Menangis Ditangkap Polisi, Dokter Pribadi Maradona Diduga Bunuh sang Legenda Secara Tidak Sengaja

Luque bahkan menangis setelah petugas kepolisian selesai menggerebek rumah dan kantornya di Buenos Aires

AFP PHOTO / ARGENTINIAN PRESIDENCY
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Argentina memperlihatkan sejumlah orang memberikan penghormatan terakhir kepada legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona di Casa Rosada Presidentia, Kamis (26/11/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Setelah polisi menggerebek rumahnya pada Minggu (29/11/2020), dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque, menyangkal bertanggung jawab atas kematian legenda sepak bola Argentina itu.

Luque bahkan menangis setelah petugas kepolisian selesai menggerebek rumah dan kantornya di Buenos Aires, melansir The Guardian.

Polisi dilaporkan menyita beberapa barang milik Luque, seperti laptop, catatan medis, dan beberapa perangkat seluler.

Menurut media Argentina, polisi sedang menelusuri apakah ada kelalaian dalam perawatan dan pengobatan yang diberikan Luque kepada Maradona.

Sehingga polisi melakukan penyelidikan terhadap Luque atas dugaan pembunuhan tak disengaja.

Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu di usia 60 tahun, memicu kedukaan di seluruh dunia.

Kematiannya memicu penyelidikan polisi dan klaim dari pengacara Maradona bahwa layanan darurat ambulans terlalu lama tiba setelah dipanggil untuk datang.

Luque marah

Surat kabar Clarín mengatakan bahwa Luque yang "marah, gelisah, dan fasih" berbicara kepada wartawan pada Minggu sore setelah polisi yang menggeledah rumahnya selama tiga jam meninggalkan rumahnya.

"Saya merasa sangat buruk sekali karena teman saya telah meninggal," kata Luque dikutip media itu, "

Saya bukan orang yang bertanggung jawab atas semua ini."

“Saya tahu apa yang saya lakukan dengan Diego dan saya tahu bagaimana saya melakukannya. Saya bisa menjelaskan semuanya.

Saya benar-benar yakin saya melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk Diego," tambah Luque, menurut situs berita Argentina Infobae.

Luque, yang dikabarkan menangis ketika berbicara dengan wartawan, mengatakan bahwa dia terkejut dengan keputusan penggeledahan propertinya, termasuk mengambil dokumen dan riwayat medis pesepak bola tersebut.

Luque mengatakan kepada media Clarín bahwa hubungannya dengan pesepak bola legendaris Argentina itu seperti hubungan ayah dan anak, dengan tipe ayah yang pemberontak.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved