Pengangguran di Jakarta Era Anies Baswedan Meningkat, PSI Langsung Kritik Anggaran

Pengangguran di Jakarta Era Anies Baswedan Meningkat, PSI Langsung Kritik Anggaran

(KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)
William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari PSI 

TRIBUNSUMSEL.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta mengkritik kerja Gubernur Anies Baswedan

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya menilai pengelolaan anggaran DKI Jakarta tidak menumbuhkan perekonomian di Jakarta.

Masalah pengangguran di DKI Jakarta bisa teratasi apabila Pemprov DKI Jakarta mengarahkan belanja daerah untuk kegiatan yang bisa memberikan efek berantai guna membangun ekonomi yang kian terpuruk.

"Karena ada masalah pengangguran, maka belanja Pemprov DKI perlu diarahkan untuk hal-hal yang memiliki multiplayer effect tinggi untuk membantu memacu pertumbuhan ekonomi," kata William melalui pesan teks, Senin (9/11/2020).

Dia mengatakan, belanja Pemprov DKI Jakarta memiliki peran penting menggerakkan ekonomi di masa pandemi.

Misalnya saja, lanjut William, belanja modal konstruksi atau pembangunan infrastruktur yang bisa menyerap tenaga kerja dan menghidupi rantai pemasok konstruksi.

"Namun sayang, sebagian besar belanja Pemprov DKI (tahun 2020) didominasi oleh belanja operasional. Dari APBD sekitar Rp 60 triliun, belanja modal hanya sekitar Rp 3 triliun," kata dia.

Dia menyayangkan Anies menarik semua pos belanja penyertaan modal daerah (PMD) di beberapa program pembangunan.

Proyek pembangunan yang sebenarnya bisa menyerap tenaga kerja, lanjut William, justru mandek, seperti proyek ITF (intermediate treatment facility) atau pembangkit listrik tenaga sampah di Sunter.

"Seharusnya skema proyek ini diubah dari kerja sama investasi menjadi penugasan melalui PMD (penyertaan modal daerah), sehingga bisa lebih pasti kapan akan bisa selesai," kata William.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada periode Agustus 2020, pengangguran meningkat 2,67 juta orang sehingga jumlah keseluruhan pengangguran di Indonesia menjadi 9,77 juta orang.

Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta mendominasi dengan jumlah 10,95 persen dari total keseluruhan pengangguran yang ada di Indonesia.

BPS juga merilis kenaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) DKI Jakarta meningkat 4,41 persen dibandingkan tahun lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved