Pameran Tenun Songket dan Batik Nusantara Bangkit Bersama UMKM di Atrium PIM, Catat Tanggalnya
Tahun sebelumnya kebanyakan UMKM dari luar kota yang ikut maka pada tahun ini karena adanya pandemi Covid-19 yang ikut kebanyakan UMKM lokal.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Untuk membangkitkan kembali roda perekonomian di Sumatera Selatan (Sumsel), maka Palembang Indah Mal (PIM) turut berpartisipasi dengan cara mengadakan event yang bertemakan Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara Bangkit Bersama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Ini merupakan kali ketiga digelarnya event ini. Namun tahun ini digelar berbeda dari tahun sebelumnya," kata Manager PIM Ongky saat memberikan kata sambutan saat pembukaan Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara Bangkit Bersama UMKM di Atrium PIM, Jumat (21/8/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau tahun sebelumnya kebanyakan UMKM dari luar kota yang ikut maka pada tahun ini karena adanya pandemi Covid-19 yang ikut kebanyakan UMKM lokal. Kali ini diikuti 18 UMKM dan 4 di antaranya dari luar kota.
"Ini sesuai dengan misi kita saat ini membangkitkan UMKM lokal ditengah pandemi dam berharap roda perekonomian di kota Palembang bisa kembali membaik," ungkapnya.
Sementara itu Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Investasi Kota Palembang dr Letizia, MKes saat pembukaan mengatakan, senin budaya dan kerajian khas Indonesia seperti batik perlu dijaga dan dilestarikan sehingga terus berkembang.
"Dengan ketiga kalinya diadakan pagelaran ini kita dukung. Kita harapkan lebih baik lagi dan saat pandemi UMKM kita tidak mati suri. Namun tetap dengan memperhatikan protol kesehatan seperti pakai masker," kata Letizia
Sedangkan saat pembukaan Gelaran Tenun Songket dan Batik Nusantara Bangkit Bersama UMKM dihadirkan fashion show karya desainer Muhammad Bilal dengan brand Ilham Bahari.
"Kita menghadiri enam desain dengan tema Modern Tradisional menggunakan bahan blongket yaitu kombinasi blongsong dan songket," kata Muhammad Bilal saat dibincangi Tribun Sumsel.
Ia pun menjelaskan, biasanya tenun dibuat dengan standar-standar look yang biasa. Untuk itu ia ingin menghadirkan yang luar biasa dengan unsur-unsur asimetris. Dengan pola-pola yang slimfit tapi bentuk kancing tidak diagonal banget, dengan nuansa baru.
"Mudah-mudahan dengan begini anak-anak muda makin percaya diri memakai tenun. Untuk pakaian yang saya buat ini untuk pria. Kalau biasanya Blongket dipakai ibu-ibu maka kini bisa juga untuk bapak-bapak," ungkapnya.
Menurutnya, untuk pakaian yang dihadirkannya karena masih momen hari kemerdekaan maka dipilih warna merah hati supaya lebih semangat. Untuk harganya dibandrol mulai dari Rp 1 jutaan.