Pembunuhan di Rusunawa Palembang
Titi Tewas Dibunuh di Rusunawa Palembang, 2 Anaknya Trauma Sekarang Dititipkan di Rumah Singgah
Titi Handayani (36 tahun), ibu dua anak di Rusunawa Palembang, tewas dibunuh tetangganya, Selasa (10/11/2020)
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG-Titi Handayani (36 tahun), ibu dua anak di Rusunawa Palembang, tewas dibunuh tetangganya, Selasa (10/11/2020).
Keluarga berharap agar pelaku pembunuh Titi Handayani bisa segera mendapat hukuman setimpal.
Hal ini diungkap Heriansyah (44), paman korban saat ditemui di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
"Keluarga kami dibunuh dengan sangat sadis. Kami sangat tidak terima dengan perbuatan itu," ujarnya, Selasa (10/11/2020).
Korban, diketahui memiliki dua orang anak yang masih berusia 5 tahun dan 10 bulan.
Saat ini kedua anak tersebut masih berada di rumah singgah kawasan Jakabaring Palembang.
Kedua anaknya sedang mendapat pendampingan untuk menghilangkan rasa trauma yang dialaminya.
Sebab peristiwa pembunuhan yang dialami ibunya, persis terjadi di depan mata anak korban.
"Anak-anak itu akan kami bawa ke kampung halaman kami," ujarnya.
Dikatakan Heriansyah, Keluarga baru mengetahui kabar tewasnya Titi setelah dihubungi kerabat mereka yang berada di Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Dikatakan bahwa korban sebenarnya merupakan warga Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang sudah lama tinggal di Jakarta.
Baru sekitar enam bulan terakhir, korban tinggal di kota Palembang dan menempati salah satu kamar di Rusunawa Kasnariansyah Palembang.
"Dia (korban) ini warga Pedamaran. Sempat juga merantau ke Jakarta lalu pulang lagi ke Palembang, baru beberapa bulan ini dia di Rusunawa," ujarnya.
Selanjutnya, jenazah korban akan dimakamkan di Desa Kampung III Kecamatan Pedamaran OKI.
"Rencananya akan langsung kami makamkan setibanya di kampung halaman," ujarnya.
Pengakuan Tersangka
Suryanto (20 tahun) tega membunuh tetangganya sendiri bernama Titi Handayani menggunakan pisau dapur, Selasa (10/11/2020).
Setelah menusuk Titi, Yanto langsung melarikan diri.
Wati tetangga korban mengatakan, Yanto kabur dengan terjun dari lantai 1.
“Pelaku ini pakai bantal yang diambil dari rumah korban. Bantal itu, digunakannya sebagai alas dia (pelaku, red) saat melompat ke basement. Makanya kakinya patah, karena dari lantai 1 ke basement lumayan tinggi sekitar 5 meteran tingginya,” ungkap Wati.
Warga yang sempat mendatangi rumah Yanto yang bertetangga dengan rumah Titi.
Ternyata Yanto tidak berada di rumah.
Wati memastikan bila pelaku kabur ke rumah kakak iparnya, lantaran pelaku ini tidak memilki keluarga di Palembang.
Terlebih dari background pelaku yang juga sudah sering bermasalah dengan hukum, membuatnya tidak dapat pulang ke kampungnya yang berada di kawasan OKI.
Sehingga saat polisi datang ke lokasi, Wati mengungkapkan kepada polisi bila pelaku bersembunyi di rumah kakak iparnya yang berada tidak jauh dari Rusunawa.
“Saya ikut polisi ke rumah kakak iparnya. Saya tahu rumah kakak iparnya si pelaku ini. Ternyata sampai di rumah kakak iparnya pelaku ini, dia ada di situ. Polisi langsung menangkap pelaku, saat itu kata pelaku kakinya patah karena melompat dari lantai 1 untuk kabur,” cerita Wati.
Polisi sempat menginterogasi Yanto, ia mengakui bila perbuatan membunuh korban dilakukannya.
Yanto kabur dan datang ke rumah kakak iparnya, untuk bersembunyi.
Saat itu Yanto tidak mengaku dengan kakak iparnya bahwa telah membunuh orang.
Yanto berkilah hanya mengaku mengalami kecelakaan motor, hingga membuat kakinya patah.
Ia tidak bisa pulang ke rumah dan memutuskan untuk datang ke rumah kakak iparnya untuk mendapat pertolongan.
“Kalau sehari-hari, pelaku ini tidak jelas dan jarang bergaul. Masih muda, tetapi malas kerja. Hanya ikut kakak iparnya saja, kalau ada kerjaan ambil foto atau video kawinan baru kerja."
"Makanya, warga disini sudah tahu kalau dia ini juga tidak bisa bergaul dengan orang. Beda dengan korban yang ramah dengan orang dan mudah bergaul di lingkungannya,” ungkap Wati.
Akan Menikah
Tim Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang menemukan lima luka akibat senjata tajam (sajam) di beberapa bagian tubuh Titi Handayani (36 tahun).
Titi tewas di tangan tetangganya sendiri bernama Suryanto (20 tahun).
