Tegaskan Anies Baswaden dan Habib Rizieq Tak Pernah Disukai, Fadli Zon Sebut Pemerintah Inkonsitensi

Fadli Zon Sebut Pemerintah Inkonsitensi, Tegaskan Anies Baswaden dan Habib Rizieq Tak Pernah Disukai

Editor: Slamet Teguh
(ANTARA/HO-Instagram Tengku Zulkarnain)
Dari kiri ke kanan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab, dan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain pada pertemuan di kediaman Rizieq kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, (10/11/2020) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon buka suara terkait kerumunan Habib Rizieq Shihab yang menuai perhatian publik.

Fadli Zon menjelaskan, kerumunan tersebut terjadi lantaran penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah tidak konsisten.

Hal ini dapat dilihat dengan beragamnya reaksi berbeda menteri sejak awal Pandemi Covid-19.

Kepada Najwa Shihab, Fadli Zon menuturkan pendapatnya tersebut dalam acara Mata Najwa dilansir TribunJakarta pada Kamis (19/11).

"Penanganan Covid-19 sudah inkosisten sejak awal, termasuk pejabatnya dan apa yang dikatakan Mahfud MD mengenai pemerintah siap tindak tegas kerumunan," ucap Fadli Zon.

Tak hanya itu, Fadli Zon menjelaskan, terdapat pula pernyataan Mahfud MD mengenai Inpres No 6 Tahun 2020 yang memberikan sebuah penekanan namun tak ada sanksi pidana dalam pelanggaran protokol kesehatan.

"Saksi itu ada kalau menimbulkan emergency. Sedangkan ini emergencynya sudah banyak, harusnya sedari awal menteri yang memberikan informasi Covid-19 dan informasi salah itu bisa dipidana karena menimbulkan emergency."

"Bahkan ketika Jakarta tarik menarik dengan Pusat mengenai karantina wilayah, saya termasuk yang mendukung lockdown di awal. Ketika ada gagasan PSBB itu tak menyebut spesifik, UU tersebut hanya sumir," beber Fadli Zon.

Fadli Zon mengklaim, Pemprov hanya sebagai pengawas di karantina wilayah DKI Jakarta.

"Jadi sebetulnya agak aneh kenapa Polda Metro memanggil Gubernur DKI Jakarta untuk klarifikasi. Istilah klarifikasi aja itu aneh, tak ada itu istilah klarifikasi," imbuh Fadli Zon.

Mengenai kerumunan Habib Rizieq Shihab, Fadli Zon berdalih jika seharusnya seluruh masalah mengenai sikap inkosisten pemerintah terhadap protokol Covid-19 yang harus dikritik.

"Kita harus kritik semua seperti Pilkada Jawa Tengah. Sebenarnya untuk masalah ini karena melibatkan dua nama penting, Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan, yang gak disukai pemerintah. Kalau mereka disukai pemerintah, tak seperti ini jadinya," klaim Fadli.

"Apa buktinya?" tanya Najwa Shihab.

"Buktinya terlalu banyak, seperti Pilkada yang menyebabkan kerumunan tetapi gak diproses," ucap Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, pemerintah gagal memberikan edukasi ke masyarakat sehingga menyebabkan adanya kerumunan Habib Rizieq Shihab.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved