Berita BPJS Kesehatan

Cerita Pasien Hemodialisa Rasakan Manfaat JKN KIS, Cuci Darah Tanpa Keluarkan Biaya Pribadi

Kartono (47) yang sudah lama menggunakan kartu JKN-KIS juga merasakan manfaat besar dari Progam JKN-KIS

Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Bertepatan dengan HUT BPJS Kesehatan ke-52, BPJS Kesehatan Cabang Lubuklinggau mengadakan sosialisasi kepada pasien hemodialisa di RSUD Dr Sobirin. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Bertepatan dengan HUT BPJS Kesehatan ke-52, BPJS Kesehatan Cabang Lubuklinggau mengadakan sosialisasi kepada pasien hemodialisa di RSUD Dr Sobirin.

Sosialisasi yang dilakukan dalam rangka BPJS Kesehatan Goes to Customer (GTC) tersebut mendapatkan apresiasi dari pasien JKN-KIS yang sedang melakukan pengobatan.

Salah satunya dari Sriyati (59) yang sedang menunggu suami tercintanya berobat.

Ia mengatakan, keluarganya sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS.

"Sudah beberapa bulan ini suami saya menggunakan kartu JKN-KIS untuk melakukan cuci darah. Kami senang rasanya BPJS Kesehatan memperhatikan kami dengan kunjungan ini."

"Layanan cuci darah dibantu dengan baik, dan untuk obat-obatannya juga dibantu. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih. Alhamdulillah pelayanannya bagus,” ungkap Sriyati, Jumat (17/7/2020).

Sama halnya dengan Sriyati, Kartono (47) yang sudah lama menggunakan kartu JKN-KIS juga merasakan manfaat besar dari Progam JKN-KIS.

Saat ini ia rutin melakukan cuci darah delapan kali dalam sebulan yang tentu jika menggunakan uang pribadi akan sangat besar biayanya.

"Saya benar-benar mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan peserta JKN-KIS lainnya yang sudah secara rutin membayar iurannya sehingga bisa membantu pengobatan saya dan orang lain yang sakitnya
seperti saya."

"Sebab orang kaya pun bisa habis uangnya untuk berobat jika sakit seperti saya. Tapi dengan adanya program ini semua orang bisa bergotong-royong untuk membiayai pengobatan orang yang sedang sakit," ucap Kartono.

Sebagai informasi, jumlah pasien hemodialisa yang ada di wilayah Kota Lubuklinggau saat ini mencapai 114 orang.

Dari jumlah tersebut, ada yang berobat hingga dua sampai tiga kali dalam seminggu, tergantung dari indikasi medis dan keadaan pasien. 

Satu kali pengobatan bisa menelan biaya berkisar satu juta rupiah bahkan lebih.

Lebih lanjut, pengobatan ini harus dilakukan secara rutin seumur hidup oleh pasien hemodialisa.

"Beruntungnya, semua biaya tersebut dapat dijamin dengan menggunakan Program JKN-KIS yang menggunakan sistem gotong-royong yaitu yang sehat membantu yang sakit," kata Kartono bersyukur.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved