Syekh Ali Jaber Pilih Selamatkan Pelaku dari Amuk Massa, Tak Peduli Dirinya Bersimbah Darah

"Berdarah terus, sampai baju saya sebelah kanan basah karena darah cukup banyak keluar. Saya sampai lepas baju,"

Instagram @zldianr
Detik-detik Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi kajian di Bandar Lampung 

TRIBUNSUMSEL.COM - Minggu (13/9/2020), pendakwah Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Afaludin Tamin, Bandar Lampung.

Syekh Ali Jaber mengalami luka yang cukup parah di tangan sebelah kananya akibat penusukan itu.

Bahkan sekujur tubuh Syekh Ali Jaber sempat dipenuhi darah yang keluar akibat luka tusukan itu.

Saya sampai lepas baju," ucapnya dikutip dari tayangan TV One, Minggu (13/9/2020).

Namun siapa sangka meski dalam kondisi bersimbah darah, Syekh Ali Jaber justru memilih menyelamatkan pelaku dari amuk massa.

 

tribunnews
Syekh Ali Jaber tunjukkan luka di bahu kanan akibat ditusuk orang tak dikenal saat ceramah di Lampung dan detik-detik saat terjadi aksi penusukan (Kolase Tribunnews (YouTube/Syekh Ali Jaber))

Pendakwah 44 tahun ini mengaku merasa kasihan melihat pelaku yang babak belur diamuk massa.

Di ketahui pelaku penusukan Syekh Ali Jaber ini seorang pria dan berusia 22 tahun.

Berdasarkan foto-foto yang beredar tampak wajah pelaku penuh dengan memar akibat pukulan dari para warga.

Sementara itu, Syekh Ali Jaber hingga kini mengaku belum mengetahui sosok pelaku penusukan.

Hanya saja ketika melihat pelaku ini dipukuli jamaah, Syekh Ali Jaber mengaku kasihan.

Syekh Ali Jaber kemudian menyelamatkan pelaku dari amukan massa.

"Jujur saja kasihan pas lihat jamaah menghajar dia dan memukul dia.

Saya bilang jangan jangan, amankan saja dulu ini tugas polisi ," kata Syekh Ali Jaber.

Hingga kini Syekh Ali Jaber belum mengetahui siapa pelaku dan apa motifnya melakukan penusukan.

"Sampai detik ini belum , karena baru saja diamankan di ruang masjid sambil menunggu polisi, lalu dibawa ke kantor polisi," kata Syekh Ali Jaber.

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Polisi menangkap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.

"Pelakunya sudah ditangkap, masih kami dalami motifnya," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP David Jackson saat dihubungi, Minggu (13/9/2020).

Syekh Ali Jaber yang menderita luka tusukan di bahu kanan telah menjalani perawatan di puskesmas setempat.

Saat ini Syekh telah dibawa ke hotel tempat dia menginap.

Setelah mendapat perawatan, Syekh Ali Jaber pun sempat menceritakan detik-detik menegangkan yang menimpanya tersebut.

Syekh Ali Jaber menceritakan saat itu ia tengah mengikuti kegiatan safari dakwah.

Di awal acara, Syekh Ali Jaber sempat mengingatkan jamaah untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Ini di masjid kegiatan biasa, kita safari dakwah,  saya mengawali untuk jamaah protokol kesehatan, jaga rajak, " kata Syekh Ali Jaber.

Ia lantas memanggil seorang anak usia 9 tahun.

Syekh Ali Jaber lalu mengetes bacaan anak tersebut.

"Saya memanggil seorang anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena dia ikut wisuda, sampai saat bantu dia membeperbaiki bacaannya," kata Syekh Ali Jaber.

Setelah selesai, Syekh Ali Jaber memanggil ibu dari anak tersebut.

Maksudnya agar ibu tersebut bisa foto bersama dengan Syekh Ali Jaber sebagai kenang-kenangan.

"Dan begitu selesai saya minta ibunya si anak untuk foto bersma untuk kenang-kenangan," kata Syekh Ali Jaber.

Namun ternyata handphone ibu anak ini memorynya full.

Sampai kemudian Syekh Ali Jaber meminta agar jamaah lain memfotokan mereka.

"Ternyata ibu ini hpnya full gak bisa foto, makanya saya mengarah ke kiri jamaah boleh pinjam hpnya kasihan anak ini biar bisa dapat foto sekalian, tibaptiba ada orang lari di atas panggung, " kata Syekh Ali Jaber.

Ketika sedang menunggu respon dari jamaah, Syekh Ali Jaber terkejut tiba-tiba seorang pria ada di dekatnya.

"Posisi panggung dekat dengan jalan, makanya orang pelaku cukup gampang untuk masuk karena tidak terhalang.

Ketika mengharah ke kanan saya kaget melihat sudah di hadapan saya.

Kalau saya tidak melihat ke kanan mungkin bisa ke leher atau dada saya, saya angkat tangan makanya tusuk ke tangan begitu saya lawan patah pisaunya, jamaah amankan dan tangkap dia," kata Syekh Ali Jaber.

Kisah Masa Kecil Syekh Ali Jaber di Madinah dan Bagaimana Ceritanya Berkarier Sebagai Ulama di Indonesia

 Syekh Ali Jaber adalah seorang Pendakwah dan Ulama asal Madinah yang berkewarganegaraan Indonesia.

Pria bernama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976 atau bertepatan dengan tanggal 3 Shafar 1396 H.

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga Aliyah di Madinah.

Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.

 

tribunnews
Ulama Syekh Ali Jaber (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada tahun 2008 dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2012.

Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi Da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.

Sejak kecil, dia telah mendapatkan bimbingan agama dari Ayahnya.

Ayahnya yang seorang penceramah mengharapkan Ali Jaber sebagai anak pertama bisa mengikuti jejaknya.

Semasa kecil, Syekh Ali Jaber telah belajar Alquran dan merasa punya tanggung jawab atas cita-cita ayahnya.

Menariknya, di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghapal 30 juz Alquran.

Bahkan di umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.

Selama belajar agama, Syekh Ali Jaber rutin mengajar dan berdakwah.

Ia juga aktif sebagai guru hafalan Alquran di Masjid Nabawi.

Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.

Saat di Lombok, Syekh Ali Jaber menjadi guru hafalan Alquran, Imam salat, dan khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, Indonesia.

Karier dakwahnya berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta.

Ia juga menjadi pembimbing tadarus Alquran dan imam salat Ied di Masjid Sunda kelapa, Menteng, Jakarta.

Kehadiran Syekh Ali Jaber disambutan baik oleh masyarakat Indonesia karena dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadis.

Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.

Pada 2012, Syekh Ali Jaber dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Syekh Ali Jaber mulai rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di stasiun televisi RCTI.

Ia juga mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber yang berkantor di Jatinegara, Jakarta.

Karier Syekh Ali Jaber terus mengalir, bahkan ia juga mulai menjadi aktor dalam film "Surga Menanti" (2016).

Meski sudah tenar, Syekh Ali Jaber tetap berendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil di pelosok kota dan daerah. (*) 

Sebagian isi artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Syekh Ali Jaber Selamatkan Penusuknya dari Amukan Massa : Jujur Saya Kasihan


Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved