Corona di Palembang

2 Pasar Tradisional Masuk Dalam Klaster Penyebaran Corona di Palembang, Tetap Buka tapi Diperketat

Hanya saja penerapan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat seperti yang menurutnya selama ini sudah dilaksanakan.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Suasana di pasar sekip kebon semai Palembang, Selasa (9/6/202). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dua pasar tradisional termasuk dalam klaster penyebaran virus Covid-19 (corona) di Palembang.

Tepatnya pasar Kebon Semai Kecamatan Sekip dan pasar Kebun Bunga Kecamatan Sukarami.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan saat ini sudah ada 29 orang yang dinyatakan positif corona dari pemeriksaan swab di kedua pasar tersebut.

"Di pasar Kebon Semai ada 27 positif dan pasar Kebun Bunga ada 2 orang. Mereka dinyatakan positif berdasarkan hasil swab," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).

Klaster corona di pasar kebon Semai sekip Palembang 

Pasar Kebon Semai Sekip Palembang sempat ditutup sementara sejak 26 Mei dan baru dibuka kembali pada 7 Juni 2020.

Hal ini dilakukan setelah salah seorang pedagangnya yang berusia 53 tahun meninggal dunia dengan status suspect corona, Senin (25/5/2020).

Direktur RS Pusri, prof Yuwono mengatakan pedagang tersebut belum sempat menjalani swab hingga akhir hayatnya.

"Ibu itu meninggal suspect covid-19. Belum sempat di swab karena pasien baru datang di IGD," ujar Yuwono yang juga menjabat sebagai salah satu gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sumsel.

Yuwono mengatakan, Ny. N juga memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi.

Namun karena statusnya sebagai suspect corona, Ny. N kemudian dimakamkan di TPU Gandus Hills sesuai protap covid-19.

"Beliau dimakamkan sesuai protap covid-19. Saya yang pantau semuanya" ujar dia.

Dengan adanya hasil tersebut, Pemkot Palembang melalui Dinkes Kesehatan kemudian melakukan tracing di pasar Kebon Semai Kecamatan Sekip.

Juru bicara Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan tracing di pasar Kebon Semai Kecamatan Sekip dilakukan pada 213 orang yang menjalani rapid test awal.

Hasilnya ada 50 orang yang dinyatakan reaktif.

Kemudian Dinkes Palembang melakukan rapid test ulang pada 89 orang. Hasilnya ada 17 orang yang dinyatakan reaktif.

"Total yang di swab dari tracing kebon semai sebanyak 51 orang dan hasilnya 27 dinyatakan positif," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/6/2020).

Klaster Corona di pasar kebon Semai sekip Palembang

Sedangkan untuk tracing di pasar Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, dilakukan rapid test pada 131 orang.

Yudhi mengatakan pada pemeriksaan itu ada 23 orang dinyatakan reaktif.

Kemudian dilakukan swab guna menindaklanjuti hal tersebut.

"Baru ada 10 orang yang hasilnya sudah keluar. Sebanyak 2 orang positif dan 8 negatif. Dan sisanya  13 orang lagi belum keluar hasilnya," ujar dia.

Saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Sabtu (30/5/2020) lalu, Lurah Kebun Bunga, Syafruddin mengatakan runut kasus positif corona di pasar kebun bunga bermula ketika istri dari supplier yang biasa mengirim barang pada salah seorang pedagang disana dinyatakan positif.

Oleh karena istrinya dinyatakan positif corona, supplier tersebut kemudian melakukan swab di puskesmas alang-alang Palembang.

"Waktu mau periksa, supplier itu juga mengajak pedagang kami karena mereka juga akrab, istilah seperti teman," ujarnya.

Setibanya di puskesmas, pedagang di pasar kebun bunga juga disarankan untuk ikut melakukan swab.

Tepat pada tanggal 25 Mei atau beberapa hari sebelum Idul Fitri 1441 H beberapa waktu lalu, hasil swab kedua orang tersebut keluar dan sama-sama dinyatakan positif terjangkit corona.

"Dan sekarang mereka sudah dikarantina di wisma atlet Jakabaring," ujarnya.

Pasar klaster corona di Palembang akan tetap beroperasinal 

Sementara itu, Dirut PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, meski sudah ada beberapa orang yang dinyatakan positif berdasarkan tracing, pasar di kota Palembang tetap akan beroperasional seperti biasa.

Hanya saja penerapan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat seperti yang menurutnya selama ini sudah dilaksanakan.

"Tambah lagi dalam mempersiapkan new normal inikan tidak ada lagi yang namanya penutupan. Tapi lebih pada memperketat protokol kesehatan," ujarnya, Selasa (23/6/2020).

Apalagi, lanjutnya, Kota Palembang sudah berhasil menyabet juara dalam lomba  video protokol tatanan hidup baru di tengah pandemi Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menjadikan pasar Modern Plaju sebagai percontohan dalam penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar, kota Palembang menyabet juara ketiga dari klaster pasar tradisional yang diikuti seluruh provinsi maupun kabupaten kota di Indonesia.

"Kita juara 3 tingkat nasional di pasar modern plaju dan itu akan menjadi percontohan kita. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menjadikan seluruh pasar di Palembang seperti apa yang sudah diterapkan di pasar modern plaju," ujarnya.

Meski begitu, Abdul tak menampik bahwa penerapan protokol kesehatan seperti pasar modern Plaju, tidak dapat dilakukan secara serentak di pasar-pasar Palembang.

"Pastinya penerapan itu akan dilakukan berjenjang. Tidak bisa sekaligus karena membutuhkan waktu, biaya dan lain sebagainya. Tapi paling tidak begitulah protokol kesehatan yang bakal kita terapkan di kota Palembang," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved