Berita Sriwijaya FC
Belum Dapatkan Kepastian, Kapten Sriwijaya FC, Ambrizal Minta Kompetisi Digelar Tahun Depan
Belum Dapatkan Kepastian, Kapten Sriwijaya FC, Ambrizal Minta Kompetisi Digelar Tahun Depan
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pelaksanaan restart Liga 1 dan 2 yang sedianya akan mulai bergulir pada bulan Oktober ini terpaksa harus ditunda.
Mundurnya jadwal kick off hingga 1 bulan kedepan, membuat kepastian bergulirnya kompetisi sepakbola tahun ini kembali memasuki titik suram.
Para pesepakbola tanah air, kembali dilanda kecemasan, terkait belum jelasnya status kompetisi sepakbola Indonesia tahun ini.
Salah satu pesepakbola senior milik Sriwijaya FC, Ambrizal turut memberikan komentarnya terkait kondisi yang melanda seluruh pemain, termasuk dirinya saat ini.
Kapten tim Laskar Wong Kito tersebut, masih berharap, PSSI dan PT LIB dapat memberikan keputusan secepatnya terkait kejelasan status kompetisi sepakbola tanah air tahun ini.
"Ya mudah-mudahan cepat ada keputusan lah, kalaupun di November ini ada kompetisi ya alhamdulillah," kata Ambrizal, Rabu (30/9/20) kemarin.
Namun, eks bek Persija Jakarta itu menilai, kompetisi tahun ini lebih baik benar-benar dihentikan, dan dimulai kembali tahun 2021 mendatang, apabila PSSI masih belum memberikan kepastian mengenai jadwal bergulirnya Liga.
Menurutnya, penundaan kompetisi Liga 1 dan 2, sangat membebani seluruh elemen di masing-masing klub, mulai dari para pesepakbola hingga jajaran manajemen yang telah melakukan persiapan sejak beberapa bulan lalu.
"Kalau gak jelas pastinya ya menurut saya lebih bagus di stop aja sama sekali, jadi kita konsentrasi tahun depan, dari pada kita menunggu kasihan juga tim dan pemain, persiapan sudah berapa bulan," bebernya.
Defender yang saat ini telah berusia 39 tahun tersebut menyadari, saran yang dirinya berikan tersebut akan sangat berdampak kepada penghasilannya.
Meski demikian, bek yang juga mengantarkan Sriwijaya FC meraih gelar Liga Indonesia dan Copa Dji Sam Soe di tahun 2007 itu, tidak menganggap sebagai sebuah masalah, apabila penghentian tersebut benar-benar direalisasikan kedepannya.
Pesepakbola kelahiran Kuantan singingi 1 Februari 1981 itu menyebut bukan hanya dirinya yang akan terdampak apabila kompetisi sepakbola tahun ini dihentikan total.
"Kalau di stop ya pasti penghasilan menurun, tapi itu sebenarnya gak masalah, ekonominya berputar, tapi kan bukan kita aja yang mengalami yang lain juga," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memutuskan untuk menunda perhelatan kompetisi sepakbola tanah air yang akan digelar pada Kamis (1/10/20) untuk kick off Liga 1, dan Sabtu (17/10/20) pertandingan perdana Liga 2.
Keputusan untuk menunda kick off tersebut telah disampaikan oleh Ketua Umum PSSI dalam konferensi pers pada Selasa (29/9/20) lalu.
Penundaan tersebut dilakukan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru yang disebabkan tidak adanya restu dari pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengizinkan menggelar pertandingan.