Tinju
Tak Akan Sukses Tanpa Pelatih, ini Daftar Pelatih Tinju Terbaik Sepanjang Sejarah
Tak Akan Sukses Tanpa Pelatih, ini Daftar Pelatih Tinju Terbaik Sepanjang Sejarah
TRIBUNSUMSEL.COM - Setidaknya ada 10 pelatih tinju terkemuka yang mampu membawa anak asuhnya tampil gemilang.
Menjadi pelatih bukan sebuah pekerjaan mudah yang bisa dilakukan semua orang.
Pelatih mempunyai tanggungjawab besar dalam meningkatkan kemampuan anak asuhnya.
Selain meningkat kemampuan, pelatih juga menyiapkan strategi ketika pertarungan tiba.
Strategi dan kemampuan fisik atlet sangat menentukan kesuksesan dalam berkarier, terutama di olahraga tinju.
Tanpa bantuan pelatih, atlet akan kesulitan untuk menentukan taktik dalam bertanding.
Kini BolaSport.com akan menyajikan deretan pelatih tinju ternama yang mempunyai prestasi brilian.
Setidaknya ada 10 pelatih tinju yang dipilih Bleacher Report karena mempunyai prestasi mentereng.
Berikut beberapa pelatih tinju yang dianggap terbaik di dalam bidangnya.
1. Cus D'Amato
Cus D'Amato, merupakan pelatih tinju ternama pada masa lalu.
Dia adalah penemu sekaligus orang yang yakin pertama kali jika Mike Tyson akan menjadi petinju besar.
Berkat polesan tangan dinginnya, Cus sukses mengantarkan Tyson untuk meraih 11 kemenangan ketika berkarier secara profesional.
Setelah itu, Cus pergi untuk selamanya meninggalkan Tyson beserta warisannya di dunia tinju.
Selain melatih Tyson, Cus, dahulu juga sukses mengantarkan Jose Torres dan Floyd Patterson menjadi juara dunia tinju.
2. Eddie Futch
Eddie Futch mempunyai riwayat kelam ketika berkeinginan menjadi petinju.
Sebab lisensi berkarier tinju secara profesional miliknya ditolak karena mempunyai riwayat penyakit jantung.
Kendati gagal menjadi petinju, Futch kemudian memilih jalan sebagai petinju untuk memenuhi hasratnya.
Beberapa petinju hebat pun lahir berkat tangan dinginnya dalam memoles bakat.
Trevor Berbick, Riddick Bowe, Joe Frazier, Larry Holmes, Ken Norton dan Freddie Roach pernah merasakan dilatih oleh Futch.
Dia mampu melatih empat dari lima petinju yang sukses menaklukan Muhammad Ali di sepanjang kariernya.
3. Freddie Roach
Freddie Roach dahulu sempat merasakan menjadi petinju profesional dibawah asuhan Eddie Futch.
Namun kariernya sebagai petinju profesional tak mampu berjalan panjang.
Roach menderita penyakit Parkinson, sehingga memaksanya untuk pensiun sebagai petinju.
Untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakitnya, Roach menghabiskan hari-harinya berlatih di gym.
Tentu saja pelatih 60 tahun ini dikenal berkat memoles Manny Pacquiao bisa menjadi salah satu petinju terbesar.
Selain melatih Pacquiao, dia juga mempunyai riwayat untuk melatih beberapa petinju top lainnya.
Oscar de la Hoya, Virgil Hill, Wladimir Klitschko, dan Mike Tyson pernah merasakan tangan dingin Roach.
4. Ignacio Beristain
Tidak diragukan lagi jika Ignacio Beristain adalah pelath tinju Meksiko terbesar sepanjang masa.
Sebagai pelatih, Beristain mampu memberikan pelatihan dasar teknis kepada para anak didiknya.
Muridnya yang paling terkenal berkat tangan dinginnya yaitu Oscar de la Hoya, Gilberto Romain, Juan Manuel Marquez.
Nama terakhir adalah musuh bebuyutan Manny Pacquiao di atas ring.
Keduanya sudah pernah empat kali bertarung dengan hasil Marquez menang 1 kali, imbang 1 kali, dan kalah 2 kali.
5. Lou Duva
Lou Duva merupakan pelatih tinju handal yang sukses membawa anak didiknya meraih prestasi.
Evander Holyfield, Lennox Lewis, dan Tony Tucker merupakan nama-nama yang pernah dilatih Duva.
Anak didiknya merupakan petinju hebat dan sering memberikan hasil pertarungan yang menarik.
Gaya melatihnya adalah meminta para petinjunnya untuk bermain dengan agresif.
6. Emanuel Steward
Emanuel Steward merupakan pelatih handal yang mampu memberikan kenyamanan dalam berlatih.
Petinju yang dilatihnya mempunyai gaya permainan agresif dan sering meraih kemenangan dengan knockout.
Beberapa petinju top dunia pun pernah dilatihnya seperti Wladimir Klitschko dan Lennox Lewis.
Dia dahulu membimbing Klitschko untuk menjadi petinju yang mendominasi kelas berat.
Klitschko selama kariernya berhasil menjadi juara kelas berat sejak 2006 dan bertahan hingga 2015.
7. Angelo Dundee
Angelo Dundee merupakan deretan pelatih tinju berstatus Hall of Fame dengan pencapaian yang apik.
Dia adalah satu-satunya pelatih yang berperan penting dalam karier Sugar Ray Leonard.
Leonard dibawah asuhan Dundee mampu mencapai tiga gelar juara dunia.
Sementara itu, Dundee juga pernah bekerja sama dengan George Foreman untuk pertarungan comeback-nya.
Keahlian dalam mengatur strategi pertarungan tinju adalah memastikan bertarung dengan cerdas.
Dia dikenal karena pendekatan taktik untuk pertarungan dan pengembangan rencana yang cerdas.
Disamping itu, Dundee adalah pelatih utama Muhammad Ali sepanjang karier yang dihabiskannya.
Dundee dan Ali mulai tahun 1960 hingga 1981 sukses mengguncang dunia dari waktu ke waktu.
8. Jack Blackburn
Jack Blackburn sebelum memutuskan sebagai pelatih merupakan petinju.
Setelah mempunyai karier tinju yang gemilang, Blackburn mencicipi karier sebagai pelatih.
Salah satu anak asuhnya yang paling terkenal adalah Joe Louis.
Kerjasama antara mereka membuat keduanya terkenal masing-masing.
Joe Louis terbukti namanya masih dibicarakan sejarah sebagai petinju hebat.
9. Teddy Atlas
Teddy Atlas dahulu sempat mencicipi karier sebagai petinju profesional.
Namun, kariernya tidak berlangsung lama usai menderita cedera punggung.
Karena tidak aktif sebagai petinju, Cus D'Amato meminta Atlas untuk membantu Mike Tyson.
Dia mempunyai peran dalam membina Mike Tyson sebagai asisten pelatih Cus D'Amato.
Atlas selama ini pernah melatih Alexander Povetkin dan Michael Moorer.
10. Roger Mayweather
Roger Mayweather bukan hanya sekadar pelatih tinju, tetapi dahulu juga merupakan petinju.
Selama bertinju, Mayweather sukses menjadi juara dunia WBC dari kelas welter.
Pengetahuan tentang tinju pun membuatnya menjadi pelatih tinju.
Dia menjadi pelatih tinju untuk keponakannya Floyd Mayweather Jr yang dikenal sebagai superstar tinju.
Dibawah asuhan sang paman, Mayweather Jr sukses menjelma sebagai petinju tak terkalahkan dengan pencapaian 50 kemenangan.