Berita Pendidikan

TK di Kenten Laut Banyuasin Ini Laksanakan Belajar Tatap Muka saat Pandemi, Ini Pertimbangannya

Tsurayya Syarif Zein dan suami memanfaatkan rumah milik mereka yang kosong untuk dibuat menjadi Taman Kanak-Kanak (TK)

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Melisa Wulandari
Siswa di TK Islam Alfalah Kenten Laut, Perumahan Bumi Saninage Blok i Nomor 4, Kenten Laut, Banyuasin, Sumsel, Kamis (16/7/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tsurayya Syarif Zein dan suami memanfaatkan rumah milik mereka yang kosong untuk dibuat menjadi Taman Kanak-Kanak (TK).

TK yang diberi nama TK Islam Alfalah Kenten Laut, Perumahan Bumi Saninage Blok i Nomor 4, Kenten Laut, Banyuasin, Sumsel ini, saat ini telah memulai pelajaran walau di tengah pandemi Covid-19.

Tujuan Tsurayya dan suami membuka TK di kawasan komplek ini selain agar bisa memberi manfaat tapi juga untuk membantu masyarakat di area komplek perumahan.

"Karena pada dasarnya masyarakat di komplek ini kan dari masyarakat marginal jadi kami sangat ingin sekali membuka wawasan orangtua," jelas Founder TK Islam Alfalah Kenten Laut, Tsurayya Syarif Zein, ujarnya, Kamis (16/7/2020).

"Wawasan ini diantaranya tentang tumbuh kembang anak. Di TK Islam Alfalah ini juga ada dua guru yang membantu mengajar. Kalau saya sendiri bertindak mengawasi dan juga mengevaluasi," katanya.

Untuk saat pihaknya pun hanya memprioritaskan anak-anak komplek perumahan saja dalam hal penerimaan siswa baru karena mengingat saat pandemi covid 19 seperti ini.

"Kedepannya mungkin setelah new normal kami bisa mempertimbangkan lagi untuk menerima siswa di luar komplek," katanya.

"Pertimbangan kami sudah buka dan mulai belajar tatap muka walau saat pandemi seperti ini, siswa kami ini yang kami kenal karena berasal dari 1 komplek dan juga jumlah anaknya tidak begitu banyak hanya 7-8 orang saja, hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk bisa mengupayakan agar sekolah bisa berjalan dengan lancar untuk saat ini," jelasnya.

Mulai Senin (13/7/2020), pihaknya sudah memulai belajar seperti biasa, tatap muka namun sesuai dengan protokol kesehatan yang harus ditaati. Anak anak wajib memakai masker, mencuci tangan dan selalu mengajarkan anak mencuci tangan setiap saat.

Dan sebelum kegiatan pembuka, pihaknya selalu mengingatkan kepada anak anak bahwa mereka belajar di tengah pandemi Covid 19. "Kami mengajari mereka dengan cara fun seperti dengan lagu-lagu mengenai virus Corona sehingga anak tetap aware," katanya.

Alasan selanjutnya kenapa tetap belajar tatap muka di tengah pandemi Covid 19 ini, dia mengatakan pada dasarnya anak- anak butuh dukungan untuk tumbuh kembang anak itu sendiri.

"Ini agar anak bisa berkembang optimal secara kognitif, sisi emosionalnya. Tapi terkadang banyak orangtua yang tidak paham bagaimana upaya upaya untuk mengoptimalkan anak dengan baik," jelasnya.

Apalagi ada sebuah penelitian menjelaskan bahwa status ekonomi itu sangat berkaitan erat dengan kecerdasan anak, bagaimana anaknya tumbuh secara optimal.

"Di TK ini di wilayah komplek perumahan, rumah subsidi pemerintah memang rata-rata status ekonomi sosialnya menengah ke bawah sehingga ini menjadi alasan kami untuk membantu orangtua di sekikar sini agar anak tetap terstimulus dengan baik perkembangannya," jelasnya.

Untuk kegiatan yang ada di TK Islam ini adalah dimulai dari Senin-Sabtu.

Karena TK ini berbasis Islam, pihaknya mengajarkan pada saat awal sebelum belajar mengajar, anak-anak diajak beribadah bersama dengan cara salat Dhuha berjamaah pada Senin-Kamis.

"Model pembelajaran sangat bervariasi. Umumnya di TK lain anak-anak bermain di dalam ruangan saja atau berpaku pada buku. Namun di sini kami menyajikan dengan model yang berbeda," katanya.

Dalam satu minggu ada kelas wajib yakni kelas memasak, bercocok tanam dan aktivitas praktek kehidupan (practical life activities). "Mereka belajar dengan metode yang sangat menyenangkan. Di hari Selasa kemarin anak-anak ikut kelas memasak," ujarnya.

"Anak anak diajarkan menulis huruf alfabet O di atas roti. Tujuannya anak tidak hanya sekedar mengenal huruf O saja tapi juga melatih motorik halus anak dan keterampilan anak untuk menampilkan makanan," jelasnya.

Selain itu ada juga kegiatan bercocok tanam, anak-anak belajar menulis huruf O dan A di atas tanah. "Kenapa tidak melulu dengan metode buku pada dasarnya kan anak harus optimal sensori motornya," katanya.

"Kalau sensori motornya anaknya optimal maka anak akan lebih mudah belajar seperti membaca, menulis dan menghitung lebih mudah. Terus anak kami ajarkan bagaimana menanam kacang hijau, menjelaskan ada komponen apa saja saat bercocok tanam," jelasnya.

Kegiatan lain yang berhubungan dengan practical life activites yang diajarkan di TK yang baru berdiri ini seperti mengelap kaca, belajar membuat pola di atas kaca dan lainnya.

"Sebenarnya banyak sekali yang bisa digunakan sebagai metode belajar yang menyenangkan. Kegiatan wajib di sini adalah read loud yakni guru membacakan cerita dengan lantang agar anak terbiasa membaca buku," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved