Berita Sriwijaya FC
Ritual Khusus Penjaga Gawang Sriwijaya FC,Imam Arief Fadilah Saat Memilih Sarung Tangan Baru
Ritual Khusus Penjaga Gawang Sriwijaya FC,Imam Arief Fadilah Saat Memilih Sarung Tangan Baru
Ritual Khusus Penjaga Gawang Sriwijaya FC,Imam Arief Fadilah Saat Memilih Sarung Tangan Baru
TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, membuat seluruh aktifitas terganggu.
Hal itupun terjadi di ajang sepakbola. Ajang Liga Indonesia baik Liga 1 dan Liga 2 harus dihentikan.
Libur panjang akibat Virus Corona, membuat Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah mengistirahatkan 49 sarung tangan kiper koleksinya.
"Sarung diistirahat. Gak juga. Yang sudah dibuka plastiknya. Yang belum dibuka yang baru untuk latihan nanti.
Kebetulan saya disponsori Calci produk Indonesia. Sudah sama dengan produk luar," ungkap Imam Arief Fadilah kepada Sripoku.com, Senin (4/5/2020).
Menurut mantan kiper Persebaya Surabaya ini, baginya ada tipe sarung tangan yang memiliki sugesti yang dipilihnya untuk dipakai.
"Kayaknya gak ada masalah bentuknya. Yang penting nikmat, enak, feeling. Ada tipe ini cocok. Saya minta ke Calci yang tipe ini ada sugestinya. Saya pilih salah satu tipe. Calci mengerti kiper Indonesia. Kebetulan Sriwijaya pakai produk Calci," kata penjaga gawang bernomor punggung 90.
Diakuinya dari 49 sarung tangan koleksinya, ada sarung tangan yang sangat membekas dirasakan pembawa hoki saat dirinya mencetak prestasi gemilang saat menggawangi tim Barito Putra pada tahun 2016.
"Sekarang 49 sarung tangan. Ada sarung tangan membekas. Alhamdulillah gemilang di Barito Putra pada tahun 2016. Ada gak enaknya, gak lengket. Makanya 3 bulan sekali ganti. Untuk latihan satu musim paling tidak butuh 12 pcs. Kalau untuk tanding 2-4 pcs," ujar Imam kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Desember 1989.
Ia juga mengatakan memakai sarung tangan kiper itu harus disugestikan. Dikomunikasikan dengan sarung tangan dan sepatu.
"Diritualkan supaya bawa rezeki. Rezeki hari ini bisa merebut kemenangan. Ada ritual khusus," ujarnya.
Bagi Imam setiap pertandingan tidak mesti clean sheet (tanpa kebobolan). Akan tetapi terpenting harapannya bagaimana harus memenangkan pertandingan.
"Yang penting kita menang setiap pertandingan. Clean sheet tapi kalau skornya 0-0 kita dapat cuma poin satu. Mau tandang kandang mesti menang. Tahu sendirilah main tandang. Saya juga baru ngerasakan lagi di Liga 2, harus betul-betul berjuang.
Kalau bisa kita menang dengan clean sheet. Tapi jangan terbebani. Target tim mesti bisa lolos Liga 1. Jadi bukan satu patokan itu clean sheet," pungkasnya.