Cerita Jakob Oetama Menjawab Kabar Tawaran untuk Jadi Menteri Soeharto, Jalan Hidup Saya Ini

Menjadi wartawan merupakan jalan hidup yang dipilih oleh pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.Sekalipun, pernah santer terdengar tawaran dari Presi

Editor: Moch Krisna
Arsip Kompas Gramedia
Jakob Oetama 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menjadi wartawan merupakan jalan hidup yang dipilih oleh pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.

Sekalipun, pernah santer terdengar tawaran dari Presiden kedua RI, Soeharto, agar dirinya menjadi menjadi menteri, Jakob lebih memilih menekuni profesinya sebagai wartawan dan membesarkan Kompas Gramedia, perusahaan yang dirintisnya bersama PK Ojong.

Dilansir dari Tribunnews.com, Jakob meluruskan kabar tawaran tersebut saat berbicara pada talkshow bertajuk "Jakob Oetama The Living Legend" di Hotel Santika, Jakarta, pada 28 November 2011 silam.

Awalnya, Jakob menirukan pertanyaan yang diajukan Ojong kepadanya beberapa tahun lalu.

"Saya ditanya, mau tidak. Santer kamu menjadi menteri penerangan?" tiru Jakob. Namun, ia hanya tersenyum lebar mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

Ia mengaku bahwa hingga saat itu tidak pernah menerima tawaran dari Presiden yang dijuluki "The Smilling General" itu untuk duduk di kursi eksekutif di kabinet yang dibentuknya.

"Tawaran itu memang tidak ada," tuturnya.

Meski demikian, Jakob menegaskan, kalau pun ada tawaran untuk duduk di kursi menteri, dirinya akan menolak kesempatan tersebut. "Jalan hidup saya ini (wartawan)," ungkapnya.

 Jakob wafat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu (9/9/2020)

 Ia meninggal dunia pada usia 88 tahun. Rencananya, jenazah Jakob akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).

Semasa hidupnya, Jakob pernah menerima berbagai macam penghargaan, antara lain Doktor (HC) dari Universitas Gajah Mada serta Doktor (HC) bidang jurnalistik dari Universitas Sebelas Maret.

Selain itu, Jakob juga pernah menerima penghargaan dari UNESCO di bidang komunikasi (2015), lifetime achievement untuk kategori kepemimpinan bisnis dari Tahir Foundation (2015), dan lifetime achievement award dari paguyuban alumni publisistik dan ilmu komunikasi UGM (2017).

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jakob Oetama Pernah Dibidik Jadi Menteri di Era Soeharto".

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Mendiang Jakob Oetama Menjawab Kabar Tawaran untuk Jadi Menteri...", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/09/10/07502931/saat-mendiang-jakob-oetama-menjawab-kabar-tawaran-untuk-jadi-menteri?page=all.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Dani Prabowo

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved