau konvoi kemenangan selain karena protokol Covid-19 juga karena bisa melanggar aturan berlalu lintas,” ujar Iin.
Iin meminta agar pasangan calon, tim kampanye dan politik pengusung mengendalikan pendukung masing-masing, agar tidak membuat kerumunan atau membuat perayaan yang berlebihan.
Karena dikhawatirkan, hal itu bisa membuat penyebaran Covid-19 dan membuat kluster baru, seperti selama ini ditakutkan.
“Jadi perayaannya biasa saja. Apalagi hasil perolehan suaranya-kan belum resmi. Nanti setelah ditetapkan KPU, baru resmi,” tandas Iin mengingatkan.
Sebagai informasi, pada pelaksanaan pemilihan serentak tahun 2020 di Sumsel, seluruh pimpinan Bawaslu Sumsel melakukan supervisi dan monitoring pengawasan di tujuh kabupaten penyelenggara pemilihan serentak.
Supervisi dan monitoring dilakukan untuk memastikan pengawasan yang dilakukan jajaran Bawaslu di Kabupaten, berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
Sehingga, pemilihan serentak di Sumsel tahun 2020 berkualitas dan bermartabat.