TRICE 2020
Universitas Muhammadiyah Palembang Buka Penerimaan Mahasiswa Jalur Penelusuran Minat dan Bakat
setiap kuota yang disediakan oleh perguruan tinggi terkadang belum mampu diserap maksimal melalui jalur penelusuran minat dan bakat ini
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Setiap perguruan tinggi memiliki kuota khusus bagi calon mahasiswa baru (maba) melalui jalur penelusuran minat dan bakat atau PMB.
Hanya saja, setiap kuota yang disediakan oleh perguruan tinggi terkadang belum mampu diserap maksimal melalui jalur penelusuran minat dan bakat ini.
Hal tersebut diakui pula oleh Prof Dr Indawan Syahri, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) saat menjadi narasumber dalam acara Sumsel Webinar Tribun Campus Expo (TRICE) 2020 dengan tema "Penulusuan Minat dan Bakat", Selasa (19/8/2020).
Ia mengatakan, UMP membuka peluang besar bagi calon maba untuk memanfaatkan jalur ini.
"Kita selalu terbuka untuk jalur ini dari total daya tampung hampir 30 persen kita sediakan. Namun setelah mereka diterima dan ditelusuri hanya sedikit yang masuk dalam jalur ini, sepuluh persen pun tak sampai," jelas dia.
Namun, lanjut dia jalur PMB ini dinilai sangat produktif karena banyak mahasiswa yang memang berprestasi.
"Dan mereka ini kita bina dan beri peluang untuk peminatan di luar soft skill seperti di peminatan seni, organisasi dan lain sebagainya ini kita berikan agar mereka dapat mengembangkan diri," jelasnya.
Tak hanya itu, juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang ada dan terus ditingkatkan.
"Setiap tahun kita menerima hampir 2.500 mahasiswa dan memang hampir 90 persen ini adalah fresh graduate alias siswa yang baru tamat," ungkap dia.
Sementara itu, dikatakan Dr Azwar Agus, Rektor Tamsis Palembang, taman siswa sendiri juga memiliki kuota bagi cama melalui jalur PMB ini.
"Tahun ini kita menerima sekitar 500 hingga 600 mahasiswa sesuai dengan daya tampung kita dan peluang untuk jalur PMB juga tentunya ada," tegasnya.
Agus mengatakan, kalau di Taman Siswa sendiri penelusuran ini kita lihat mereka setelahnya bisa diserap atau tidak.
"Kita juga tentu memfasilitasi para mahasiswa ini dengan berbagai penunjang fasilitas agar memberikan tambahan semangat dan ilmu agar dapat lebih terserap," jelas dia.
Sehingga mahasiswa ketika lulus memperoleh sarjana plus yang artinya mampu bersaing setelah tamat.
"Di tamsis kita berikan fasilitas untuk menciptakan sarjana plus ini seperti lab hukum misalnya. Mereka yang jurusan hukum ada lab khusua yang bisa belajar secara langsung atau praktek menjadi jaksa atau hakim," ungkap dia.
Begitu juga dengan jurusan lainnya yang pihaknya dukung dengan fasilitas yang mumpuni.