Cara Menentukan Waktu yang Tepat Menjual Emas, Ini Beda Spekulan dan Investasi
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Sri Rahayu mengatakan, bagi spekulan maka waktu yang tepat menjual emas saat harga naik
Penulis: Hartati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Harga logam mulai hari ini, Kamis (8/10/2020), kembali menguat.
Harga logam mulia naik Rp 5000 per gram, setelah kemarin anjlok cukup dalam hingga Rp 18.000 per gram.
Harga logam mulai hari ini, Kamis dipatok Rp 1.004.000 per gram.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jakarta, sedangkan untuk Palembang harganya lebih mahal lagi karena berbeda zona sehingga adanya biaya tambahan sesuai dengan zona lokasi butiknya.
Meski harga logam mulia kemarin anjlok hingga di bawah satu juta namun harga logam mulia di Palembang masih berada di atas satu juta per gram.
Harga loga mulia du Palembang hari ini dipatok Rp 1.013 ribu per gram, dan harga beli kembali atau buyback Rp 894 ribu per gram.
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Sri Rahayu mengatakan, bagi spekulan maka waktu yang tepat menjual emas saat harga naik.
Namun jika emas dibeli untuk investasi ya tidak usah dijual meski harganya naik.
Karena tujuannya adalah invetasi dan harga emas nantinya pasti akan terus naik dan lebih mahal.
"Kalau investasi ya jangan dijual karena tidak ada keperluan mendesak menggunakan uangnya sehingga ditahan saja," ujar Sri, Kamis (8/10/2020).
Sri mengatakan meski harga emas turun namun tidak akan terlalu turun dan cenderung akan tetap naik.
Apalagi saat ini kondisi politik di dalam negeri tengah tidak baik dan banyak aksi demo besar-besaran sehingga membuat suhu politik panas maka akan membuat harga emas semakin melambung.
Salah satu faktor yang membuat harga emas naik yakni kondisi politik dalam dan luar negeri.
Jika kondisi politik memanas maka harga emas akan naik karena emas dinilai investasi yang paling aman.
Itulah sebabnya meski harga fluktuatif kadang naik atau turun tetap akan membuat harga emas tidak akan turun terlalu dalam tapi jika naik sudah pasti.