Berita Prabumulih
Petro Prabu Putuskan Sambungan 2.000 Pelanggan Gas Kota Prabumulih, Menunggak 3 Bulan Lebih
Azhari menuturkan, para pelanggan yang diputus kebanyakan yang menunggak pembayaran tiga bulan lebih
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Direktur Perusahaan Daerah (PD) Petro Prabu, Azhari H Harun mengungkapkan, hingga saat ini ada 2000 lebih pelanggan gas kota yang diputus paksa lantaran menunggak.
"Hingga sekarang lebih dari 2000 pelanggan yang kita putus sambungan gas kota, karena banyak yang menunggak," ungkap Azhari ketika diwawancarai di lantai 1 gedung Pemkot Prabumulih, Senin (3/8/2020).
Azhari menuturkan, para pelanggan yang diputus kebanyakan yang menunggak pembayaran tiga bulan lebih dan jumlah 2000 pemutusan tersebut dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
"Selain pemutusan dilakukan terhadap pelanggan menunggak di atas tiga bulan, pemutusan juga karena permintaan pelanggan sendiri contoh rumah mereka kosong tidak ditunggu minta diputus, kontrakan dan bedeng juga banyak diputus," kata pensiunan Pertamina ini.
Lebih lanjut Azhari menuturkan, dengan pemutusan 2000 pelanggan tersebut maka jumlah pelanggan gas kota PD Petro Prabu tinggal 38 ribu sambungan.
"Sebelumnya jumlah pelanggan kita 40 ribu pelanggan belum ditambah yang pemasangan terakhir, namun ada pemutusan 2000 pelanggan menjadi tersisa hanya 38 ribu lagi," tuturnya.
Disinggung berapa jumlah tunggakan pelanggan hingga saat ini, pria yang juga ketua Badan Musyawarah Keluarga Ogan Ilir (Bamukoi) ini menuturkan, untuk jumlah tunggakan pihaknya tidak mengetahui secara pasti lantaran pengelolaan gas kota langsung menjadi urusan Pertagas niaga.
"Kalau tunggakan kita tidak tau karena langsung dari pertamina, memang sejak covid 19 tambah banyak warga tidak bayar namun kita tidak tau jumlah karena pertamina langsung."
"Kita hanya catat meter, untuk pembayaran dan tunggakan langsung ke rekening pertamina kita tidak tahu," terangnya.
