Acara FPI Timbulkan Kerumunan, Ridwan Kamil : Kalau Pemimpinnya Tidak Taat, Pengikutnya Tidak Taat
Acara FPI Timbulkan Kerumunan, Ridwan Kamil : Kalau Pemimpinnya Tidak Taat, Pengikutnya Tidak Taat
TRIBUNSUMSEL.COM - Front Pembela Islam beberapa waktu lalu membuat kerumunan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyindir acara ceramah pemimpin Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor, yang menimbulkan kerumunan beberapa waktu lalu.
Kala itu, massa meruah ke jalan raya untuk menyambut kedatangan Rizieq.
Ridwan Kamil menekankan pentingnya kesadaran semua orang dalam menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19, apalagi jika seseorang itu merupakan sosok yang digugu para pengikutnya.
"Kuncinya, para pemimpin yang punya pengikut, tolong inspirasikan ketaatannya kepada pengikut," kata Ridwan kepada wartawan di Depok, Rabu (25/11/2020).
"Kalau pemimpinnya tidak taat, pengikutnya tidak taat. Kejadian Megamendung kan begitu, kasihan polisi," tambahnya.
Ridwan mengemukakan, belum ada informasi terbaru mengenai dampak kerumunan hajatan Rizieq di Megamendung dengan timbulnya klaster Covid-19.
"Belum ada update, kan tes baru kemarin, minggu ini memang lebih dari 20 terpapar, pasti ada perubahan zona tapi belum bisa saya umumkan," ujarnya.
Namun, Ridwan menepis anggapan bahwa insiden kerumunan akibat hajatan Rizieq terjadi karena lembeknya pengawasan dan penegakan hukum.
Ia menyederhanakan masalah tersebut dengan menyinggung protokol 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).
"Sebenarnya mah bukan soal ketegasan atau tidak, (di masa pandemi) Covid-19 ini mau produktif enggak hidupnya? Boleh, ngaji boleh, sekolah boleh, apa boleh, tapi 3M. Yang jadi masalah karena tidak taat 3M," kata dia.
"Mendatangi acara tapi berkerumun, berpadat-padatan, tidak pakai masker, ya salah.
Yang betul itu silakan ikut acara, mau ikut maulid atau apa, silakan tapi dibatasi kapasitasnya, menjaga jarak dan itu tidak bisa harus mengandalkan polisi, harus kesadaran," kata Ridwan.