Berita Viral

Alasan Rumah Sakit Pakaikan Popok Tanpa Kain Kafan ke Jenazah PDP Covid-19 di Surabaya yang Viral

Di Surabaya warga heboh setelah mengetahui seorang jenazah PDP covid-19 dipakaikan popok tanpa diberi kain kafan dalam proses pemulasaran jenazah

tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Jenazah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Di Surabaya warga heboh setelah mengetahui seorang jenazah PDP covid-19 dipakaikan popok tanpa diberi kain kafan dalam proses pemulasaran jenazah

Kabar ini langsung beredar viral yang mana disebut seorang jenazah PDP COVID-19 di wilayah Kebraon Surabaya berbalut popok tanpa kain kafan.

Jenazah PDP berinisial T (72) tersebut merupakan warga Kebraon yang meninggal di RS Wiyung Sejahtera Surabaya pada Minggu (14/6/2020).

Humas RS Wiyung Sejahtera, Angelia Merry mengatakan, pihak RS sudah melakukan pengurusan jenazah sesuai SOP.

Yakni memandikan serta menyolati jenazah karena muslim, kemudian memasukkan ke kantong dan peti jenazah.

Masalah kain kafan, Merry menjelaskan bahwa hal itu sudah sesuai dengan panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.

Panduan itu menyebut bahwa "Jenazah [Covid-19] ditutup dengan kain kafan/bahan dari plastik (tidak dapat tembus air). Dapat juga jenazah ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang tidak mudah tercemar."

Berdasarkan pedoman itu, kantong jenazah bisa digunakan sebagai pengganti kain kafan.

Sementara pemberian popok kepada jenazah, hal itu untuk mencegah keluarnya cairan dari tubuh bagian bawah.

"Kami menjalankan sudah sesuai panduan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.

Dan Kami menggantikan kafan dengan kantong jenazah dari bahan plastik yang tidak tembus air," ujarnya.

"Kenapa dikasih popok, karena untuk mencegah cairan yang masih kemungkinan keluar dari dalam tubuh bagian bawah," imbuh dia.

Tak hanya itu, ia juga menampik tudingan warga setempat yang dianggap menelantarkan jenazah di depan TPU.

Menurutnya petugas RS tetap melakukan pendampingan.

Merry pun mempertanyakan kenapa pihak keluarga dan warga setempat malah membuka peti jenazah.

Padahal peti tersebut telah ditutup rapat dan dikunci dengan sekrup.

"Peti ditutup dengan delapan sekrup, apa bisa terbuka sendiri? Peti sengaja dibuka warga untuk memasukkan tanah ke dalam kantong jenazah, karena adat, tanpa memperhatikan risiko dan juga melanggar UU Wabah," ucapnya.

Menurutnya, warga sengaja membuka peti untuk memasukkan tanah, sebagaimana adat masyarakat setempat.

Namun kata Merry, hal itu adalah berisiko tinggi penularan Covid-19.

Cerita Pak RW

Supriyo selaku Ketua RW Kebraon mengatakan, jenazah T hanya dibalut dengan kain popok tanpa kain kafan oleh pihak rumah sakit.

"Ya benar sesuai kabar yang beredar, jenazah hanya dibalut popok," kata Supriyo, saat dikonfirmasi Senin (15/6).

Cerita bermula saat pihak keluarga meminta, agar jenazah bisa dikebumikan di wilayah tempat tinggalnya.

Yaitu Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebraon.

Saat proses pengantaran, kata Supriyo, tim medis RS hanya meletakkan peti berisi jenazah di depan TPU.

Petugas RS itu pun lalu meninggalkannya.

Melihat hal itu, keluarga almarhum T dan warga setempat berinisiatif memakamkan sendiri.

Mereka mengenakkan jas hujan untuk mengantisipasi penularan virus corona.

Di tengah proses itu, peti disebut tak sengaja terbuka.

Keluarga dan para warga terkejut lantaran melihat jenazah hanya dibalut kain popok dan dimasukkan ke dalam kantong.

Tak ada kain kafan yang membungkus.

"Gak sengaja peti terbuka.

Kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujarnya.

Mendapati hal itu, pihak RW berencana akan melaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.

Namun hingga kini, Supriyo masih menunggu konfirmasi pihak rumah sakit terlebih dahulu.

"Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya.

Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Fakta Jenazah PDP COVID-19 di Kebraon Surabaya Dibalut Popok Tanpa Kain Kafan, Fotonya Viral

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved