Disebut Tunggangi Kericuhan Demo di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-fakta Kelompok Anarko
Polisi menyebut kelompok anarko menyusupi demontrasi tolak UU Omnibus Law sehingga terjadi kericuhan di sejumlah daerah di Indonesia
Penulis: Wawan Perdana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM-Polisi menyebut kelompok anarko menyusupi demontrasi tolak UU Omnibus Law sehingga terjadi kericuhan di sejumlah daerah di Indonesia.
Siapa kelompok ini? Apa motifnya?
Kelompok berbaju serba hitam ini mulai mencuat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Kelompok yang mengatasnamakan Anarko ini melakukan beberapa aksi seperti melakukan perusakan dan melakukan aksi vandalisme.
Akibat ulahnya tersebut, beberapa anggota perkumpulan itu diamankan pihak kepolisian.
Saat demontrasi hari ini. Kamis (8/10/2020), sejumlah remaja yang diduga anggota Anarko ditangkap.
1. Sebar Informasi di Media Sosial
Penyebaran provokasi digunakan melalui media sosial dan aplikasi percakapan.
Kelompok yang mengatasnamakan Anarko Sindikalisme ini didominasi siswa mulai dari SMP hingga mahasiswa.
2. Vandalisme
Selain membuat kericuhan, gerombolan Anarko juga kerap melakukan aksi vandalisme dengan mencorat-coret jembatan atau gedung.
Bahkan, kelakuan saat melakukan corat-coret diabadikan dalam bentuk video dan disebarkan ke masyarakat melalui media sosial.
Pelaku menutup bagian wajahnya dengan kain warna hitam. Tak hanya itu, terlihat adanya bendera warna hitam dengan lambang A di dalam lingkaran.
Lambang ini diartikan sebagai anarki.
Bendera warna merah hitam yang merupakan bendera Anarko Sindikalisme juga dibawa oleh gerombolan tersebut.
3. Sering Menyusup di Aksi Buruh
Tito Karnavian sewaktu menjabat Kapolri menyatakan, kelompok Anarko menerima doktrinisasi secara global.
Kelompok ini melakukan tindakan memancing rusuh saat May Day.
Ini adalah fenomena internasional yang mendoktrin pekerja jangan dikekang aturan.
Menurut Tito, kelompok Anarko sudah lama berkembang di luar negeri, seperti Rusia, Amerika Selatan, dan Eropa.
4. Menyebar ke Luar Jawa
Kelompok Anarko beberapa tahun lalu banyak beroperasi di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Namun sekarang kelompok ini mulai ke luar Pulau Jawa termasuk Palembang.
Polda Sumsel mengamankan sejumlah remaja yang diduga dikendalikan oleh sekumpulan orang yang menamakan diri mereka Anarko.
"Ada tujuh orang kelompok Anarko asal Jakarta yang kita amankan hasil operasi kemarin. Mereka mengendalikan pemuda di Palembang agar menyusup aksi unjuk rasa hingga ricuh," ungkap Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Kamis (8/10/2020).
Supriadi mengungkapkan, kelompok Anarko ini mengutus anggota mereka ke wilayah Jabodetabek dan wilayah Sumatera Selatan, khususnya Palembang.
"Mereka diutus untuk memprovokasi massa unjuk rasa ini," ujarnya.
Namun ketujuh orang tersebut, kata Supriadi, belum resmi ditetapkan tersangka karena polisi masih melakukan penyidikan mendalam.
"Barang bukti yang diamankan dari kelompok Anarko ini diantaranya bom molotov, senjata tajam berupa ikat pinggang dirangkai dengan senjata tajam. Kami masih melakukan pendalaman," ujar Supriadi.