Tempat Persembunyian KKB Papua Porak Poranda karena Hal Ini

Bukan Peluru yang Meluluhlantakkan tapi Tempat Persembunyian KKB Papua Porak Poranda karena Hal Ini

Surya
Ilustrasi KKB Papua 

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Tembagapura dikabarkan kena bencana baru-baru ini.

Lokasi persembunyian KKB Papua tepatnya di daerah Baluni dan Jagamin diterjang tanah longsor dan banjir.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Senin (10/8/2020), dilansir dari Antara.

Era mengatakan dari pemantauan yang dilakukan oleh aparat, gabungan KKB Papua dari berbagai wilayah terakhir terdeteksi masih berada di wilayah Distrik Tembagapura, tepatnya di daerah Baluni dan Jagamin.

Dua lokasi itu pada beberapa pekan terakhir dilanda bencana tanah longsor dan banjir bandang.

"Mereka disinyalir masih berada di daerah longsor di Jagamin dan Baluni.

Mereka ada di sana. Kemungkinan mereka akan pindah ke lokasi lain, kami mengantisipasi hal itu" ujar AKBP Era Adhinata.

Menurut Kapolres, bencana tanah longsor disertai banjir bandang di kawasan Jagamin dan Baluni serta beberapa kampung lain di kawasan Aroanop belum lama ini, tidak sampai menelan korban jiwa.

Pemkab Mimika bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama sudah mengirimkan bantuan bahan makanan untuk membantu warga terdampak di beberapa kampung itu.

Namun hingga kini, aparat keamanan baik TNI maupun Polri belum bisa mendatangi lokasi bencana terutama di Jagamin dan Baluni.

Era juga menambahkan, pihaknya akan menghindari kontak tembak dengan KKB Papua di Aroanop.

"Kami menghindari akses kontak tembak dengan kelompok KKB Papua di Aroanop" katanya lagi.

TNI-Polri Gandeng Freeport Perketat Pengamanan

Selain itu, KKB Papua tampaknya tak akan bisa mengusik perayaan HUT ke-75 kemerdekaan RI di Papua.

Pasalnya, jajaran TNI-Polri di Papua telah bekerja sama dengan Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional PT Freeport Indonesia untuk memperketat pengamanan.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Senin (10/8/2020), dilansir dari Antara.

Kepolisian Resor (Polres) Mimika, Papua terus melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional PT Freeport Indonesia untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan oleh KKB Papua menjelang peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.

Era Adhinata mengatakan pengamanan di sepanjang rute jalan tambang Freeport mulai dari wilayah dataran rendah menuju wilayah dataran tinggi Mimika akan diperketat, untuk mencegah jangan sampai KKB Papua mengusik keamanan menjelang peringatan HUT RI.

"Yang jelas untuk pengamanan menyambut 17 Agustus.

Kami akan melakukan koordinasi dengan semua satuan dan unsur terkait untuk memperketat pengamanan di sepanjang rute PTFI, jangan sampai mereka mengganggu perayaan 17 Agustus" kata AKBP Era Adhinata.

Kapolres Mimika juga mengimbau warga setempat untuk memeriahkan perayaan kenegaraan itu dengan memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di rumah-rumah, kantor-kantor pemerintah, pertokoan dan lainnya, termasuk di kendaraan bermotor.

Polres Mimika juga akan bekerja sama dengan Tim Binmas Noken Polri untuk menggelar bakti sosial pada beberapa tempat di sekitar Kota Timika.

Serta pemberian bantuan sembako untuk warga terdampak bencana banjir bandang di beberapa lokasi di kawasan dataran rendah Mimika.

"Perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini mungkin tidak akan seramai tahun-tahun sebelumnya, karena kita masih berada dalam situasi pandemi COVID-19.

Tentu kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa akan ditiadakan, seperti karnaval budaya. Pada saat perayaan 17 Agustus kemungkinan peserta upacara juga akan dibatasi.

Namun, itu semua tidak menghilangkan hikmah dan rasa syukur kita atas anugerah kemerdekaan yang Tuhan anugerahkan kepada bangsa dan negara Indonesia selama 75 tahun" kata AKBP Era Adhinata.

Anggota KKB Papua Kabupaten Puncak Mau Berdamai

Sebelumnya, sejumlah anggota KKB Papua di Kabupaten Puncak akhirnya mau berdamai dengan pemerintah daerah setempat.

Seperti diketahui, KKB Papua selama ini kerap melakukan teror yang menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI-Polri.

Meski demikian, anggota KKB Papua yang menyerah dan kembali ke NKRI tetap diterima bahkan mendapat bantuan dari pemerintah.

Berbeda dengan anggota KKB Papua lainnya yang beringas, beberapa anggota KKB Papua di Kabupaten puncak justru mau berdamai dengan pemerintah setempat.

Hal ini tampak saat Bupati Puncak Willem Wandik menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) di sejumlah distrik, termasuk dua distrik yang menjadi lintasan KKB Papua.

Melansir dari Antara, Willem Wandik saat dihubungi di Jayapura, Minggu (2/8/2020), membenarkan dua distrik di wilayahnya menjadi pelintasan KKB Papua, yakni Distrik Agandugume dan Distrik Bina.

Warga di kedua distrik itu sudah menerima BLT terkait pademi COVID-19 dan beberapa KKB Papua juga turut hadir.

"Saat penyerahan BLT sejumlah anggota KKB Papua turut hadir dan menyampaikan aspirasinya" kata Bupati Wandik.

Ia mengemukakan aspirasi yang disampaikan KKB Papua terkait 3 hal, yakni pembangunan, kesehatan dan pendidikan di kampung mereka, sehingga ke depan sama dengan daerah lainnya.

"Kehadiran kami di wilayah itu mewujudkan hadirnya negara dimana pun masyarakat berada, apalagi saat ini masih merebak pandemi COVID-19 yang dampaknya juga dirasakan masyarakat di Puncak," ujarnya.

Saat melakukan penyerahan BLT, Bupati Puncak Willem Wandik didampingi Ketua PKK, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) dan petugas BPD Papua.

Bupati Wandik mengaku saat pertemuan dengan anggota KKB Papua, mereka berjanji akan menjaga hasil pembangunan di wilayahnya.

"Kami akan membangun dan memenuhi harapan mereka termasuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat grosir, karena selama ini kebutuhan masyarakat dibawa dari Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak Jaya" kata Wandik.

Penyerahan BLT di Distrik Bina terdiri dari tiga distrik, yaitu Distrik Bina, Pogoma, dan Kembru dengan dana Rp10,600 miliar untuk 23 kampung, Distrik Agandugume untuk dua distrik, yakni Agandugume dan Distrik Lambewi sebesar Rp4 miliar lebih untuk 14 kampung.

Kemudian dilakukan penyerahan di Distrik Doufo dan Dorvos yang berada di dataran rendah sungai Memberamo, masing-masing mendapat bantuan Rp3 miliar untuk 14 kampung.(Evarianus Supar/Putra Dewangga/Antara/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasukan Gabungan KKB Papua Tembagapura Kena Bencana, Persembunyiannya Diterjang Longsor dan Banjir

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved