Korban Salah Tangkap
Pemuda di Palembang Korban Salah Tangkap Polisi & Ojol : Kepala Pecah, Hidung Patah dan Mata Lebam
Rensa Saputra (22) warga Palembang jadi korban salah tangkap aparat kepolisian. Korban yang awalnya dianggap begal, babak belur dipukuli
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rensa Saputra (22) warga Palembang jadi korban salah tangkap aparat kepolisian.
Korban yang awalnya dianggap begal, babak belur dipukuli saat ditangkap baik oleh aparat serta driver ojek online (ojol)
Perasaan kesal dan kecewa masih begitu dirasa orang tua dari Rensa yang diduga merupakan korban salah tangkap oleh oknum aparat kepolisian.
Fredi Maju Hendriko Siahaan (56) dan Tutri Rejeki (51) masih mengingat benar bagaimana kondisi memprihatinkan ketika Rensa baru pulang dari Mapolda Sumsel usai diintrogasi karena sempat diduga sebagai pelaku begal.
"Bonyok anak saya. Benar-benar bonyok, miris sekali lihatnya. Kepalanya pecah, hidung patah, kedua mata lebam dan luka-luka lain," ujar Fredi saat ditemui dikediamannya di Jalan Tanjung Sari 1 RT 30 Kelurahan Bukit Sangkal Palembang, Senin (11/5/2020).
• Siswi SMP Gresik Ini Disogok Rp 500 Juta, Pelaku Masih Belum Ditangkap, Terkuak Fakta Baru Ini
• Paula: Kamu Pikir Istri Gak Capek? Baim Wong Malah Singgung Ini saat Kebiasaan Buruknya Dimarahi
Kekesalan Fredi semakin memuncak manakala mengetahui sang anak justru pulang ke rumah dengan berjalan kaki dan bukan diantarkan sampai ke rumah.
Fredi menuturkan, berdasarkan pengakuan Rensa, ia diturunkan di tengah jalan setelah dilepaskan dari kantor polisi.
"Berapa kilo jarak anak saya jalan kaki. Mereka seperti melepaskan anak ayam. Saya sangat tidak terima dengan perbuatan itu," tegasnya.
Aksi diduga salah tangkap terjadi pada Minggu (11/5/2020) sekira pukul 04.00 WIB.
Dikatakan Fredi, saat itu keluarganya baru saja selesai sahur bersama.
Rensa kemudian pamit untuk pergi rokok yang terletak tak jauh dari lorong tempat mereka tinggal.
Sementara Fredi, memilih untuk bersantai di rumah sembari menunggu waktu imsak.
"Tiba-tiba saya dengar ada keributan. Karena teringat Rensa sedang keluar, saya jadi panik. Takut terjadi apa-apa sama dia.
Setelah keluar, benar sekali dia seperti sedang diintrogasi polisi bersama banyak orang karena dituduh sebagai begal," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, semula rekan Rensa yakni Lukman Hakim yang diduga sebagai pelaku begal.