IMA Chapter Palembang Edukasi UMKM Go Digital

Indonesia Marketing Asociation (IMA) chapter Palembang terus menerus memberikan edukasi dan pelatihan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mere

Penulis: Hartati | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Hartati
IMA Chapter Palembang Edukasi UMKM Go Digital 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Indonesia Marketing Asociation (IMA) chapter Palembang terus menerus memberikan edukasi dan pelatihan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mereka terus konsisten menjalankan usaha.

IMA memberikan pelatihan dan bimbingan bagi ibu-ibu rumah tangga di kawasan 13 dan 14 ulu agar bisa memiliki penghasilan tambahan selain hanya mengurus keluarga dan anak.

Presiden IMA Palembang Handy Soen, mengatakan IMA memberikan pelatihan untuk peningkatan kualitas produk dan juga cara pemasaran kuliner yang dihasilkan ibu-ibu tersebut.

Handy mengatakan IMA melalui divisi UMKM dibawah koordinasi Vice President UMKM Sri Rahayu fokus membina UMKM dari semula tidak ada menjadi ada, semula kecil menjadi besar dan setelah besar boleh silahkan ikut dengan bantuan atau program pemerintah.

"IMA akan menciptakan UMKM baru tanpa bersingungan dengan program UMKM pemerintah karena yang dibina ini dari pinggiran dan dari nol," ujarnya, Sabtu (29/8/2020).

Pelatihan juga memberikan edukasi UMKM agar mereka bisa naik kelas karena juga memberikan pelatihan pengemasan. Misalnya saja mie ayam, semula yang dikemas dalam plastik biasa saja, mie ayam, saos, dan semua bumbu dicampur dalam satu wadah. Tapi kini setelah dilatih berubah kemasannya emnajid lebih menarik, mie, dan bahan lainnya juga bumbu dipisah satu per satu sehingga lebih menarik, higenis dan juga terlihat berkelas.

Selain itu juga ada produk kerupuk yang dikemas semula dengan metode konvensional dalam satu wadah plastik besar. Jika dibuka dan tidak habis maka dibutuhkan karet untuk mengikatnya sehingga repot. Kemudian, kemasan itu diperbaharui dibuat lebih menarik dikemas dalam plastik ber klip sehingga jika tidak sekali makan bisa langsung ditutup kembali tanpa repot harus mencari karet untuk mengikatnya.

"Kemasan lainya produk UMKM yang juga diubah naik kelas kemasannya yakni minuman kemasan," ujar Rahayu.

UMKM ini bukan cuma dibina dengan bantuan stimulus modal saja tapi juga selama tiga bulan intensif dibina bagaimana cara pengemasan, pamasaran, pengelolaan, rasa, dan lainnya sehingga memenuhi standar UMKM dan ekspektasi pelanggan.

Sementara itu, Hari Purwanto Vice President IMA Bidang IT mengatakan pandemi membuat perubahan pola pada masyarakat karena di rumah saja salah satunya usaha e commerce naik daun.

Agar UMKM bisa bertahan di tengah pandemi, Hari mengatakan harus bisa beradaptasi dengan keadaan yakni UMKM go digital. Caranya untuk bisa go digital yakni siapkan umkm go digital dengan menyiapkan produk yang menarik dan bisa promosi melalui laman medsos atau market place.

Untuk itu perlu disiapkan pembayaran chasless untuk memudahkan proses pembayaran, selain itu juga disiapkan jasa pengiriman apa yang akan digunakan, juga dicantumkan kontak bisnis agar konsumen bisa membeli ataupun juga mengecek proses pengirimannya.

"Jika ingin bertahan maka harus mengikuti perubahan karena pandemi juga mengubah pola kerja dan kehidupan masyarakat," ujar Hari.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved