8 Kali Beraksi danTertangkap, 2 Pelaku Curanmor Ngaku Uang Habis untuk Makan dan Bayar Kontrakan
Kami bergantian yang mengeksekusi terkadang saya yang mengambil motor dan Predi yang berjaga-jaga begitu juga sebalikanya.
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Unit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang menangkap dua pelaku residivis curanmor yang diketahui sudah melakukan aksinya sebanyak delapan kali Kawasan di kota Palembang.
Diketahui aksi terakhir pelaku dilakukan di Jalan AKBP H Umar, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, tepatnya di
Masjid Al-Islami Km 5 Palembang, Selasa (25/8/2020) pukul 15.00 WIB.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono dan Kanit Ranmor Polrestabes Palembang Iptu Novel Siswandi mengatakan saat kejadian korban ingin mengerjakan salat subuh dan memarkirkan sepeda motornya di TKP dalam keadaan terkunci stang.
Kemudian korban pergi ke Pasar Km 5 untuk berjualan, setelah pulang berjualan korban kaget melihat sepeda motor yang ia parkirkan di TKP sudah tidak ada.
Akibatnya korban Hasbiadi (52), warga Jalan AKBP H Umur, Kecamatan Kemuning, kehilangan satu unit sepeda motor merk honda kharisma BG 3478 AJ tahun 2004 warna hitam.
Korban kemudian membuat laporan polisi di Polrestabes Palembang.
"Mendapatkan laporan korban anggota kita langsung melakukan penyidikan dan penyelidikan hingga berhasil mengamankan kedua pelaku di kawasan rumahnya masing-masing," ujar Anom Kamis (10/9/2020).
Pada saat ditangkap kedua pelaku mencoba melakukan perlawanan sehingga terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur terhadap keduanya.
"Kedua pelaku saat ini diamankan di Polrestabes Palembang guna pemeriksaan lebih lanjut," tutupnya.
Diketahui kedua pelaku bernama Novisal Prianto (26) warga Jalan Seduduk Putih I, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, dan Predi (30) warga Jalan Irigasi Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Sukarami Palembang.
Sementara itu Novisal mengatakan dalam melakukan aksinya ia bersama rekannya Predi.
"Kami bergantian yang mengeksekusi terkadang saya yang mengambil motor dan Predi yang berjaga-jaga begitu juga sebalikanya," katanya.
Lanjut Novisal menuturkan, hasil curian motor tersebut ada yang dijual dalam keadaan terpisah seperti dipreteli dan ada yang di pakai sendiri.
"Uangnya kami bagi rata, kalau saya uangnya saya gunakan untuk makan dan bayar kontrakan. Saya benar-benar menyesal," tutupnya.