Diduga Dihamili Pamannya, Fakta-fakta Siswi SMP Buang Bayi ke Sawah Bikin Geger Warga Cianjur

Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), berinisial D (15) di Cianjur, Jawa Barat, membuang bayi yang baru dilahirkannya.

Editor: Moch Krisna
Tribunsumsel.com/ HO
Pemerkosaan Murid oleh Guru 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), berinisial D (15) di Cianjur, Jawa Barat, membuang bayi yang baru dilahirkannya.

Bayi tersebut dibuang di pematang sawah di Kampung Panoongan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu.

Diduga bayi tersebut hasil perbuatan pamannya sendiri berinisial BH (65).

Saat ini, BH sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan mengenai kasus tersebut.

tribunnews
Ilustrasi bayi dibuang (wartakota/ Agus Rijanto)

Korban alami pendaharan, dikira menstruasi

Kasus pembuangan bayi ini terungkap setelah pelaku dibawa ke Puskesmas Sukaluyu oleh orangtuanya akibat pendarahan.

Hal itu disampaikan Kapolsek Sukaluyu Iptu Anaga Budiharso, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Awalnya dikira mengalami menstruasi, namun setelah diperiksa ternyata habis melahirkan," kata Anaga.

Diduga dihamili pamannya

Anaga juga mengatakan, pelaku dihamili pamannya yang berinisial BH (65).

"Pengakuan pelaku, ia dihamili BH (65), pamannya sendiri. Karena itu, pelaku BH langsung kita amankan untuk dimintai keterangan," ujar Anaga, seperti dikutip dari Kompas.com.

Anaga menjelaskan, kasus dugaan pencabulan dan pembuangan bayi itu telah dilimpahkan ke Unit PPA Polres Cianjur.

"Karena kasusnya lex spesialis, melibatkan pelaku di bawah umur, sehingga dilimpahkan ke Polres," ungkapnya.

Bayi dibuang ke sawah

Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadie mengatakan, pasien dibawa oleh orangtuanya sekira pukul 10.00 WIB mengeluhkan pendarahan terus saat menstruasi.

"Saat kami periksa ternyata pasien sudah melahirkan, sehingga kami langsung menghubungi pihak kepolisian."

"Karena bayinya dibuang tidak jauh dari lokasi melahirkan," kata Nurul, seperti dikutip dari TribunJabar.id.

Diketahui, bayi malang itu dibuang tidak jauh dari lokasi kamar mandi saat D melahirkan.

Yakni di pinggiran sawah di Kampung Panoongan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu.

Nurul mengatakan, saat mengetahui pasien melahirkan sendiri dan bayinya dibuang, pihak Puskesmas langsung menugaskan bidan desa ke lokasi pembuangan bayi agar diamankan.

"Bidan desa didampingi pihak Polsek langsung ke lokasi dan membawa mayat bayinya ke Puskesmas," terang Nurul.

Dicabuli paman tiga kali

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, dari pengakuan D terungkap jika pamannyalah yang telah menghamili dirinya.

Dari pengakuan itu, polisi mengamankan BH atas tuduhan pencabulan terhadap gadis di bawah umur.

Anaga mengatakan, perbuatan pelaku terhadap keponakannya sendiri sudah dilakukan tiga kali.

"Dilakukan di rumah pelaku, saat korban bertandang main," terang Anaga.

Agar perbuatan bejatnya tidak terbongkar, pelaku juga mengancam korban untuk tidak menceritakan perbuatannya.

Selain diperiksa atas kasus pencabulan, pelaku juga diperiksa atas dugaan keterlibatan terhadap kasus pembuangan bayi yag dilakukan oleh korban.

"Masih didalami, apakah bayi ini dibuang atas inisiatif ibunya sendiri karena malu atau ada dorongan atau desakan dari pihak lain(pelaku)," terangnya.

Jika BH terbukti turut terlibat dalam kasus pembuangan bayi tersebut, maka pria paruh baya itu bisa terancam pasal berlapis.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin, Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved