Seluruh Pemain & official Tim Muba Babel United Gelar Rapid Test, Dilakukan Hingga Kompetisi Digelar

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Klub kontestan Liga 2, Muba Babel United, menggelar rapid test kepada seluruh elemen tim mulai dari pemain, pelatih, official tim hingga jajaran manajemen klub.

Hal tersebut disampaikan oleh Achmad Haris, selaku Manajer klub Muba Babel United.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19 di tim berjuluk Laskar Ranggonang.

"Hari ini kita Muba Babel United mengadakan rapid test untuk keseluruhan pemain, pelatih, official tim dan manajemen semua kita lakukan rapid test disini sesuai dengan program protokol kesehatan," jelasnya.

Rapid Test tersebut dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.

Manajer yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Bupati Muba, Bidang Pemuda dan Olahraga itu melanjutkan, kegiatan Rapid Test akan kembali dilaksanakan dalam 2 hingga 3 minggu mendatang.

Haris menyebut, rapid test akan terus dilakukan sampai tim yang bermarkas di Stadion Serasan Sekate itu bertolak ke Bandar Lampung untuk menjalani pertandingan restart Liga 2 2020.

"Kegiatan ini akan kita lakukan, mungkin dua sampai tiga minggu berikutnya akan kita adakan lagi, sampai dengan pertandingan sesungguhnya di Bandar Lampung," kata Achmad Haris, Jumat (18/9/20) siang.

Sementara itu, Head Coach Muba Babel United, Bambang Nurdiansyah mengungkapkan,
kegiatan Rapid Test yang merupakan bagian dari
protokol kesehatan itu sudah seharusnya dilakukan di tim yang dibesutnya saat ini.

Menurutnya, seluruh tim kontestan baik Liga 1 maupun Liga 2 harus menerapkan protokol kesehatan kepada seluruh elemen yang ada di dalam klub masing-masing, untuk mengantisipasi penyebaran virus saat kompetisi digulirkan nantinya.

"Ya rapid tes apapun itu, protokol kesehatan harus dilakukan, semuanya, saya rasa bukan hanya Muba Babel ya, semua tim harus disiplin untuk menaati protokol kesehatan di masa pandemi covid ini," ujar BN, singkatan Bambang Nurdiansyah.

Pelatih kawakan tersebut sangat khawatir dengan yang dapat menyerang manajemen, pemain maupun staf pelatih termasuk dirinya.

Ia melanjutkan, kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berbahaya saat ini, dapat merusak persiapan yang dilakukan oleh jajaran manajemen maupun staf kepelatihan, apabila para anak asuhnya ada yang terbukti dinyatakan positif virus tersebut.

"Karena memang ini berbahaya, apabila tidak hati-hati persiapan yang kita lakukan selama ini semua akan jadi berantakan kalau ada 1 dan 2 pemain yang terkena covid," pungkasnya.

"Saya pikir tes-tes protokoler kesehatan semacam ini, harus dijalankan dan terus konsisten," kata pelatih kelahiran Banjarmasin 28 Desember 1960 itu.