Berita Sriwijaya FC
Pasrah Tapi Tak Rela, Manajemen Sriwijaya FC Sebut Pengeluaran Tim Membengkak, Tak Ada Sponsor Masuk
Pasrah Tapi Tak Rela, Manajemen Sriwijaya FC Sebut Pengeluaran Tim Membengkak, Tak Ada Sponsor Masuk
Sebagai orang yang pernah menjadi manager, HNU menyampaikan adalah kecintaan dirinya seorang HNU dari dulu sampai sekarang sampai yang akan datang, sangat cinta dengan SFC.
"Yang kedua, saya berharap managemen yang ada sekarang bisa membawa kembali kejayaan SFC pada masa kejayaan yang lalu," ucap HNU dengan nada penuh semangat.
Pasca kembali ditundanya Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020, PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku pengelola makin terbebani dengan bengkaknya pengeluaran dana operasional klub Sriwijaya FC.
Masih sangat minimnya andil dari sponsor terutama perusahaan besar di Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu mengejar target merebut tiket lolos kembali naik Liga 1 menjadi pekerjaan berat bagi manajemen untuk mengangkat kembali kejayaan Laskar Wong Kito yang pernah bersinar di tanah air menyandang Double Winner.
Tiga kelompok suporter pecinta Sriwijaya FC mendorong agar Gubernur Sumatera Selatan selaku Dewan Pembina sudah saatnya turun tangan menyelamatkan Sriwijaya FC dari permasalahan krisis keuangan ini.
Terus meningkatnya penyebaran pandemic Covid-19 di Indonesia menjadi pertimbangan utama Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian bergulir laginya kompetisi sepakbola di Indonesia.
Salah satu imbasnya klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, Sriwijaya FC yang tengah bersemangat menyiapkan tim Laskar Wong Kito ini pada perhelatan Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020 untuk bisa merebut tiket lolos kembali naik Liga 1.
Wakil Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) H Hendri Zainuddin SAg SH selaku pengelolah klub dan juga Manager Tim Sriwijaya FC menyebut ironis melihat Liga saat ini dari persiapan tim SFC Januari 2020 sampai pertandingan pertama (mengalahkan PSMS 2-1).
"Yang memang kita benar-benar serius untuk target Liga 1, tahu-tahu dibatalkan kemenangan itu.
Oke kita paham itulah sehingga kita menyadari sama-sama, kita sabar menjalaninya dari April, Mei, Juni. Agustus terus sampai September," kata mantan senator DPD RI.
Dalam perjalanan itu klub peserta kompetisi Liga 2 dijanjikan dan diyakinkan PT LIB (Liga Indonesia Baru) bahwa kompetisi 1 Oktober.
"Tentu kawan-kawan dari Liga menghormati itu. Tahu-tahu kemarin (28 September 2020) bagaikan petir nyambar di siang bolong tidak dapat izin. Ya artinya kota sayangkan PT LIB tidak berpikir sejauh itu.
Sedangkan kita berpikirnya bagaimana kompetisi itu jalan. Ya artinya kompetisi ini kita lihat sedih," ujar pengusaha asal Payaraman Kabupaten Ogan Ilir ini.
Dampak bagi klub jelas sekali ini membuat tambah bengkak keuangan SFC sejak bulan Januari 2020 yang sudah mengeluarkan uang terus sampai bulan Oktober sekitar Rp 6 Miliar.
"Tambah lagi ini membengkak. Kita baru dapat uang Rp 1 Miliar dari bantuan Bank SumselBabel. Sponsor kita yang baru masuk itu Bank SumselBabel," ujar Hendri yang juga Ketua Umum KONI Sumsel.