Terungkap di Mata Najwa, Berita Terakhir yang Diedit Yodi Prabowo tentang Kasus Djoko Tjandra
Terungkap pula ternyata Yodi Prabowo mengedit berita tentang Djoko Tjandra sebelum ia ditemukan meninggal. Ayah Yodi Prabowo juga membocorkan bukti p
TRIBUNSUMSEL.COM - Kematian editor Metro TV Yodi Prabowo dibahas dalam acara Mata Najwa.
Bahkan ayah Yodi Prabowo diundang Najwa Shihab di acara tersebut.
Terungkap pula ternyata Yodi Prabowo mengedit berita tentang Djoko Tjandra sebelum ia ditemukan meninggal.
Ayah Yodi Prabowo juga membocorkan bukti psikologi anaknya baik-baik saja sebelum meninggal.
Acara yang dipandu Najwa Shihab itu mengangkat tema ' Kasus-kasus misterius'. Salah satu kasus yang dibahas tentang kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
Diungkap Suwandi, ayahnya Yodi Prabowo, anaknya tidak dalam keadaan depresi hingga ia tak terima buah hatinya disebut bunuh diri.
Dia membocorkan bukti psikologi anaknya baik-baik saja karena sebelum hilang sempat mengedit 4 berita sekaligus yakni Prime Time News, berita tentang Djoko Tjandra, Top News, dan Metro Sport.
Cek kisah lengkapnya di sini:
Kasus kematian Yodi Prabowo sempat menjadi Trending Topic. Setelah sebelumnya masyarakat heboh karena dugaan kuat Yodi dibunuh, polisi tiba-tiba sampai pada kesimpulan mengejutkan yakni Yodi bunuh diri karena depresi.
Hal tersebut dibuktikan dengan alibi Video Yodi pergi ke salah satu supermarket membeli pisau yang ditemukan di TKP penemuan jenazahnya.
Menurut polisi, Yodi menusukkan sendiri pisau berkali kali di dadanya.
Terkait penyebabnya, diduga Yodi depresi berat. Salah satu penguatnya yakni dirinya sempat melakukan tes HIV AIDS yang hasilnya negatif.
Hal itulah yang dibantah habis-habisan oleh orangtua.
Menurut Turinah, ibu Yodi, anaknya terlihat biasa-biasa saja di rumah sebelum kematiannya.
"Main sama adiknya. Sampai adiknya minta dibelikan makanan," kata Turinah saat hadir di Studio Mata Najwa
"Ya ketawa tawa di hari Selasa siang. Nggak ada kelihatan stres," kata Turinah.
Suwandi menjelaskan bukti anaknya tidak depresi, Yodi bahkan sempat mengerjakan editing 4 program sekaligus pada Selasa (7/7/2020), sebelum menghilang dan akhirnya ditemukan tanpa nyawa.
4 program yang dimaksud tidak asing yakni Prime Time News, berita tentang Djoko Tjandra, Top News, dan Metro Sport.
"Dia kan berangkat bekerja seperti biasanya. Saya sempat tanya sama orang metro juga 'gimana sih, waktu hari Selasa anak saya kerja apa di sana (Metro)',"
"Dan dia kasi tahu bahwa di hari Selasa itu, anak saya itu ngedit program Prime Time News yang jam 6 itu. Terus dia ngedit berita tentang Djoko Tjandra, terus dia ngedit juga Top News, yang terakhir Metro Sport," katanya.
Dia mengasumsikan jika anaknya depresi, harusnya tidak bisa fokus kerja seperi biasa.
"Mestinya kalau orang represi, dia tidak bisa fokus untuk kerja. Itu ngedit 4 program loh."
"Kalau orang depresi mana bisa fokus," tambahnya.
Cek Videonya:
Cek Fakta-fakta lainnya:
1. Tak Diperiksa Soal Depresei Anak
Najwa Shihab sempat menanyakan apakah polisi sempat menanyakan detil ke keluarga soal kejiwaan anaknya.
"Apakah bapak atau ibu sempat dimintai keterangan. Sempat ditanya oleh polisi (soal depresi)?" tanya Najwa.
"Nggak, nggak pernah, nggak pernah. Kalau untuk itu (depresi) nggak pernah," kata Suwandi.
Dirinya hanya ditanya tentang hal-hal dasar tentang keberadaan anak.
Tentang berapa kali dia mencari anaknya, hingga bagaimana runut hilangnya sang anak sampai ditemukan di pinggir tol.
2. Motor di TKP
Polisi menemukan fakta di TKP bahwa motor milik Yodi terparkir rapi di seberang TKP pada saat jenazah Yodi ditemukan.
Saat itu, kunci motor Yodi masih tergantung di motor.
Motor ditemukan dalam keadaan mulus dan tak ada lecet.
Barang-barang milik Yodi juga tak ada yang hilang sehingga menepis adanya dugaan kematian akibat perampokan.
Polisi juga tak menemukan bercak darah di tempat lain selain di tempat Yodi ditemukan tewas.
Polisi menyebutkan, ada temuan sedikit cipratan darah di tembok.
Selain itu bercak darah juga ditemukan pada pisau, baju, dan jaket Yodi.
Polisi juga menemukan rambut di sekitar lokasi jenazah Yodi. Barang yang menjadi temuan lain adalah sebilah pisau.
3. Sidik jari
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bercak darah yang ditemukan adalah milik Yodi.
Sidik jari Yodi juga ditemukan pada pisau.
Polisi telah melakukan tes sidik jari orang-orang di sekeliling Yodi untuk mencoba menemukan bukti sidik jari dugaan pelaku pembunuhan.
Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan sidik jari orang lain pada pisau yang diduga digunakan Yodi untuk bunuh diri.
Polisi melakukan pemeriksaan di seluruh bagian pisau yang ditemukan di dekat Yodi.
4. Tanda Perselisihan Nihil
Polisi menyebut tak ada tanda-tanda bekas perkelahian di jenazah Yodi.
Dari olah TKP dan pemeriksaan saksi, tak ada keributan yang terdengar di sekitar TKP.
Motif perampokan ditepis polisi lantaran tak ada barang-barang Yodi yang hilang setelah ditemukan tewas.
5. Luka di leher dan dada
Polisi menyebutkan Yodi tewas akibat empat luka tusuk di dada dan leher.
Luka di dada Yodi memiliki jenis kedalaman yang bervariasi. Luka tusuk pertama berkedalaman sekitar 1,5 sentimeter.
Luka kedua dan ketiga tak terlalu dalam, dan luka keempat memotong bagian bawah paru-paru.
"Ahli katakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. akan selalu ada luka percobaab. Coba-coba dulu gitu,” ujar Ade. (*)