Corona di Sumsel
Bayi 4 Bulan di Muba Meninggal Dunia karena Covid-19, Kasus di Sumsel Hari Ini Melonjak
Povi menerangkan, bayi berusia 4 bulan yang meninggal dunia tersebut dimakamkan sesuai protokol pemakaman COVID-19
TRIBUNSUMSEL.COM, MUBA-Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Muba, Rabu (23/9/2020) mengonfirmasi penambahan 2 kasus konfirmasi baru positif Covid-29 dan 1 kasus meninggal dunia.
"Ya, ada penambahan 2 kasus konfirmasi baru dan 1 kasus yakni bayi berusia 4 bulan dari Kecamatan Lalan yang meninggal dunia," ungkap Jubir Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Muba, dr Povi Pada Indarta SP P.
Povi menerangkan, bayi berusia 4 bulan yang meninggal dunia tersebut dimakamkan sesuai protokol pemakaman COVID-19.
"Atas nama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 serta Pemkab Muba kami mengucapkan turut berduka cita dan bela sungkawa," ucapnya.
Lanjutnya, tercatat hingga 23 September 2020 terdata ada sebanyak 103 kasus sembuh dan 10 kasus meninggal dunia.
"Kemudian, pasien yang masih dirawat ada sebanyak 31 orang," ulasnya.
Tambahan 110 Kasus di Sumsel
Ada tambahan 110 kasus positif Corona di Sumsel berdasarkan laporan data Rabu (23/9/2020).
Tambahan terbanyak dari Lubuklinggau yang berasal dari klaster santri pondok pesantren.
Sehingga, total kasus positif di Sumsel sampai saat ini menjadi 5.607 orang.
Kepala Seksi Survailanse dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Yusri mengatakan, penambahan kasus positif ini terbilang tinggi lantaran kesadaran masyarakat yang masih kurang.
"Saya belum bisa mengukur seberapa maksimal Pergub ini untuk menekan angka penularan karena baru diberlakukan. Wali Kota dan Bupati juga punya aturan sendiri untuk menegakkan aturan protokol kesehatan,"kata Yusri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Yusri menjelaskan, meskipun Pergub diberlakukan, angka penularan Covid-19 tidak akan menurun jika kesadaran masyarakat masih rendah.
Sebab, masyarakat rata-rata baru akan memakai masker kalau didapati oleh tim Satgas.
"Ini ibaratnya pakai helm, kalau tidak ada polisi tidak pakai helm. Masker juga begitu, kalau tidak ada institusi yang berwenang disitu tidak pakai masker. Memakai masker sifatnya hanya mendadak itu tidak akan efektif," ujarnya.
