Anies Baswedan Positif Corona

Anies Baswedan Positif Covid-19 Tertular dari Siapa? Sempat Berinteraksi Dekat dengan Sosok Ini

Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan dirinya terkonfirmasi Covid-19, Selasa (1/12).Pengumuman Anies disampikan secara langsung via instagr

Editor: Moch Krisna
Dionisius / Tribun Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan dirinya terkonfirmasi Covid-19, Selasa (1/12).

Pengumuman Anies disampikan secara langsung via instagram pribadinya yang diunggah pagi ini.

Dalam video berdurasi 4 menit 52 detik tersebut, Anies Baswedan membeberkan kronologi dirinya bisa tertular Covid-19.

Berikut Isi pernyataan Anies Baswedan yang dikutip dari unggahanya :

"Assalamualaikum, Ibu dan bapak yang saya cintai, saya ingin sampaikan informasi

Sudah diketahui beberapa waktu lalu bapak wakil gubernur terdeteksi positif dan teridentifikasi tertular dari staf pribadi yang dulunya tertular lewat cluster keluarga,

Walaupun saya rutin melakukan swab test , Terakhir hari rabu 26 november 2020 hasilnya negatif, setelah mendengar kabar pak wagub positif

Kita sempat interekasi cukup dekat, maka sesuai prokes saya kembali melakukan test minggu 29 noveember swab antigen

Dan hasilnya negatif, senin tanggal 30 nveomber swab PCR sebagai konfirmasi dari antigen sebelumnya

Malamnya dini hari hasilnya positif, saya memilih untuk mengumukan pada kesempatan pertama pada pagi ini

Sejak bulan maret sampaikana apa adanya tidak ditambah diberikan secar legnkap

Kebijakan transparan, termasuk situasi yang saya alami saat ini, agar semua orang berinterkasi dengans aya beberapa hari ini

Melakukan langkah dibutuhkan, isolasi mandiri dan test usap PCR, silahkan hubungi puskemas terdekar

Dan dinkes akan menghubungi, kondisi saya saat ini tidak ada gejala dan baik

Konsultasi dokfter akan melakukan isolasi mandiri mengikuti prosedur yang ditetapkan emdis, saya melakukan isolasi di rumah dinas tinggal sendiri,

Keluarga ditinggal di rumah pribadi yang selama ini kita tempati, saya tetap kerja dari rumah,

Memimpin rapat secara virtual sejak maret sudah terbiasa secara virtual insyallah tidak akan ada gangguan dalam pengambilan keputusan

Sesuai protokol, unit kantor gubenur dan wagub akan ditutup, terpisah dari gedung utama balai kota

Tetap beroperasi dengan prokes ketat, supaya pemerintah tetap berjalan baik, seluruh warga mohon doakan kami

Agar bisa kembali kerja penuh di balai kota, kami ingatkan kembli covid ini masih ada bisa kena ke yang lain, marih pakai masker dan jaga jarak...

SebelumnyaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif corona.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya lebih dulu terpapar Covid-19 pada Minggu (29/11/2020) lalu.

Anies Baswedan Copot Walikota

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dicopot dari jabatannya oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dikutip dari Kompas.com, pencopotan Bayu Meghantara sebagai Wali Kota Jakarta Pusat berdasarkan hasil audit Inspektorat DKI Jakarta yang menganggap Bayu lalai dan abai dengan tidak mematuhi arahan dan instruksi Gubernur Anies.

Tidak hanya Wali Kota Jakarta Pusat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, juga dicopot karena kesalahan serupa.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Chaidir, mengatakan keduanya telah dicopot dari jabatannya terhitung tanggal 24 November 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020). (Dionisius / Tribun Jakarta)

Setelah dicopot, keduanya langsung dimutasi sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sampai ada penugasan lebih jauh.

Penjelasan Pemprov

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Sri Haryati membenarkan pencopotan kedua pejabat tersebut.

"Ya benar dicopot. Karena keduanya dinilai telah lalai dan abai dengan tidak mematuhi arahan dan instruksi dari Gubernur," kata Sri ketika dihubungi Warta Kota, Sabtu (28/11/2020).

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir, mengatakan, keduanya telah dicopot dari jabatannya terhitung tanggal 24 November 2020.

Seusai dicopot, keduanya langsung dimutasi sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sampai ada penugasan lebih jauh.

