Berita Pendidikan

Bulan Depan Semua Sekolah di Lubuklinggau Simulasi Belajar Tatap Muka

Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengungkapkan, sudah mendengar sekolah sistem tatap muka akan dimulai pada awal Januari 2021

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Sekolah di Lubuklinggau bersiap melaksanakan belajar tatap muka.

Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengungkapkan, sudah mendengar sekolah sistem tatap muka akan dimulai pada awal Januari 2021.

"Dengan keluarnya kebijakan dari pusat maka Desember ini kita akan melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan (pokes) dimasing-masing sekolah," kata Nanan pada wartawan, Minggu (23/11/2020).

Walau pun ia agak berat sekolah dibuka kembali ditengah pandemi masih tinggi saat ini.

Beberapa pertimbangannya, anak-anak kecil memang susah tepapar dengan persentasenya hanya 10-11 persen saja.

Namun, disisi lain ibu-ibu pengantar anak-anak ke sekolah itu harus jadi perhatian, sebab di Kota Lubuklinggau selama ini ketika anak-anaknya sekolah ibu-ibunya juga ikut mengantar sampai ke sekolah.

"Ini yang membuat lonjakan-lonjakan, itu yang dikhawatirkan terjadi selama ini, tapi kita lihat bila ada ketentuan pusat maka kita harus patuh," ungkapnya.

Ia menyampaikan, yang menjadi perhatian Satgas kedepan para orang tua yang menjemput, kantin di sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler anak dimasing-masing sekolah.

"Misal olahraga, bila selama ini saat olahraga menimbulkan kerumunan, tapi kedepan akan diatur, bisa saja satu kelas dahulu atau bagaimana, jadi kita mensimulasikan itu setelah sinyal dari pusat ini keluar," ujarnya

Ia berencana, kegiatan simulasi buka sekokah ini kedepan bukan hanya sekolah tertentu atau pun sekolah di tengah kota, melainkan semua sekolah harus melakukan simulasi ini.

"Sejauh ini semua sekolah sudah siap, tapi tanpa diduga sekolah dibuka orang tuanya penjemputnya yang membludak, jadi ini sangat rentan sekali," ungkapnya.

Walaupun untuk kegiatan cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan sekarang hampir semuanya bisa dilakukan.

Tapi pejemputnya ini yang susah, bahkan saat pulang sekolah ramai sekali.

"Kedepan ini juga harus jadi perhatian kita atau nanti kita minta saat pulang dibuat bergiliran, sehingga apa yang selama ini kita khawatirkan tidak terjadi di Kota Lubuklinggau," ujarnya.

Sedangkan untuk masalah Covid-19 di Kota Lubuklinggau, masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak tidak perlu cemas, karena imbauan jalan terus baik oleh Pol PP dan Polisi.

Namun, semuanya harus saling menjaga satu sama lain.

"Kasus meninggal di Lubuklinggau ini rata-rata punya penyakit pengorbit dan penyakit bawaan, bila ada keluarganya ada penyakit bawaan, lingkaran keluarga harus menjaga dan taat prokes," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved