Sekolah Tatap Muka Palembang Dimulai Awal Tahun 2021, Ini Syarat dan Aturannya

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto memastikan pelaksanaan tatap muka awal tahun 2021.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/SRI
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto memastikan pelaksanaan tatap muka awal tahun 2021 dipastikan akan berlangsung sesuai dengan petunjuk kemendikbud.

Ia mengatakan kebijakan tatap muka ini tetap kembali kepada daerah masing-masing.

"Untuk persiapan tatap muka di januari tetap kita lakukan. Pertengahan Desember nanti kita akan panggil seluruh kepala sekolah SD dan SMP atau akan kita gelar secara virtual nantinya untuk menyambut sekolah tatap muka," ujarnya, Kamis (3/12/2020).

Ia mengatakan nantinya, penerapan sekolah tatap muka ini akan dilakukan secara ketat.

"Kemarin kita sempat dapat kiriman dari IDI Jateng yang mencoba sekolah namun malah terjadi kluster bari dan kita gak mau seperti itu," ujar dia.

Zulinto mengaku menginginkan nantinya jika tatap muka siswa ini akan bergantian mengikutinya.

"Jadi sistem shift begitu, seminggu  dua kali. Misal kelas 1 dan kelas 6 lalu kelas 2 dan kelas 5 dan kelas 3 dan 4. Itu rencana kita," tegas dia.

Namun, lanjut dia itu harus disepakati dulu dengan sekolah. 

"Kita nanti meminta kepsek membuat jadwal yang benar. Jadi jangan telan mentah-mentah dengan arti sekolah tatap muka ini," bebernya.

Selain itu, sekolah pun harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Sukamto menyampaikan, pembelajaran tatap muka dilaksanakan sesuai kemampuan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Sukamto menyampaikan, pembelajaran tatap muka dilaksanakan sesuai kemampuan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan. (Tribun Sumsel/ Rahmat Aizullah)

Yakni menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, siswa wajib pakai masker dan jaga jarak tempat duduk siswa harus diatur.

"Semua protokol kesehatan ini hatus ada dan jangan disepelekan. Apalagi seperti tempat mencuci tangan dan masker harus adà disekolah," beber dia.

Lanjut dia, ruangan kelas pun minimal atau idelanya itu harus diiisi 16 orang siswa.

Jika sekolah belum memenuhi ini artinya sekolah tidak siap melakukan tatap muka.

"Kalau mereka (sekolah,red) tidak siap maka mereka akan dinilai oleh masyarakat sendiri," beber dia.

Karena itu, ia juga nanti memaksimalkan tugas pengawas sekolah untuk meminta kesiapan sekolah ini.

"Kita akan minta bukti sekolah berupa kirim vidio atau gambar bahkan kita turun langsung mengenai kesiapan prokes untuk jelang tatap muka ini,"ungkap dia.

Setelah proses tatap muka berjalan, nanti akan dievaluasi.

"Jika malah menimbulkan kluster baru akan langsung kita hentikan,"tegasnya.
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved