Fashion Mode Era Pandemi, Totebag Etnik dengan Nama, Cocok Dikenakan Sebagai identitas
Totebag Etnik dan Tshirt Etnik yang bisa dibuat nama ini karena saat pandemi Covid-19 ini kan pada pakai masker.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Adanya pandemi Covid-19 berimbas pada semua sektor, tak terkecuali dunia usaha seperti usaha kecil dan menengah (UKM).
Untuk itu para UKM dituntut untuk kreatif dan inovatif agar tetap bisa bertahan dan bangkit ditengah pandemi Covid-19.
Menurut Owner Rumah Songket Adis (RSA) Adis, kondisi saat ini bukanlah suatu alasan untuk para desainer dan UKM menjadi pasif dalam berkarya. Maka jangan sampai saat pandemi jadi UKM yang pasif dan tidak kreatif.
"Ada stigma yang mengatakan bahwa pasaran sedang sepi, padahal menurut saya di sinilah kreativitas kita sedang diuji," kata Adis saat di Rumah Songket Adis yang ada di Komplek Ramayana, Ilir Barat Permai, Senin (19/10/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa sebagai enterpreneur tentu harus siap menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Jadi harus bisa berpikir bagaimana agar tetap bisa berjualan.
"Caranya bisa dengan mengikuti trend yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Namun tetap pada jalur yang kita jalani saat ini, bukan dengan memutar haluan kebidang usaha lain," kata Adis yang juga mempunyai brand Adis Karim.
Menurut Adis pada saat pendemi ini, orang tentu membutuhkan suatu produk yang bermanfaat, nyaman digunakan namun tetap fashionable.
Untuk itu ia pun mengeluarkan berbagai inovasi produk saat pandemi ini seperti masker kain etknik, Totebag Etnik, Tshirt etnik dan lain-lain.
"Untuk Totebag Etnik dan Tshirt Etnik diberi sentuhan motif kain khas Sumatera Selatan (Sumsel) dan bisa diberi nama sesuai request dari pelanggan. Misal mau nama kita dibikin di tas atau Tshirt bisa, ini bisa jadi identitas kita dan jadi fashion mode saat pandemi," ungkapnya.
Menurutnya, inspirasi membuat Totebag Etnik dan Tshirt Etnik yang bisa dibuat nama ini karena saat pandemi Covid-19 ini kan pada pakai masker.
Jadi ketika pakai masker sulit mengenali siap itu siapa ini, karena mukanya tertutup makser.
Maka dengan adanya Totebag maupun T-shirt yang ada tulisan nama lebih mudah mengenali.
Terlebih produk yang ia hadirkan etnik seperti motif bunga cino, cantik manis, limaran, berante dan lain-lain.
"Untuk harga Totebag Etnik mulai Rp 600 ribu dan untuk Tshirt Etnik Rp 225 ribu. Untuk Totebag ini kalau mau request nama maka pemesanannya selesai dua Minggu, tapi kalau yang tidak mau pakai nama juga ada dan ready," kata Adis yang juga mempunyai brand The Palembang Heritage.
Adis menambahkan, kalau membuka usaha jangan hanya satu produk.
Maka perlu inovasi dan buat banyak produk (multi produk), sehingga ketika adanya pandemi atau bahkan ketika ekonomi sedang tidak stabil maka bisa saling melengkapi.
Ketika satu produk sedang jatuh, masih ada produk yang lain yang masih laku dipasaran.
"Maka kita harus tetap berfikir bagaimana agar pengrajin tetap berjualan, toko tetap didatangi pelangan dan bisa juga jualan online. Alhamdulillah di masa pandemi ini RSA tidak mengalami perubahan, karena produk yang kita hadirkan bukan hanya momen tertentu saja tapi produk yang dipakai sehari-hari," tutupnya.