Legenda Bulutangkis Indonesia Latih Tim Malaysia, Pebulutangkis Indonesia Terancam dan Harus Waspada

Legenda Bulutangkis Indonesia Latih Tim Malaysia, Pebulutangkis Indonesia Terancam dan Harus Waspada

Editor: Slamet Teguh
AFP/GOH CHAI HIN
Flandy Limpele (kanan) saat masih aktif bermain bersama tandemnya. Eng Hian. Keduanya medali perunggu yang mereka dapatkan pada Olimpiade Athena 2004 di Goudi Olympic Hall, Athena, 20 Agustus 2004. Dalam perebutan medali perunggu, Flandi/Eng Hian mengalahkan Jens Eriksen/Martin Lundgaard (Denmark), 15-13, 15-7 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sejumlah legenda bulutangkis Indonesia resmi melatih tim Malaysia.

Dengan kenyataan ini tentu harus menjadi kewaspadaan bagi para pebulutangkis Indonesja.

Daya tahan dan keterampilan menjadi hal yang diharapkan ganda putra Malaysia setelah pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele, diumumkan bergabung dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Minggu (17/5/2020).

Flandy Limpele yang merupakan peraih medali perunggu ganda putra pada Olimpiade Athena 2004 bersama Eng Hian ini disebut sebagai pelatih yang banyak menekankan kebugaran.

Hal tersebut diungkapkan ganda putra India, Chirag Shetty, yang pernah dilatih oleh Flandy Limpele.

Shetty yang berada di peringkat ke-10 dunia dengan Satwiksairaj Rankireddy, menjelaskan bagaimana ia dan rekannya berkembang melalui pendekatan pelatihan pria 46 tahun itu.

Sementara itu, pelatih ganda putra India sebelumnya, Tan Kim Her, membantu mereka memoles keterampilan.

Flandi fokus untuk meningkatkan kebugaran Rankireddy/Shetty.

"Program Tan adalah lebih banyak tentang pelatihan di lapangan. Tetapi untuk Flandi, ini lebih tentang membangun daya tahan Anda," kata Shetty seperti dikutip dalam Olympicchannel.com

"Kami melakukan lebih banyak sesi olahraga dan berlari, menantang tubuh kami. Sekarang, kami lebih bugar. Latihannya memastikan bahwa kami bisa bermain dengan tahan lama meskipun pertandingan terus berlanjut," ucap Shetty.

"Hal ini benar-benar membantu kami, terutama dalam pertandingan di mana kami telah memainkan tiga gim," ujar Shetty.

Jika ini memang yang dibawa oleh Flandy ke tim nasional Malaysia, menurut The Star hal itu mungkin dapat membantu ganda putra nomor satu Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, untuk meningkatkan level daya tahan mereka.

Chia/Soh tampak kehilangan kebugaran saat poin-poin kritis.

Sebagai contoh, tiga dari lima kekalahan terakhir mereka dari  Li Junhui/Liu Yuchen (China)  setelah melalui rubber game.

Chia/Soh juga belum pernah menang atas ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Dari tujuh pertemuan dengan Marcus/Kevin, Chia/Soh selalu kalah.

Pada pertemuan terakhir kedua pasang pemain, All England Open 2020, Chia/Soh kalah dengan skor, 17-21. 19-21.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved