Pilkada Serentak di Sumsel 2020
Nasdem Targetkan Sapu Bersih Pilkada di 7 Kabupaten di Sumsel, Herman Deru : Jangan Star Syndrome
Dalam sambutannya Herman Deru mengungkapkan, keluarnya SK dari DPP ini prosesnya panjang dan lobi- lobi, serta hasil survei yang ada.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel Herman Deru, menargetkan partainya menyapu bersih kemenangan di Pilkada serentak 7 Kabupaten se Sumsel Desember 2020.
Hal ini disampaikan Herman Deru saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) DPP Partai Nasdem model B1.KWK- Parpol ke Balon Bupati/ wakil Bupati Pilkada tahun 2020 se Sumsel di Sekretariat DPW Nasdem Sumsel, Selasa (25/8/2020) malam.
Menurut Herman Deru, sesuai jargonnya Partai Nasdem yakni politik tanpa mahar, dan pihaknya memang mengusung kader yang berpotensi menang, dan benar- benar kandidat tidak dimintakan uang.
Namun, dia berharap kepada seluruh anggota untuk berjuang bersama dalam mencapai target untuk pemilu 2024, Nasdem sebagai partai pemenang.
• Satu Perawat RSMH Palembang Meninggal karena Covid-19, Total 82 Perawat Terpapar Corona di Sumsel
Di 7 Pilkada Kabupaten se Sumsel tahun 2020, Nasdem mengusung Hendra Gunawan- Mulyana di Musi Rawas, Muratara Devi Suhartoni- Inayatullah, PALI Heri Amalindo- Soemarjono, OI AW Noviadi- Ardani, OKU Kuryana Azis- Johan Anuar, OKUT Lanosin (Enos)- Yudha, dan OKUS Popo Ali- sholeihin Abuasir.
Di mana SK ditandatangani Ketum Nasdem oeh ketum Surya Paloh dan Sekjen Johnny G Plate.
Dalam sambutannya Herman Deru mengungkapkan, keluarnya SK dari DPP ini prosesnya panjang dan lobi- lobi, serta hasil survei yang ada.
"Nasdem sudah mengusung kandidat balonkada, jadi tidak ada alasan kader dan pengurus tidak terlibat langsung untuk tidak memenangkannya. Siapapun kita, baik distruktur partai jika terjadi pembangkangan di lapangan terhadap hasil putusan partai, maka partai akan memberikan sanksi setimpal," tegasnya, seraya untuk para anggota DPR maupun DPRD harus juga terlibat langsung pemenangan.
Hal kedua kepada kandidat yang ada, harapannya bisa dimenangkan, namun ia mengingatkan kepada kandidat tidak mengalami star syndrome (merasa puas dan cukup dengan prestasi yang dimiliki hasil survei).
"Karena penyakit ini dianggap yang bisa mengalahkan, dan ini tidak disadarkan, lalai, abai dan membiarkan keadaan. Sekarang masih ada kesempatan hingga 9 Desember mendatang, kita jangan terlena hasil survei tapi harus ada pembanding bukan lembaga A atau B, tapi hasil lapangan yang riil," capnya.
• Seorang Pedagang di Musi Rawas Kedapatan Sembunyikan 18 Paket Sabu di Kayu Atap Rumah
Ditambahkan Deru terdapat beberapa fase untuk meraih kemenangan di Pilkada seperti popularitas itu penting minimal 90 persen jelang hari pencoblosan, tingkat disukai minimal 70%, harus dipercaya dan keempat keterpilihan.
"Menang dan kalah berbiaya semua, dimana lawan kotak kosong juga harus hati- hatu. Demokrasi bukan tujuan tapi alat untuk mensejahterahkan konstituennya, baik dilembaga legislatif atau eksekutif," bebernya.
Selain itu Deru berharap kandidat yang diusung ini, nantinya jika dipercaya masyarakat untuk tidak durhaka kepada partai Nasdem.
"Yang ragu katakan, 100 persen partai ini tanpa mahar, dan DPW berharap partai kita harus ikut dalam kemenangan nanti. Kita tidak ingin kandidat dibawak Nasdem durhaka, sebab kontribusi kedepan untuk partai tidak muluk- muluk hanya jangan durhaka saja," ucapnya.
Kemudian kepada jajaran DPD dan DPC yang daerahnya meski tidak ada pilkada, tetapi tetap saja ada koneksi untuk ikut berjuang.
Sebab Nasdem ingin menjadi partai besar kedepan.
"Hati- hati fase ke empat tadi, betul- betul jangan lalai, karena ada metode orang menggerus kandidat dengan mempengaruhi pemilih datang ke TPS, kedua bisa membalikkan arah dan ini ada dimetode survei dimana rasional, irasional dan transaksional. Kita harap pengurus DPD dan DPC juga jangan ganggu jalannya kandidat, beri keleluasaan asal nanti jangan anak durhaka nanti beri kesempatan ia menang," tandasnya.
Sementara Koordinator Wilayah Sumatera 3 DPP Partai Nasdem yang juga anggota DPR RI asal Sumsel, Fauzih H Amroh mengungkapkan dari tujuh kabupaten yang menggelar Pilkada, Partai Nasdem optimis setidaknya di lima daerah calon atau paslon yang diusung bakal memenangkan pertarungan.
"Hanya ada dua daerah yang sepertinya akan terjadi the real Pilkada yakni Ogan Ilir dan Musi Rawas Utara, karena selisih dengan pesaing sedikit," ungkap Fauzi.
Di PALI, partai besutan Surya Paloh ini mengusung Bakal Calon Bupati (Bacabup) Petahana, Heri Amalindo yang juga suami anggota DPR RI dari Nasdem Sri Kustina. Di Mura, juga mengusung Bacabup Petahana, Hendra Gunawan yang menjabat sebagai Dewan Penasehat DPD Partai Nasdem setempat.
Di OKU, juga mengusung petahana H Kuryana Aziz, OKUS mengusung paslon petahana Popo Ali Murtopo- Solihien Abuasir dan OKUT mengusung H Lenosin Hamzah-Yudha. Sementara di Ogan Ilir (OI) Partai Nasdem menjatuhkan piliham dengan mendukung paslon H AW Noviadi-Ardani serta di Muratara Nasdem mendukung paslon Devi Suhartoni-KH Innayatullah.
Sehingga secara terdapat kader Nasdem semua yang diusung, terdiri dari lima Baloncabup dan dua Baloncawabup yang di usung pada Pilkada Serentak kali ini.
Fauzih juga menargetkan Partai Nasdem akan menjadi pemenang di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 terlebih saat ini dipimpin oleh Herman Deru sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel.
"Peluang kita terbuka di 7 Pilkada ini, karena landasan survei, dan kami selalu tekankan dalam usungan tidak ada mahar. Kita harus menang karena kalau kalah kita malu dengan ketua kita selaku gubernur Sumsel. Nasdem tidak minta materi, namun jangan jadi anak durhaka," pungkasnya.