Berita Sriwijaya FC
Perjalanan Karir Gelandang Sriwijaya FC, Alvin Habiskan Karir di Sejumlah Tim Jawa Timur
Perjalanan Karir Gelandang Sriwijaya FC, Alvin Habiskan Karir di Sejumlah Tim Jawa Timur
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Perjalanan Karir Gelandang Sriwijaya FC, Alvin Habiskan Karir di Sejumlah Tim Jawa Timur
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Gelandang muda milik Sriwijaya FC Alvin mengungkapkan sedikit pengalamannya mulai sebagai pesepakbola profesional (13/5).
Pemain kelahiran Sidoarjo 11 April 1998 ini memulai karir juniornya saat masih berusia 10 tahun, nemimba ilmu di Sekolah Sepakbola (SSB) Naga Gempol Pasuruan Jawa Timur.
"Pertama saya masuk ssb naga gempol pasuruan disitu 3 tahun terus ssb nya bubar lalu saya pindah ke ypd sidoarjo 2 tahun," ujar Alvin.
Selepas mengikuti SSB YPD Sidoarjo, pesepakbola berusia 22 tahun itu mengikuti Liga Remaja Jawa Timur pada tahun 2013 dan 2014.
"Habis itu saya ikut liga remaja usia 15 di mojokerto, tahun 2013 pas umur 16nya liga remaja di sidoarjo," ungkapnya.
Pesepakbola asli Sidoarjo itu mengungkapkan jika dirinya juga mengikuti seleksi untuk tim sepakbola PON Remaja Jawa Timur pada tahun 2014 dan turut berkontribusi membawa provinsinya menjadi juara umum.
"Habis gak lolos disitu tahun 2014 saya ikut seleksi pon remaja jawa timur alhamdulillah lolos, bisa bawa jawa timur juara umum," ujarnya.
Gelandang yang mengidolakan Zah Rahan Krangar itu mengungkapkan jika dirinya juga terkena dampak dari pembekuan aktivitas sepakbola pada tahun 2015 lalu.
Sanksi berupa pembekuan sepakbola dari FIFA tersebut membuatnya gagal memperkuat Jawa Timur di Piala Soeratin U-16.
"Habis dari pon remaja saya ke jember karena awalnya saya disuruh ikut piala soeratin tapi tahun 2015 kan sepakbola berhenti jadi gak bisa main," ungkapnya.
Pasca sanksi pembekuan tersebut, dirinya mengungkapkan pada tahun 2016 ia langsung memperkuat Jember United dan bermain di turnamen Indonesia Soccer Championsip (ISC) C hingga sampai di babak 16 besar.
"Tahun 2016 langsung main di ISC C sama jember united sayang cuma sampe 16 besar regional jawa timur aja," pungkasnya.
Hanya berselang satu tahun dirinya kembali pindah klub ke Persiga Trenggalek namun hanya berlaga di Liga 3 regional Jawa Timur setelah padababak final dikandaskan oleh Blitar United.
Penampilan apiknya bersama Persiga Trenggalek membuatnya dipinjamkan ke Blitar United yang bermain di Liga 3 Nasional pada tahun 2017.
Tak hanya itu, pemain yang memakai jersey bernomor punggung 4 itu juga turut mengantarkan Blitar United naik kasta ke Liga 2.
"Tahun 2017 saya ke persiga trenggalek di liga 3 cuma pas di regional kalah sama blitar united, nah pas di nasional saya dipanggil blitar united alhamdulillah saya masuk tim inti dan cuma sekali di cadangin sampai blitar united sampai ke liga 2," tukasnya.
Lebih lanjut, pada awal tahun 2018, dirinya kembali dari masa peminjamannya dan memperkuat Persiga Trenggalek namun hanya dapat bermain di Liga 3 Regional setelah dikandaskan Persedikab Kediri.
Masih pada tahun yang sama dirinya bermain di Liga 3 Nasional bersama Persinga Ngawi.
"Awal tahun 2018 saya masih di persiga trenggalek kalah lagi lawan persedikab kediri lalu saya ke persinga ngawi main di liga 3 nasional cuma sampai 16 aja," ujar sulung dari 3 bersaudara itu.
Pada tahun 2019, dirinya memperkuat 2 tim berbeda yakni Persekabpas Pasuruan di Liga 3 regional dan Perseta Tulungagung di Liga 3 Nasional.
"Selama tahun 2019 saya main di dua tim, di persekabpas cuma sampai liga 3 regional kalau di liga 3 nasional saya main di perseta tulungagung," ujarnya.