"Kita sudah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban dan ditemukan lima luka tusuk di bagian leher, kepala, dengkul, tangan korban, dada dan pinggang belakang korban," ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Sakti Nasution, Selasa (10/11/2020).
Untuk saat ini lanjut dia mengatakan, jenazah korban tinggal dimandikan dan diambil pihak keluarga saja.
"Jenazah tinggal dimandikan saja dan diambil pihak keluarga untuk dikebumikan," tutupnya.
Titi Handayani (36 tahun), meninggal secara tragis di tempat tinggalnya Rusunawa Jalan Kasnariansyah, Kota Palembang, Selasa (10/11/2020).
Ia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan tetangganya sendiri.
Diketahui pelaku bernama Suryanto alias Yanto yang kini telah diamankan di Polsek IT 1 Palembang.
Pembunuhan dilakukan Yanto (20 tahun) di rumah korban Titi di lantai 1 Blok D 21 Rusunawa Jalan Kasnariansyah Kelurahan 20 Ilir D-IV Kecamatan IT 1 Palembang, Selasa (10/11/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Menurut warga rusunawa bernama Wati (35 tahun), korban belum setahun tinggal di Rusunawa.
Titi tinggal bersama kedua anaknya yakni Z berusia 5 tahun dan anak keduanya yang masih bayi.
Selama ini, Titi dikenal supel dalam bergaul dan tidak mempunyai musuh dengan orang-orang yang tinggal d Rusunawa.
“Untuk penghidupan dia (korban, red) membuka warung manisan. Karena dekat dengan saya, beberapa kali dia cerita akan menikah dengan calonnya bernama Okta."
"Belum tahu kapannya, tetapi sudah ada rencana dalam waktu dekat,” katanya, Selasa (10/11/2020).
Saat kejadian, menurut Wati ia mendengar suara orang berteriak meminta tolong.
Dari itulah ia keluar rumah dan melihat bila korban sudah keluar dari dalam rumah.
Korban juga sudah mengalami luka berat dengan luka tusukan di tubuhnya.
Sedangkan pelaku Yanto, langsung kabur dengan cara melompat dari lantai 1.
Warga yang sudah ramai, belum bisa berbuat banyak karena kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.
Sehingga, warga memutuskan untuk mencari pelaku di rumahnya.
Ternyata pelaku ini tidak ada di rumahnya di Blok D nomor 21.
“Saya tahu kalau yang membunuh korban itu Yanto, setelah bertanya kepada anak korban. Pikir saya anak korban yang umurnya sudah 5 tahun pasti sudah mengerti. Ketika ditanya, kata anak korban Om Yanto yang menusuk ibu."
"Jadi saya memberitahu warga dan bersama warga langsung saat mendatangi rumah pelaku. Pelaku tidak lagi pulang ke rumah, ternyata langsung kabur,” katanya.
Wati menuturkan, kejadian ini dikarenakan Dahlia, istri pelaku sempat berkonflik dengan korban.
Tetapi tidak sampai beradu fisik, hanya ribut mulut saja.
Ribut mulut yang terjadi sore hari ternyata dilaporkan Dahlia ke suaminya Yanto.
Dari laporan itulah, Yanto yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini menyimpan dendam.
Malam hari, Yanto mendatangi rumah korban.
Yanto masuk ke dalam rumah korban, melalui ventilasi yang terbuat dari alumunium dipadukan kaca.
“Kata anak korban, ibunya tiduran sambil memasang headset. Pelaku masuk dan langsung menganiaya korban di tempat tidur. Korban berteriak dan keluar rumah untuk meminta tolong. Itu ceritanya,” ungkap Wati.
Pelaku Sembunyi di Rumah Kakak
Kasubag Humas Polrestabes Palembang Akp Irene mengatakan, diduga korban menghina istri tersangka dengan kata-kata kasar hingga istri pelaku melaporkan kepada pelaku.
Mendapatkan laporan istrinya tersangka merasa tersinggung sehingga pada saat kejadian pelaku mendatangi TKP, dengan cara memanjat rumah korban bagian belakang yang tidak terkunci.
Setelah berhasil masuk pelaku langsung mengambil sebilah sajam jenis pisau dari dapur milik korban.
Kemudian tersangka langsung menusuk leher korban, lengan di bawa ketiak serta pelipis matanya saat korban sedang tidur di dalam kamarnya dan saat itu korban berteriak dan meminta tolong.
Setelah itu tersangka langsung melarikan diri dengan cara melompat melalui jendela korban.
Tidak berselang lama tersangka berhasil berhasil diamankan.
"Mendapatkan laporan dari masyarakat Kspk dan piket Reskrim dengan dipimpin Kanit Reskrim langsung mendatangi TKP, kemudian setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan keberadaan pelaku diketahui bersembunyi di rumah kakak iparnya 500 meter dari TKP," kata Irene Selasa (10/11/2020).
Lanjut Irene menuturkan pelaku langsung diamankan di Polsek Ilir Timur I Palembang.
"Pelaku langsung diamankan di Polesk IT I Palembang untuk dimintai keterangan lebih lanjut," tutupnya.