“Pencopotan ini berdasar dari hasil audit inspektorat,” ujar Chaidir.

Inspektorat sendiri dalam auditnya tidak hanya memeriksa Bayu dan Andono.

Tetapi juga Camat Tanah Abang Muhammad Yassin, Lurah Petamburan Setiyanto, Kepala Bidang Pengelola Kebersihan Dinas LH Edy Mulyanto, Kepala Suku Dinas LH Jakpus Marsigit, dan Kepala Seksi Pengendalian Kebersihan Dinas LH Aldi Jansen.

Pemeriksaan oleh inspektorat sendiri berdasar dari instruksi gubernur kepada Plt Inspektur Inspektorat DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat untuk memeriksa Bayu dan Andono terkait adanya dugaan potensi pelanggaran terhadap arahan Gubernur pada jajaran wilayah.

Arahan gubernur berisi 5 langkah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan.

Arahan itu disampaikan secara tertulis kepada jajaran dalam Koordinasi Wilayah.

Semua menyatakan memahami arahan gubernur, namun ditemukan bahwa di lapangan arahan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik.

Salah satu dari 5 butir arahan itu diantaranya terkait larangan meminjamkan fasilitas pemprov atau mememfasilitasi kegiatan warga yang sifatnya kerumunan/pengumpulan massa.

Dalam kegiatan kerumunan di Petamburan pada 14 November lalu, jajaran kecamatan, kelurahan dan Suku Dinas Linkungan Hidup ditemukan justru meminjamkan fasilitas milik pemprov untuk kegiatan yang bersifat pengumpulan massa.

Gubernur Anies Baswedan langsung meminta agar Inspektorat segera melakukan audit dan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa terjadi kelalaian dalam melaksanakan perintah.

Permasalahannya bukan sekadar soal terjadinya peminjaman, tapi soal lima arahan tertulis yang jelas dan tegas dari atasan tidak dilaksanakan dengan baik.

Mereka mengakui dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang ada.

Semua prosedur kepegawaian dan tata kelola pemerintahan dijalankan untuk melaksanakan pemeriksaan serta penindakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Sosok Bayu Meghantara

Lantas seperti apa sosok Bayu Meghantara yang dicopot dari jabatan Wali Kota Jakarta Pusat?

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Bayu Meghantara dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada 5 Juli 2018.

Bayu merupakan putra asli Betawi.

Ia berasal dari Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Pusat selama dua tahun.

Saat dilantik menjadi Wali Kota, usia Bayu relatif muda.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Bayu Meghantara dan Andono Warih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari jabatannya masing-masing.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Bayu Meghantara dan Andono Warih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari jabatannya masing-masing. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Hal itu disampaikan oleh Anies sendiri saat pelantikan Bayu bersama tiga Wali Kota lainnya.

"Karena hampir semua generasi baru. Pak Bayu relatif muda, Anwar relatif muda, Marulah juga relatif, Jadi kami berharap wali kota baru ini bergerak cepat," ujar Anies saat itu seperti diberitakan Kompas.com.

Disebut Sosok Berintegritas

Saat dilantik sebagai Wali Kota, Bayu Meghantara menggantikan Wali Kota Jakarta Pusat sebelumnya, Mangara Pardede.

Setelah pelantikan Bayu sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede menyebut Bayu Meghantara sebagai sosok berintegritas.

Mangara Pardede juga menyebut Bayu Meghantara sudah berpengalaman untuk melanjutkan tampuk pemerintahan di Kota Jakarta Pusat.

Mangara bahkan menyebut tidak ada keraguan terhadap seorang Bayu Meghantara yang sudah dua tahun menjadi wakilnya tersebut.

"Tak ada keraguan pada adik saya ini, integritasnya tidak saya ragukan lagi. Beliau ini juga sudah sangat matang ketika ada kepenting-kepentingan politik mau masuk ke ranah Wali Kota," kata Mangara di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat seperti diberitakan WartaKota.

Mangara mengatakan, tidak perlu ancang-ancang lagi bagi Bayu untuk memimpin Kota Jakarta Pusat.

"Enggak ada garis start awal enggak ada, langsung jalan," kata Mangara.

(Tribunnews.com/Daryono) (WartaKota/Rangga Baskoro) (Kompas.com/Ihsanuddin/Jessi Carina)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved