Setubuhi Siswi SMP di Kandang
Pengakuan Sugianto Setubuhi Siswi SMP di Kandang Ayam : Saya Bayar Pakai Uang Seusai Berhubungan
Pengakuan Sugianto Setubuhi Siswi SMP di Kandang Ayam : Saya Bayar Pakai Uang Seusai Berhubungan
TRIBUNSUMSEL.COM, GRESIK - Alasan membayar seusai berhubungan badan jadi dasar Sugianto mau menyetubuhi siswi SMP
Warga Gresik ini mengaku sudah puluhan kali berhubungan badan dengan anak di bawah umur, dan setelah berhubungan intim ia langsung memberi uang kepada korban
Sugianto alias SG (50), terduga pelaku persetubuhan terhadap siswi SMP akhirnya muncul ke publik memberikan pengakuan.
Sugianto kepada polisi mengaku memang melakukan persetubuhan kepada korban MD (16), namun dia juga memberi pembelaan.
Dia punya alasan sampai melakukan itu berkali-kali kepada MD.
• Kepergok Berduaan Dengan Istri Bripka HE, Anggota TNI Berpangkat Serda Ditembak, Begini Nasibnya
• Alasan Warga Pukuli Tenaga Medis Sedang Sosialisasi Corona, Kesal Hasil Rapid Test Istri Tersebar
• Potret Warga Miskin Palembang, Tinggal di Gubuk di Atas Rawa, Tidur Tak Nyenyak Khawatir Ambruk
Termasuk berbuat persetubuhan di Kandang Ayam yang membuat MD Siswi SMP Hamil 7 Bulan.
"Saya memberi uang kepada dia. Saya bayar pakai uang. Saya membeli itu, bukan memaksa," ujar Sugianto di Polres Gresik, Jumat (15/5/2020).
Keterangan berbeda dengan penuturan korban.
MD mengaku dipaksa untuk melayani kemauan tersangka.
"Total saya melakukan itu sebanyak 10 kali sejak tahun 2019," terang Sugianto.
Perbuatan terlarang itu paling sering dilakukan di rumahnya.
Tapi, Sugianto juga pernah memaksa korban untuk berhubungan di dekat kandang ayam.
"Saya menyesal," terangnya.
Sebelumnya, Sugianto (50) menyetubuhi siswi SMP berinisial MD (16) sampai hamil tujuh bulan.
Persetubuhan ini berulang kali di sejumlah lokasi di Kecamatan Benjeng, Gresik.
Ibunda korban berinisial Is mengungkapkan persetubuhan pertama kali terjadi pada Maret 2019.
Saat itu Is, MD, dan istri Sugianto sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya.
Lalu Is minta MD untuk mengantar kue hajatan ke rumah Sugianto.
Saat tiba di lokasi, MD malah dirayu Sugianto.
Awalnya Sugianto memberi iming-iming uang.
Karena tidak berhasil, Sugianto mengancam MD sehingga korban tidak berdaya.
Sepekan kemudian, Sugianto melampiaskan nafsunya kepada MD.
Kali ini Sugianto memberi uang sebesar Rp 100.000 kepada korban.
Total Sugianto sudah enam kali menyetubuhi korban selama setahun.
"Pernah juga dilakukan di kandang ayam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Is, Jumat (1/5/2020).
Is baru mengetahui bila MD hamil pada Rabu (22/4/2020).
Saat itu dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian berukuran agak besar.
Saat tidur, MD juga seperti menutupi perutnya menggunakan sarung.
"Akhirnya dia (MD) mengaku kalau telah dihamili Sugianto," terangnya.
Kemudian Is memanggil Sugianto.
Sugianto pun mengakui perbuatannya, dan siap tanggung jawab.
"Tapi, dia tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau."
"Ini sudah dosa, masak mau ditambah dosa lagi," terangnya.
Is sudah melaporkan kejadian ini ke ke Polres Gresik.
"Kami sudah menerima laporan keluarga korban. Kami masih memeriksa saksi untuk pemenuhan alat bukti," kata AKP Panji P, Kasatreskrim Polres Gresik.
Terbaru, IS ibu MD jatuh sakit karena sakit darah tingginya kumat. Ia stres memikirkan pelaku hingga kini belum juga ditahan oleh polisi.
"Kasihan, ibu sampai sakit mikir terduga pelaku belum ditahan," ungkap C, kakak MD, Senin (11/5/2020).
Hingga saat ini SG masih bebas berkeliaran di desa. Pria paruh baya yang telah memiliki istri dan dua anak itu masih terlihat riwa-riwi.
C mengakui tak ada ancaman dari SG untuk keluarganya. "Tapi percobaan penyuapan agar keluarga mencabut laporan," terang dia.
Saat terduga pelaku dalam kasus ini belum jelas proses hukumnya, muncul usulan uang sogokan Rp 1 miliar untuk membungkam korban dan pelaku tidak diproses hukum.
Semula, uang sogokan tersebut berjumlah Rp 500 juta namun keluarga menolak. Usulan soal uang damai ini disampaikan oleh anggota Fraksi Nasdem, Nur Hudi.
C menjelaskan, rumah kontrakannya kedatangan Nur Hudi pada Jumat (1/5/2020) siang.
Tamunya ini menawarkan uang Rp 1 miliar kepada IS, ibu korban.
Harapannya, dengan uang tersebut korban mencabut laporan tentang kasus pencabulan yang melibatkan SG di Polres Gresik dan masalah ini selesai secara kekeluargaan.
"Pak Nur hudi ke rumah saya sendiri menemui ibu. Malah dinaikkan 1 Miliar kalau ibu mau langsung adik saya di ajak ke notaris katanya," ucap C.
"Itu uang pelaku katanya, tapi lewat pak Nur Hudi niatnya memberi solusi. Bilangnya begitu," C menambahkan.
Sebelumnya, Nur Hudi mengakui mengajak penyelesaian masalah SG dan MD secara kekeluargaan. Karena opsi ini dianggap solusi yang bijaksana.
Sebab, bayi yang dikandung oleh gadis tersebut merupakan anak SG.
"Itu inisiatif saya sendiri untuk memikirkan masa depan korban dan dan bayinya, karena kondisi ekonomi korban dan keluarga sangat memprihatinkan. Belum punya rumah dan tinggal di rumah kontrakan," beber dia.
"Itupun kalau korban setuju, kalau tidak ya tidak apa-apa, kita hanya sampaikan solusi. Masalah hukum pencabulan anak di bawah umur itu masuk hukum khusus walaupun ada kesepakatan damai antar keluarga ya tetap diproses."
"Mungkin sifatnya hanya meringankan hukuman tersangka, kami pun paham masalah hukum tersebut," ia menambahkan.
"Saya selaku wakil rakyat juga bertujuan yang sama membantu korban dari sisi sosial dan ekonomi, supaya nasib korban dan bayinya punya masa depan."
"Dengan publikasi seperti ini di harapkan kita bisa memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat kita," papar Nur Hudi.
Disinggung uang Rp 500 juta yang rencananya akan diserahkan kepada korban sebagai bentuk kekeluargaan, Nur Hudi menyebutnya uang pribadi.
"Itu rencana tak mintakan tanahnya SG, kalau SG setuju dan korban setuju. Kalau tidak setuju keduanya ya biarkan saja."
"Kita hanya bantu carikan solusi saha untuk membantu ekonomi korban dan meringankan hukuman tersangka," ucap pria yang disapa Ki Ageng ini.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Alasan Sugianto (SG) Setubuhi Siswi SMP Gresik di Kandang Ayam : Saya Beli, Bukan Memaksa !