Pilkada Serentak di Sumsel 2020

Calon Kepala Daerah yang Diusung PKS Teken Fakta Integritas, Mundur jika Berperilaku Koruptif

Di mana poinnya yaitu, siap menyerahkan segala kekuatan, dan daya upaya yang dimiliki untuk berjuang dalam memenangkan Pilkada, dengan pernuh kehormat

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Dalam rangka pemenangan Pilkada serentak tahun 2020, DPP PKS menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pilkada Serentak. Rapat yang diselenggarakan secara Virtual ini disiarkan langsung dari Kantor DPP PKS di Jakarta. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan, rapat tersebut di pusatkan di Hotel Novotel Palembang, Sabtu (29/8/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka pemenangan Pilkada serentak tahun 2020, DPP PKS menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pilkada Serentak.

Rapat yang diselenggarakan secara virtual ini disiarkan langsung dari Kantor DPP PKS di Jakarta.

Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan, rapat tersebut dipusatkan di Hotel Novotel Palembang, Sabtu (29/8/2020).

Hadir pada kesempatan tersebut seluruh Pengurus PKS Provinsi Sumatera Selatan diantaranya Ketua MPW Ust. Tholaat Wafa, Ketua MPW Ust. Imam Mansyur dan Ketua DPW PKS Propinsi Sumatera Selatan Ust. M. Thoha.

Serta tidak ketinggalan seluruh Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten di Sumatera Selatan yang di dukung oleh Partai Keadilan Sejahtera, kecuali dari Muratara tidak hadir, Syarif Hidayat- Surian Sofian.

Di mana kepala daerah yang diusung meneken fakta integritas yang diusulkan PKS.

Di mana poinnya yaitu, siap menyerahkan segala kekuatan, dan daya upaya yang dimiliki untuk berjuang dalam memenangkan Pilkada, dengan pernuh kehormatan, keberkahan dan martabat.

Kedua, siap menjaga komunikasi, koordinasi dan terus bekerja sama dengan struktur PKS, untuk memenuhi target capaian nasional PKS pada Pileg 2024.

Ketiga, bersungguh- sungguh untuk menghindari setiap pelanggaran sesuai ketentuan agama, atau hukum serta nilai- nilai etika yang ada di NKRI.

Keempat, bersungguh- sungguh melaksanakan tugas dan fungsi sebagai kapala daerah atau wakil dari segala bentuk perilaku koruptif.

Kelima, bersedia mengundurkan diri sebagai kepala atau wakil kepala daerah setelah ditetapkan tersangka, akibat tindak pidana berdasarkan hukum yang berlaku.

Keenam, bersama PKS siap menjadi garda terdepan menjaga kedaulatan bangsa demi terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera dalam bingkai NKRI sesuai pancasila dan UUD 1945

Ketujuh, berkomitmen untuk tidak menggunakan kampanye hitam, ujaran kebencian sara, dan menghalalkan zegala cara dalam rangka kemenangan.

Kedelapan, berkomitmen memperjuangkan aspirasi dan program kerja yang berpihak kepada kepentingan rakyat banyak.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional DPP PKS, Ust. Chairul Anwar menyampaikan bahwa secara nasional PKS mendukung sebanyak 230 calon kepala daerah dalam Pilkada tahun 2020.

"Sementara untuk hari ini sudah diserahkan, sebanyak 210 Form B1KWK, kepada seluruh Calon Kepala Daerah se Indonesia," capnya.

Acara Rapat Konsolidasi ini diisi selain pembacaan SK DPP tentang penetapan Calon Kepala Daerah juga di sertai dengan penyerahan Formulir B1KWK kepada masing-masing Calon Kepala Daerah.

Untuk Provinsi Sumatera Selatan Formulir diserahkan oleh Ust. M. Iqbal Romzie yang merupakan Wakil Ketua DPP PKS Bidang Dakwah Sumbagsel.

Dalam sambutannya, Presiden PKS. M. Shohibul Iman menyampaikan 5 hal yang perlu di lakukan oleh Calon Kepala Daerah yang diusung oleh PKS.

Pertama agar menjaga ruh integritas. Dimana setiap Cakada agar betul-betul memperhatikan integritas pribadi masing-masing.

Yang kedua menjaga ruh militansi, dengan militansi sangat penting untuk dijaga dalam memenangkan kontestansi Pilkada.

Ketiga, menjaga Ruh Soliditas, dimana dengan soliditas segala friksi yang terjadi dalam proses pemenangan dapat di hindari.

Keempat menjada ruh keberpihakan kepada rakyat. Agar dalam kampanye benar-benar menyampaikan program yang sangat berpihak kepada rakyat. Afirmasi ini penting agar mendapat dukungan dari rakyat.

"Terakhir agar menjaga ruh kreatifitas. Dimana dalam kondisi covid-19 metode kampanye perlu sekreatif mungkin, dan memperbanyak kampanye virtual bukan kampanye tatap muka," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved