Ramadan 1441 H
Cerita Wong Palembang Puasa di Perancis, Waktu Imsak pukul 05.15 Waktu Berbuka Pukul 08.45
Ini jauh lebih cepat karena puasa tahun ini jatuh tepat saat musim semi (Spring) kalau tahun lalu saat musim panas dan waktu berbuka bisa sampai pukul
Penulis: Melisa Wulandari |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tinggal di negara orang tentunya banyak tantangan apalagi jauh dari orangtua dan sanak saudara.
Tantangan semakin berat pula saat menjalani ibadah puasa Ramadan.
Perbedaan waktu yang jauh dan lama waktu berpuasa yang berbeda dengan Indonesia dirasakan oleh wong Palembang yang sudah tinggal selama 23 tahun di Perancis, yakni Evi Yuliza Battini.
Evi tinggal bersama suami di Perancis yang perbedaan waktunya dengan Indonesia adalah 4 jam ini berbagi cerita, pengalaman dirinya berpuasa di Perancis yang disiarkan langsung melalui akun Youtube Tribun Sumsel dan Sripoku TV pada Kamis (30/4/2020).
"Di Perancis waktu imsaknya pukul 05.15 (waktu Perancis) dan waktu berbuka pada pukul 08.45," kata perempuan yang sudah tinggal di Perancis sejak tahun 1997 ini.
Ini jauh lebih cepat karena puasa tahun ini jatuh tepat saat musim semi (Spring) kalau tahun lalu saat musim panas dan waktu berbuka bisa sampai pukul 22.00 (waktu Perancis).
Dia mengatakan selama menjalani puasa Ramadan dia ditemani suaminya yang sudah lama menganut agama Islam sebelum mereka berdua menikah.
"Alhamdulillah suami saya sudah masuk Islam itu sebelum kami nikah sejak dia tugas di Jakarta," katanya.
"Jadi suami sudah terbiasa menjalani ibadah puasa Ramadan, dan untuk menu puasa di rumah kami ini suami sering minta masakan Italia, terdiri dari bayam, keju, saos. Kalau menu sahur biasa masak sup, kami juga suka bikin soto, pindang dan sayur asam," jelasnya.
Dan setiap Sabtu dia diundang oleh konsulat Indonesi di kota Marseille Perancis.
"Kami diundang berbuka dan ibadah salat tarawih berjamaah, kalau sekarang karena ada pandemi corona jadi tidak ada kegiatan seperti ini," ujarnya.
"Di sini juga sama seperti di Indonesia ada imbauan ibadah di rumah, kerja di rumah," katanya yang juga mengatakan mudik ke Palembang dan Jakarta setiap 15 bulan sekali.
Di negara orang apalagi Perancis yang warga negaranya beragama Islam hanya 10 persen dari 67 juta penduduk ini banyak pengalaman unik yang dia alami.
"Selama kenal orang orang Perancis ada 3 orang masuk Islam karena dapat mimpi," jelasnya.
"Mereka terheran heran juga, saya sempat mengajari sedekah ke mereka, di agama mereka ada tapi tidak ada yang membimbing.