UFC

Laga Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje Kalah Menarik Dibanding Israel Adesanya vs Paulo Costa

Meski Ditunggu, Petarungan Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje Kalah Menarik Dibanding Israel Adesanya vs Paulo Costa

Editor: Slamet Teguh
instagram/ufc_like
Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje 

TRIBUNSUMSEL.COM - Para pecinta tarung bebas UFC seantero dunia tengah menunggu petarungan antara Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje.

Namun, di saat dunia bak terpompa menanti duel Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje, pembawa acara UFC, Bruce Buffer, punya pemikirannya sendiri.

Maju ke hadapan Khabib Nurmagomedov setelah melewati jalan berkelok, tentu Justin Gaethje sangat layak bersua dengan sang juara kelas ringan.

Tidak hanya itu, Justin Gaethje juga punya gaya bertarung yang sangat kontradiktif dari gaya bertarung milik Khabib Nurmagomedov.

Sekiranya dua hal tersebut yang membuat duel Khabib vs Gaethje pada UFC 254 mendatang jadi pusat perhatian, tentu belum termasuk fakta bahwa Khabib  merupakan petarung yang tak pernah kalah.

Menariknya, sebagai orang yang paling dekat dengan oktagon, pembawa acara, Bruce Buffer, punya penilaian yang berbeda.

Sudah malang melintang menghiasi duel-duel besar, Buffer memang sangat paham mana pertarungan yang sangar dan mana yang tak menggairahkan.

Bagi Buffer, duel Khabib vs Gaethje memang ditunggu-tunggu, namun tidak akan lebih luar biasa dari pertarungan Israel Adesanya vs Paulo Costa pada UFC 253 bulan depan.

Buffer menilai pembawaan duel Adesanya vs Costa yang sudah berdasarkan rasa saling benci yang natural menjadi alasan paling utama.

"Dengarkan, siapa yang tidak mau melihat duelnya Gaethje dan siapa yang tidak mau melihat dia berduel dengan Nurmagomedov? Kita semua tentu menginginkannya," ungkap Buffer dilansir Juara.net dari BJPENN.

"Tetapi, Paulo Costa dan Israel Adesanya, pengembangan duel ini, mereka membenci satu sama lain, kondisi ini bukan dibuat-buat hanya untuk menjual pertarungan," imbuhnya.

Tidak heran jika sang pembawa acara UFC berpikir sedemikian rupa.

Meski baru digelar akhir bulan September, duel Adesanya vs Costa memang sudah memanas akhir-akhir ini.

Masing-masing petarung sudah saling sindir dan saling membanggakan diri mereka masing-masing.

Sang juara bertahan kelas menengah, Adesanya, bahkan beberapa waktu yang lalu sempat membawa isu sensitif soal penggunaan steroid.

Terlepas dari drama panas di antara keduanya, fakta bahwa baik Adesanya maupun Costa merupakan petarung tanpa cacat juga menambah rona seru dari duel ini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved