Jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020
Herman Deru: Kalau Kita Tidak Menggunakan Hak Pilih, Untuk Apa Berdemokrasi
"Apakah ini terjadinya SARA atau tidak ada ditangan kita, bahwa ini sejuk atau tidak ada ditangan kita" kata Herman Deru
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Gubernur Sumsel Herman Deru berharap pelaksanaan pencoblosan Pilkada 9 Desember di 7 Kabupaten se Sumsel nanti, tetap berlangsung kondusif dan menghasilkan pemimpin daerah yang benar- benar pilihan rakyat.
Hal ini diungkapkan Herman Deru disela- sela silahturahmi dengan awak media cetak, elektronik dan online se Palembang, di The Zuri Hotel Palembang, Rabu (2/12/2020).
"Pilkada tahun ini, kita sama- sama menjagalah, agar ini tetap kondusif karena Sumsel ini zero konflik, itu yang harus kita jaga. Jadi antar suku, antar agama, parpol punya tanggung jawab, termasuk wartawan punya tanggung jawab," kata Herman Deru.
Menurut mantan Bupati OKU Timur ini, Pilkada kondusif atau tidak ada ditangan warga Sumsel, khususnya media yang ada.
"Apakah ini terjadinya SARA atau tidak ada ditangan kita, bahwa ini sejuk atau tidak ada ditangan kita, tergantung kita menyajikan meskipun terkadang kita butuh perhatian pembaca dengan judul- judul dibuat menarik. Tetapi yang pasti tidak mendeskreditkan seseorang, apalagi peserta Pilkada yang saat ini bertarung dilapangan dimanapun ia berada," tandasnya.
Deru pun berharap, nanti kepada warga di 7 Kabupaten se Sumsel, yang melaksanakan Pilkada serentak 2020 dan telah memenuhi syarat menggunakan hak pilihnya, untuk menggunakannya semaksimal mungkin dengan memilih calon pemimpin yang diharapkan.
"Kalau kita tidak menggunakan (hak pilih) untuk apa demokrasi ini, agar jadi kleptokrasi (memilih pencuri menjadi pemimpin) atau merasa pencurian hak dia," pesannya.
Selain itu, bagi penyelanggara pemulu khususnya KPU harus memastikan warga yang telah memenuhi syarat untuk memilih, agar bisa difasilitasi meski tidak ada didalam undangan saat mencoblos.
"Bagi penyelanggara (KPU), harus pastikan undangan memilih warga (form C6) tersampaikan. Jika tidak ada C6 maka harus ada kebijakan lainnya, misal bawa e-KTP atau KK, jangan sampai terjadi kleptokrasi atau hak demokrasi warga hilang," tukasnya.
Pilkada di 7 Kabupaten di Sumsel
Sekedar informasi, di Sumsel terdapat 7 Kabupaten yang melaksanakan Pilkada serentak 2020 yaitu, dengan sebanyak 1.832.660 pemilih, yang tersebar di 5.477 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dimana per TPS terdapat 1 KPPS yang ada.
Rinciannya Kabupaten Musi Rawas (Mura) terdapat dua pasangan calon, dengan 283.783 pemilih di 814 TPS, Musi Rawas Utara (Muratara) 143.382 pemilih di 427 TPS dengan 3 pasangan calon.
Lalu, Ogan Komering Ulu (OKU) terdapat 1 paslon melawan kotak kosong dengan 257.188 DPT di 725 TPS, OKU Timur terdapat 464.428 DPT dengan 1.315 TPS yang terdapat dua paslon yang tidak lain masih kerabat Gubernur Sumsel Herman Deru, OKU Selatan terdapat 259.301 DPT di 893 TPS dengan satu paslon melawan kotak kosong.
Kemudian Ogan Ilir (OI) sebanyak 294.729 DPT di 895 TPS dengan dua paslon dan terakhir Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terdapat dua paslon, dengan sebanyak 129.849 pemilih yang tersebar di 408 TPS yang ada.
Di Pilkada OKU sendiri, terdapat adik kandung Gubernur Sumsel Herman Deru yaitu Lanosin Hamzah (Enos) yang berpasangan dengan Yudha, yang merupakan putra Bupati OKUT saat ini Kholid Mawardi.
Dimana akan menghadapi pasangan calon dari jalur perseorangan, yang tak lain adalah ipar Herman Deru juga yaitu, Ruslan Taimi- dr Herley Sunawan.
Sedangkan di Ogan Ilir (OI) terdapat putra bungsu Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya yaitu Panca Akbar Wijaya berpasangan dengan Ardani, yang melawan petahana Ilyas Panji Alam yang berpasangan dengan mantan ketua DPRD OI Endang PU Ishak.