Motif Pelaku Pembakar Mobil Via Vallen Terungkap, Sakit Hati Gegara Perkataan Orang Ini
Akhirnya, Polresta Sidoarjo menetapkan Pije (41) yang membakar mobil Toyota Alpard milik pedangdut Via Vallen
TRIBUNSUMSEL.COM -- Akhirnya, Polresta Sidoarjo menetapkan Pije (41) yang membakar mobil Toyota Alpard milik pedangdut Via Vallen menjadi tersangka.
Ini setelah polisi memperoleh petunjuk kuat bahwa lelaki asal Medan ini sebagai pelaku pembakaran mobil Via Vallen yang membuat heboh warga, pada Selasa (30/6/2020).
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu (1/7/2020) menyebut hal itu setelah melakukan olah TKP, pemeriksaan terhadap beberapa saksi, rekaman CCTV, dan keterangan Pije sendiri.
"Sehingga penanganan perkara ini sudah kita naikkan ke penyidikan. Yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi tersangka," kata Sumardji, Rabu (1/7/2020).
Namun, polisi mengaku masih berupaya mendalami kasus ini.
Tentang motif pembakaran, sejauh ini mengarah ke sakit hati.
Bukan sakit hati ke Via Vallen, tapi ke seseorang yang sempat menemui Pije ketika dia berusaha menemui Via Vallen di rumahnya.
"Pelaku adalah warga Sumatera Utara yang tinggal di rumah kontrakannya di Cikarang. Sehari-hari kerja serabutan, jualan celana, kaos, dan sebagainya.
Dia mengaku nekat jauh-jauh ke Sidoarjo dengan nggandol truk dan sebagainya demi bertemu langsung dengan Via Vallen. Dia fans berat," tandas Sumardji.
Namun, sesampai di runah Via Vallen di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Pije mengaku mendapat sambutan yang kurang baik dari orang yang menemuinya.
"Dia dua kali ke rumah Via Vallen. Tapi tidak ketemu Via Vallen langsung. Hanya ditemui seseorang, tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar. Seperti menyebut kotor, lusuh dan sebagainya. Itu pengakuan pelaku," ungkap kapolres.
Karena itulah diduga Pije sakit hati.
Dia kemudian datang lagi ke rumah Via Vallen dini hari kemarin.
Kemudian membakar mobil mewah milik Via Vallen yang terparkir di samping rumah.
Meski ada bukti botol berisi bensin dan sebagainya, pelaku mengaku tidak merencanakan aksi itu. Hanya spontan.
Menyiramkan bensin kemudian membakar kertas dengan korek api yang dibawanya.
Tulisan di Tembok
Gerak-gerik pelaku pembakaran mobil Via Vallen ini aneh dan mencurigakan.
Sebelum melakulan pembakaran, ia disebut sudah mondar-mandir di sekitar rumah Via Vallen.
Hal ini terungkap dari keterangan warga kepada polisi.
Seperti yang dimuat Kompas.com, terduga pelaku sudah tiga hari berkeliaran di sekitar rumah pedangdut cantik itu.
“Menurut keterangan warga dia (pelaku) boleh dikatakan sudah tiga hari mondar-mandir,” kata Kapolresta Sidorajo Kombes Pol Sumardji.
Tak hanya itu, aksinya pun tak main-main dan dilakukan secara apik.
Terduga pembakar mobil Via Vallen tak langsung menyiramkan bahan bakar ke bagian mobil, ia justru menggunakan karton yang di simpan di bawah ban.
“Bakarnya pun cerdas, juga enggak langsung disiram ke kap mobil, ditarok di ban, itu kayak karton gitu, baru dibakar,” katanya.
Masih dilansir dari sumber yang sama, saat melancarkan aksinya, pelaku disebut membawa bensin di dalam botol air mineral.
"Modusnya, terduga pelaku ini yang membawa botol air mineral berisi bensin," kata Sumardji.
Kemudian, disebutkan ada benda seperti kardus yang berisi lembaran kertas, disimpan di bawah mobil bagian kanan.
Bensin dalam botol kemudian disiramkan ke dalam kardus tersebut.
Pelaku pun langsung menyulutkan korek api pada kardus tersebut sehingga api pun menjalar.
"Jadi, yang dibakar itu kertas lalu dimasukkan ke dalam kardus dan diletakkan di bawah mobil Via Vallen," katanya.
Hal itu membuat api terus menjalar ke atas mengenai mobil Via Vallen.
"Karena dibakar di bawah mobil Via Vallen, otomatis api menjalar ke atas dan membakar mobil Via Vallen. Jadi kardus itu posisi ada di bawah mobil," katanya.
Peristiwa itu terjadi di sekitar rumah Via Vallen di Desa Kalitengah Selatan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, terbakar, Selasa (30/6/2020).
Hal aneh lain dari terduga pelaku adalah dia bicara melantur saat diperiksa pelaku. Selain itu, ditemukan juga benda klenik.
Selain barang bukti berupa jenglot tersebut, rupanya pelaku pembakaran juga sempat menuliskan kata-kata ancaman yang dituliskan di tembok rumah Via Vallen.
Hal tersebut diungkap dari laporan berita Kabar Siang TVOne.
Sang reporter tampak mengabarkan kondisi mobil mewah Alphard Via Vallen yang sudah hancur terbakar.
Akan tetapi, ketika berada di TKP, reporter ini melihat adanya tulisan-tulisan ancaman yang diduga ditujukan pelaku pembakaran untuk Via Vallen
"Di bagian ujung gang ini, ada tulisan-tulisan yang diduga ditulis oleh terduga pelaku pembakaran dari mobil Toyota Alphard putih milik Via Vallen," ungkap sang reporter.
"Ini jaraknya kurang lebih ada 50 meter dari tempat kami mengabarkan. Jadi ada di ujung gang sebelah sana, Ada di tembok berwarna krem.
Tulisannya memang tidak jelas ditujukan untuk siapa.
Namun kata-katanya bernada ancaman," ungkap reporter.
Isi pesan terduga pembakar mobil mobil Alphard Via Vallen itu mengisyaratkan sakit hati dan ancaman.
"Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang," demikian tulisan yang ada tembok dekat rumah Via Vallen.
Penelusuran Tribunjateng.com, kalimat ancaman tersebut diduga menggunakan bahasa Medan.
Kibus atau Gecor dalam kamus bahasa Medan berarti besar mulut atau tidak bisa menyimpan rahasia
Dalam laman bunghatta.ac.id, kibus juga berarti ketika seseorang ditangkap pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, jika ada seseorang ditangkap, dia akan mengatakan,"Saya di "Kibus" polisi", atau polisi melakukan "Kibus" adalah untuk memastikan seseorang kalau dia memang terlibat dan tertangkap tangan.
Tulisan tersebut kemungkinan besar merujuk ke seseorang yang bermulut besar atau tidak bisa menyimpan rahasia.
Pelaku diduga kesal dengan tidak menerima haknya.
Pije merujuk nama pelaku.
Editor : Murhan
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembakar Alphard Via Vallen Jadi Tersangka, Fans Berat yang Sakit Hati Karena Gagal Bertemu