Laeli Nekat Mutilasi Rinaldi Demi Pacar, Padahal Cerdas, Pakar: Karena Bucin Nalar Jadi Hilang
Tak ada yang menyangka Laeli yang kini tega menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi dulunya adalah seorang mahasiswi yang cerdas.
TRIBUNSUMSEL.COM - Masih menjadi sorotan publik hingga saat ini, aksi keji Laeli dan kekasihnya, Fajri yang membunuh dan memutilasi manajer HRD Rinaldi
Terkait aksi sadis yang dilakukan oleh Laeli dan Fajri kepada manajer HRD Rinaldi, bahkan pakar atau ahli viktimologi ikut buka suara.
Tak ada yang menyangka Laeli yang kini tega menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi dulunya adalah seorang mahasiswi yang cerdas.
Tak hanya itu Laeli juga tercatat pernah bekerja di sebuah perusahaan besar dan terkemuka.
"Pernah bekerja di satu perusahaan besar juga. Selama kuliah ini anak pintar," terang Yusri Yunus, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Talkshow TVOne News, Senin (21/9/2020).

Selain itu di waktu SMA, Laeli juga sempat mengikuti lomba olimpiade kimia tingkat provinsi.
"Saat SMA dulu pernah ikut olimpiade Kimia tingkat provinsi.
Terus kuliah di salah satu universitas terkenal di Jakarta," ujar Yusri Yunus.
Sayangnya predikat sempurna yang disandang Laeli mulai sirna sejak isu dirinya menjadi seorang pelakor merebak.
Meski begitu Laeli rupanya tak peduli.
Ia tetap bersikeras berpacaran dengan Fajri yang masih berstatus suami orang.
Melihat latar belakang pendidikan tersangka Laeli Atik, pakar atau ahli Viktimologi Heru Susetyo menyebut kasus pembunuhan ini menarik untuk dikaji.
Menurutnya, tersangka Laeli Atik ini melakukan kesalahan yang amat sangat fatal.
"Di sini tersangka berpendidikan tinggi lulusan kampus terkenal di Indonesia, tapi kemudian dia melakukan suatu perbuatan yang sangat fatal," singgung Heru.
Tak hanya soal latar belakang pendidikan, kisah Laeli Atik yang diduga menjadi pelakor atau perebut laki orang pun makin membuat kasus ini punya analisis berbeda.
"Berhubungan dengan pria yang sudah menikah dengan orang lain, dia juga punya catatan selingkuh ataupun pelakor (perebut laki orang) dengan suami orang," lanjut Heru.
"Artinya ini suatu hal yang menarik untuk dikaji," tambahnya.

Ia turut menyoroti bagaimana Laeli Atik berupaya menjerat korban dengan iming-iming hubungan seksual.
Diketahui Laeli Atik meminta bertemu dengan HRD Rinaldi dengan menyewa sebuah apartemen selama tiga hari.
Padahal aksi Laeli Atik ini sengaja untuk menjebak dan merampas harta benda milik korban HRD Rinaldi.
"Bagaimana suatu ada jebakan melalui pendekatan seksual, melalui perangkat di sosial media, berlanjut hubungan seksual, kemudian ada kekerasan, akhirnya terjadi pengambilan harta, kekerasan yang tujuannya perampokan," papar Heru.
"Ini mungkin fenomena yang tidak terlalu umum. Apalagi ini perempuan yang melakukannya, umumnya laki-laki. Ternyata perempuan pun bisa melakukan kekerasan dengan dalih intimate," tambah dia.
Setelah itu, sang pakar pun menyebut adanya faktor bucin atau budak cinta yang membuat Laeli Atik nekat membunuh HRD Rinaldi.
Sehingga akal sehat dan nalar serta kepintaran Laeli Atik yang selama ini diperoleh menjadi hilang setelah bertemu Fajri.
"Teori berikutnya adalah karena bucin budak cinta, nalar jadi hilang, akal sehat jadi hilang. Dan dia sangat tercokok dengan orang yang dia cintai.
Yang notebene-nya adalah suami orang. Kemudian dia mengikuti apa saja yang disuruh oleh sang Pacar.

Walaupun sebenarnya dia punya kehendak bebas, dia punya hak untuk tidak mengikutinya.
Apalagi dia seorang intelektual, lulusan kampus ternama.
Barangkali karena bucin tadi, jadi dia kehilangan akal sehat dan nalar," papar Heru.
Ibunda ungkap perubahan Laeli Atik setelah pacaran dengan Fajri
Sama seperti pakar atau ahli vitimologi Heru Susetro, ibunda tersangka, Masliha juga mengaku banyaknya perubahan yang terjadi pada Laeli Atik setelah pacaran dengan Fajri.
Setelah pacaran dengan Fajri, Laeli Atik tak pernah pulang ke kampung halamannya di Tegal
Masliha mengungkap kesulitannya mencari Laeli Atik.
Masliha mengaku terakhir kali bertemu Laeli Atik pada tahun lalu, tepatnya Oktober 2019.
"Kalau ketemu tahun kemaren ketemu juga udah last contak bulan oktober tahun lalu,
ibu ke Jakarta ya nyari-nyari, sekali-kalinya itu waktu udah lepas kontak, pas ketemu gitu ,
sampai bulan kemaren agustus bapaknya juga nyari gak ketemu," kata Masliha dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Tribun Jateng.

Niat Masliha bertemu tak lain untuk menyuruh Laeli Atik pulang.
Namun Laelli Atik justru menolak ajakan sang ibu.
Menurut Masliha saat itu Laeli Atik beralasan ingin mencari pekerjaan di Jakarta.
"suruh pulang aja dulu, gak mau ntar aja saya lagi nyari kerjaan," kata Masliha.
Masliha juga mengetahui hubungan Laeli Atik dengan Fajri.
Malahan Masliha melihat perubahaan sangat drastis dari Laeli Atik sejak kenal Fajri.
"Drastis, setelah kenal Fajri, ibaratnya kayak yang diperalat,
wajah berubah, ya Allah kok lain," kata Masliha.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dikenal Pintar, Laeli Atik Nekat Bunuh HRD Rinaldi Demi Pacar, Pakar: Karena Bucin Nalar Jadi Hilang