Timnas Indonesia
Tips Simon McMenemy Untuk Menjadi Juara di Liga 1 Indonesia, Tak Perlu Bahasa Indonesia
Tips Simon McMenemy Untuk Menjadi Juara di Liga 1 Indonesia, Tak Perlu Bahasa Indonesia
TRIBUNSUMSEL.COM - Simon McMenemy merupakan salah satu pelatih sukses di Indonesia.
Buktinya, bersama Bhayangkara FC ia berhasil meraih gelar juara Liga 1 Indonesia.
Eks pelatih timnas Indonesia ini merasa terkadang bahasa Indonesia tidak perlu digunakan ketika melatih pemain.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengaku tidak terlalu bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Padahal, pelatih asal Skotlandia itu telah berada di Indonesia hampir satu dekade sejak menangani Mitra Kukar pada 2011.
Simon McMenemy memang sempat pergi dari Indonesia selama dua tahun, yakni ketika berkarier di Liga Maldives dan Filipina pada 2014-2016.
Namun dia segera kembali ke Indonesia untuk menjadi pelatih Bhayangkara FC pada 2017 hingga akhirnya diangkat menjadi pelatih timnas Indonesia pada 2019.
Dalam bincang-bincang bersama Bayu Eka Sari alias Bang Bes, Simon bercerita bahwa dirinya pernah berdiskusi dengan mantan pelatih timnas Indonesia lainnya, Alfred Riedl.
Keduanya membahas tentang seberapa penting bagi seorang pelatih asing di suatu negara untuk bisa menggunakan bahasa nasional negara tersebut.
"Ada dua kesimpulan. Pertama, kamu belajar bahasa untuk memberikan respek di negara kamu bekerja," tutur Simon dilansir Bolasport.com dari Youtube Bang Bes.
"Kamu perlihatkan jika kamu ingin jadi bagian dari budaya, ingin mengerti lebih baik," tambahnya.
Akan tetapi, disebutkan oleh Simon, Alfred Riedl tidak ingin melakukan hal tersebut.
Pelatih asal Austria itu lebih ingin menggunakan bahasa Inggris dalam memberikan arahan kepada para pemainnya.
Oleh sebab itu, ketika melatih timnas Indonesia, Riedl meminta bantuan mantan pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, sebagai penerjemahnya.
"Alfred Riedl tak percaya itu. Dia percaya dia ingin bicara bahasa Inggris," ucap Simon.
"Makanya dia pakai Wolfgang (Pikal) untuk menerjemahkan kepada pemain," imbuhnya.
Alfred Riedl berpendapat bahwa dengan menggunakan bahasa Inggris para pemain akan lebih bekonsentrasi untuk mendengarkan perkataannya.
Karena banyak pemain Indonesia yang kurang bisa berbahasa Inggris, mereka akan mendengarkan dengan cermat setiap arahan yang diberikan oleh pelatih asing.
"Jadi kalu saya bicara bahasa Indonesia, apakah pemain akan konsentrasi 100 persen atau mereka akan cuek?" tanya Simon McMenemy.
Simon pun membandingkan pengalamannya ketika membesut Bhayangkara FC selama dua musim dan menghasilkan satu gelar yakni juara Liga 1 2017.
Menurutnya, salah satu kunci keberhasilannya saat itu tak bisa dilepaskan dari penggunaan bahasa Inggris dalam memberikan latihan.
Para pemain The Guardian saat itu menjadi lebih berkonsentrasi dalam mendengarkan arahan pelatih dan berhasil menunjukkan kemajuan yang pesat.
"Di Bhayangkara FC, tidak bisa bahasa Indonesia sangat membantu karena pemain akan selalu fokus dan progresnya juga akan lebih cepat," ujar Simon.
"Mereka harus konsentrasi," katanya menandaskan.