Diduga Stres Berada di Penjara, Tahanan Lapas Mata Merah Nekat Gantung Diri

Diduga tak kuat hidup di dalam penjara, seorang tahanan di lapas kelas 1 Mata Merah Palembang nekat mengakhiri hidupnya

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Jenazah tahanan Lapas Merah Mata yang ditemukan tewas di kamar mandi di bawa ke RS Bhayangkara Palembang, Rabu (29/4/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diduga tak kuat hidup di dalam penjara, seorang tahanan di lapas kelas 1 Mata Merah Palembang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (29/4/2020).

Supriyadi Margono (49) tahanan yang divonis 15 tahun penjara sejak 2018, ditemukan tewas tergantung dengan leher terikat seutas tali di sela ventilasi salah satu kamar mandi lapas kelas 1 mata merah Palembang.

Sontak kejadian ini menghebohkan seluruh penghuni lapas.

Plt Kalapas kelas 1 mata merah Palembang, Giri Purbadi membenarkan adanya kejadian mengejutkan tersebut.

"Penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan. Tapi kita juga tidak pernah mendengar kalau dia ada masalah dengan rekan-rekannya disini. Jadi mungkin saja tindakan itu (diduga gantung diri) karena dia stres masa tahanannya masih lama," ujarnya.

Giri mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polsek setempat untuk menyelidiki penyebab pasti kematian korban.

"Kita juga sudah menghubungi pihak keluarga almarhum dan memberitahu adanya kejadian ini," ujarnya.

Ditemukannya jenazah Supriyadi bermula dari kecurigaan sesama penghuni lapas.

Sebab pria tersebut tak kunjung keluar setelah hampir satu jam berada di kamar mandi.

Bahkan pintu yang sudah digedor berulang kali juga tak kunjung direspon oleh Supriyadi.

Beberapa temannya yang curiga kemudian mengintip ke dalam kamar mandi.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dengan leher terikat.

"Tahanan tersebut kemudian memberitahu petugas lapas. Setelah itu bersama-sama mendobrak pintu kamar mandi dan didapati yang bersangkutan sudah meninggal," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Sako, AKP Rizka Aprianti melalui Kanit Reskrim Iptu Yundri mengatakan pihaknya telah menggelar olah TKP di lokasi kejadian.

"Dari hasil olah TKP tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban," ujarnya.

"Saat ini jenazah korban juga sudah dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," sambungnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved